6 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Waxing

Ingin waxing? Pahami beberapa hal berikut ini terlebih dahulu.

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 16 Agu 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 09:45 WIB
Hobi Waxing? Buat Sendiri Sugaring dari Lemon
Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat sugaring dari lemon dan gula. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Teknik waxing kerap digunakan untuk menghilangkan bulu di tubuh yang mengganggu. Terbukti, waxing cukup efektif untuk menyingkirkan bulu-bulu tersebut dan membuat tubuh lebih mulus bebas bulu.

Namun menjalani waxing menjadi hal yang menyakitkan dan dilakukan dengan cara yang salah untuk beberapa bagian tubuh. Untuk itu, Anda perlu memahami beberapa hal berikut ini tentang waxing.

1. Jenis waxing

Ada banyak teknik yang waxing yang bisa Anda coba. Soft wax memiliki konsistensi yang lebih lengket dan kemudian dibersihkan dengan kain. Sementara hard wax menggunakan lilin yang akan mengeras setelah diaplikasikan ke kulit. Setelah dingin, lilin ini dihapus tanpa menggunakan strip apa pun.

Secara umum, soft wax paling cocok digunakan untuk permukaan lengan dan kaki. Sementara hard wax baik digunakan di area dada atau area sensitif lainnya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Memangkas sebelum wax

waxing
Lakukan cara berikut agar kulit tak teriritasi setelah waxing.

Hal ini tidak perlu dilakukan. Mungkin Anda cukup malu untuk meminta memangkas rambut di area kemaluan yang begitu sensitif. Namun, memangkas sebelum waxing akan membuat bulu tidak tercabut hingga ke akar. Justru ini akan menyebabkan bulu tumbuh ke dalam.

3. Atur jadwal waxing

Jangan lakukan waxing untuk semua area tubuh dalam satu periode. Sebagai permulaan, Anda bisa coba atur dua hingga minggu untuk mencukur wajah atau ketiga. Sementara di minggu ketiga hingga keempat untuk area kemaluan dan bagian tubuh lainnya. Dengan jadwal yang konsisten, mencegah bulu tumbuh terlalu dini. Sebab, bulu akan lebih rentan patah jika melakukan dalam rentan waktu yang terlalu sebentar.

4. Waxing ketika menstruasi

Jangan pernah melakukan waxing, terutama untuk area kemaluan, ketika sedang menstruasi. Saat itu, kulit Anda menjadi begitu sensitif. Jangan waxing pada lima hari sebelum menstruasi. Lebih baik waxing pada tiga hingga empat hari setelah menstruasi.


5. Gatal dan iritasi setelah waxing

Waxing
Tak perlu repot ke salon, Anda dapat melakukan perawatan waxing di rumah dengan bahan-bahan alami yang praktis.

Beberapa penyebab umum yang memungkinkan hal ini terjadi adalah mengenakan pakaian dalam yang salah, mandi air panas setelah waxing, atau berolahraga yang menyebabkan gesekan. Lebih baik, tunggu beberapa jam setelah waxing, baru setelah itu Anda mandi.

6. Memperpanjang efek waxing

Lakukan eksfoliasi usai waxing untuk membantu kulit menjadi halus. Sel kulit mati yang terperangkap dalam folikel rambut bisa Anda bersihkan dan mengurangi benjolan bekas tempat bulu tersebut tumbuh.

Anda bisa melakukannya dua hingga tiga hari setelah waxing. Gunakan scrub yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Selain itu, menjaga area bekas waxing tetap lembap akan membuat bulu tumbuh lebih lembut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya