Dismatur adalah Kondisi Bayi dengan Berat Badan Rendah, Ketahui Penyebab dan Cirinya

Dismatur adalah kondisi bayi lahir dengan berat badan rendah tidak sesuai usia kehamilan. Kenali penyebab, risiko, dan cara merawat bayi dismatur.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2024, 13:50 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 13:50 WIB
dismatur adalah
dismatur adalah ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Pengertian Dismatur

Liputan6.com, Jakarta Dismatur atau dismaturitas adalah kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan yang lebih rendah dari yang seharusnya sesuai dengan usia kehamilannya. Bayi dismatur termasuk dalam kategori bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), namun tidak semua BBLR adalah bayi dismatur.

Secara lebih spesifik, bayi dismatur memiliki berat badan di bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intrauterin untuk usia kehamilannya. Ini menunjukkan bahwa bayi mengalami hambatan pertumbuhan selama berada di dalam kandungan, meskipun usia kehamilannya sudah cukup bulan.

Bayi dismatur dapat terjadi pada berbagai usia kehamilan:

  • Preterm: Bayi lahir kurang bulan (< 37 minggu) dan kecil untuk usia kehamilannya
  • Term: Bayi lahir cukup bulan (37-42 minggu) namun kecil untuk usia kehamilannya
  • Postterm: Bayi lahir lebih bulan (> 42 minggu) dan kecil untuk usia kehamilannya

Kondisi dismatur perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dan tumbuh kembang pada bayi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman mengenai dismatur sangat penting bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk memberikan perawatan yang optimal.

Penyebab Dismatur

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami dismatur atau lahir dengan berat badan rendah tidak sesuai usia kehamilan. Penyebab dismatur dapat berasal dari faktor ibu, bayi, maupun plasenta:

Faktor Ibu

  • Usia ibu terlalu muda (< 20 tahun) atau terlalu tua (> 35 tahun)
  • Masalah gizi dan kekurangan nutrisi selama kehamilan
  • Hipertensi dalam kehamilan atau preeklamsia
  • Kelainan pembuluh darah ibu
  • Ibu perokok atau mengonsumsi alkohol
  • Anemia selama kehamilan
  • Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal
  • Infeksi selama kehamilan
  • Stress berlebihan

Faktor Bayi

  • Infeksi intrauterin seperti TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes)
  • Kelainan kongenital atau cacat bawaan
  • Kelainan kromosom
  • Bayi kembar

Faktor Plasenta

  • Hidramnion (cairan ketuban berlebih)
  • Plasenta previa
  • Solusio plasenta
  • Sindrom transfusi bayi kembar
  • Ketuban pecah dini
  • Insufisiensi plasenta

Pemahaman mengenai faktor-faktor penyebab ini penting untuk upaya pencegahan dan penanganan dismatur. Ibu hamil perlu mendapatkan perawatan antenatal yang komprehensif untuk mendeteksi dan mengatasi faktor risiko sedini mungkin.

Ciri-Ciri Bayi Dismatur

Bayi dismatur memiliki beberapa karakteristik fisik yang dapat diamati. Meskipun tidak semua bayi dismatur menunjukkan semua ciri-ciri ini, beberapa tanda yang umum ditemui antara lain:

  • Berat badan lahir kurang dari 2500 gram atau di bawah persentil 10 untuk usia kehamilannya
  • Panjang badan dan lingkar kepala tidak proporsional dengan berat badannya
  • Kulit tipis, kering, dan mengelupas
  • Lemak subkutan sangat sedikit sehingga kulit terlihat kendur
  • Tampak lebih kurus dan panjang dibandingkan bayi normal seusianya
  • Rambut kepala sangat banyak dan lebat
  • Kuku tangan dan kaki panjang
  • Lipatan atau kerutan pada telapak tangan dan kaki sangat jelas
  • Wajah terlihat lebih tua dari usianya (seperti orang tua mini)
  • Mata tampak lebih besar dan terbuka lebar
  • Bayi terlihat lebih waspada dan aktif
  • Kulit bisa berwarna kuning, hijau, atau cokelat akibat pewarnaan mekonium

Selain ciri-ciri fisik, bayi dismatur juga berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan seperti hipoglikemia, hipotermia, gangguan pernapasan, dan kesulitan menyusu. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh oleh tenaga medis sangat penting untuk mendeteksi dan menangani masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Risiko dan Komplikasi Dismatur

Bayi yang lahir dengan kondisi dismatur memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai komplikasi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa risiko dan komplikasi yang perlu diwaspadai antara lain:

Risiko Jangka Pendek

  • Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
  • Hipotermia (suhu tubuh rendah)
  • Gangguan pernapasan seperti sindrom gangguan pernapasan bayi
  • Polisitemia (peningkatan sel darah merah)
  • Hiperbilirubinemia (kadar bilirubin tinggi yang menyebabkan bayi kuning)
  • Gangguan makan dan kesulitan menyusu
  • Infeksi
  • Perdarahan intrakranial
  • Necrotizing enterocolitis (NEC)

Risiko Jangka Panjang

  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
  • Keterlambatan perkembangan motorik dan kognitif
  • Masalah perilaku dan kesulitan belajar
  • Risiko lebih tinggi mengalami penyakit metabolik di masa dewasa seperti diabetes dan hipertensi
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Masalah penglihatan dan pendengaran

Tingkat keparahan risiko dan komplikasi ini dapat bervariasi tergantung pada derajat dismaturitas, berat badan lahir, dan penanganan yang diberikan. Perawatan intensif dan pemantauan ketat sangat penting untuk meminimalkan risiko komplikasi pada bayi dismatur.

Diagnosis Dismatur

Diagnosis dismatur umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan pemeriksaan, baik sebelum kelahiran maupun setelah bayi lahir. Berikut adalah metode-metode yang digunakan untuk mendiagnosis dismatur:

Pemeriksaan Antenatal

  • Pengukuran tinggi fundus uteri: Jika ukuran rahim lebih kecil dari yang seharusnya sesuai usia kehamilan, ini bisa menjadi indikasi awal adanya hambatan pertumbuhan janin.
  • Ultrasonografi (USG): Pemeriksaan USG dapat menilai ukuran janin, estimasi berat badan janin, dan volume cairan ketuban. Jika berat janin berada di bawah persentil 10 untuk usia kehamilannya, ini menunjukkan kemungkinan dismatur.
  • Doppler umbilikal: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya gangguan aliran darah dari plasenta ke janin, yang sering terjadi pada kasus dismatur.

Pemeriksaan Setelah Kelahiran

  • Pengukuran antropometri: Berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi diukur dan dibandingkan dengan kurva pertumbuhan standar sesuai usia kehamilan.
  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa tanda-tanda fisik dismatur seperti kulit kering dan mengelupas, lemak subkutan yang sedikit, dan kuku yang panjang.
  • Penilaian usia kehamilan: Metode Ballard atau Dubowitz digunakan untuk menilai kematangan fisik dan neurologis bayi, yang kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan yang diperkirakan.
  • Pemeriksaan laboratorium: Tes darah dapat dilakukan untuk mengecek kadar gula darah, hematokrit, dan elektrolit.

Diagnosis dismatur penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mengantisipasi komplikasi yang mungkin timbul. Pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan untuk menilai penyebab dismatur dan mendeteksi adanya kelainan kongenital atau masalah kesehatan lainnya.

Penanganan dan Perawatan Bayi Dismatur

Perawatan bayi dismatur memerlukan pendekatan komprehensif dan multidisiplin untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam penanganan dan perawatan bayi dismatur:

Perawatan di Rumah Sakit

  • Perawatan intensif neonatal: Bayi dismatur sering memerlukan perawatan di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk pemantauan ketat dan penanganan komplikasi.
  • Termoregulasi: Menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil, biasanya dengan menggunakan inkubator atau penghangat radian.
  • Dukungan pernapasan: Jika diperlukan, bayi dapat diberikan bantuan pernapasan seperti CPAP atau ventilator.
  • Manajemen cairan dan nutrisi: Pemberian cairan intravena dan nutrisi parenteral total mungkin diperlukan pada awal perawatan.
  • Pencegahan dan penanganan infeksi: Pemberian antibiotik profilaksis dan pemantauan tanda-tanda infeksi.

Nutrisi

  • ASI eksklusif: Air susu ibu adalah nutrisi terbaik untuk bayi dismatur. Jika bayi belum mampu menyusu langsung, ASI dapat diberikan melalui selang nasogastrik.
  • Fortifikasi ASI: Penambahan fortifier pada ASI mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dismatur yang lebih tinggi.
  • Susu formula khusus: Jika ASI tidak mencukupi, susu formula khusus untuk bayi prematur atau BBLR dapat digunakan sebagai alternatif atau suplemen.

Metode Kanguru

Perawatan metode kanguru (PMK) sangat dianjurkan untuk bayi dismatur. Metode ini melibatkan kontak kulit-ke-kulit antara bayi dan orang tua, yang memberikan manfaat seperti:

  • Membantu menjaga suhu tubuh bayi
  • Meningkatkan ikatan antara bayi dan orang tua
  • Mendukung pemberian ASI
  • Mempercepat kenaikan berat badan
  • Mengurangi risiko infeksi

Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan

  • Pemeriksaan fisik rutin: Pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala secara teratur.
  • Evaluasi perkembangan: Pemantauan milestone perkembangan dan intervensi dini jika ditemukan keterlambatan.
  • Skrining pendengaran dan penglihatan
  • Imunisasi sesuai jadwal

Dukungan Psikososial

  • Edukasi dan dukungan bagi orang tua dalam merawat bayi dismatur
  • Konseling untuk mengatasi stress dan kecemasan orang tua
  • Dukungan dari kelompok sesama orang tua bayi dismatur

Perawatan bayi dismatur memerlukan kesabaran dan dedikasi tinggi. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang memadai, banyak bayi dismatur dapat tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan bayi normal.

Pencegahan Dismatur

Meskipun tidak semua kasus dismatur dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya kondisi ini. Upaya pencegahan dismatur terutama berfokus pada perawatan kesehatan ibu selama kehamilan dan mengatasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Berikut adalah beberapa strategi pencegahan dismatur:

Perawatan Antenatal yang Komprehensif

  • Memulai perawatan antenatal sedini mungkin, idealnya sebelum kehamilan (perawatan prekonsepsi)
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal yang direkomendasikan
  • Pemantauan pertumbuhan janin melalui pengukuran tinggi fundus uteri dan USG berkala
  • Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan diabetes gestasional

Nutrisi dan Gaya Hidup Sehat

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan cukup protein, zat besi, asam folat, dan mikronutrien lainnya
  • Suplementasi asam folat sebelum dan selama awal kehamilan
  • Menjaga berat badan ideal sebelum hamil dan kenaikan berat badan yang sesuai selama kehamilan
  • Berhenti merokok, mengonsumsi alkohol, dan menghindari paparan zat berbahaya
  • Melakukan aktivitas fisik yang aman dan sesuai rekomendasi dokter

Manajemen Penyakit Kronis

  • Pengendalian tekanan darah pada ibu dengan hipertensi
  • Pengaturan kadar gula darah yang ketat pada ibu dengan diabetes
  • Penanganan optimal untuk penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung atau gangguan tiroid

Pencegahan dan Penanganan Infeksi

  • Skrining dan pengobatan infeksi saluran kemih
  • Vaksinasi sesuai rekomendasi, seperti vaksin influenza dan Tdap
  • Pencegahan infeksi TORCH melalui edukasi dan pemeriksaan

Manajemen Stress

  • Teknik relaksasi dan manajemen stress
  • Dukungan psikososial bagi ibu hamil
  • Istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas berlebihan

Perencanaan Kehamilan

  • Menghindari kehamilan pada usia terlalu muda (< 20 tahun) atau terlalu tua (> 35 tahun)
  • Jarak antar kehamilan yang cukup, minimal 18-24 bulan
  • Konsultasi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan, terutama bagi ibu dengan riwayat dismatur sebelumnya

Penting untuk diingat bahwa meskipun upaya pencegahan dilakukan, beberapa kasus dismatur tetap dapat terjadi karena faktor yang tidak dapat dikendalikan. Namun, dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, risiko terjadinya dismatur dapat dikurangi secara signifikan.

Perbedaan Dismatur, Prematur, dan BBLR

Istilah dismatur, prematur, dan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) sering kali digunakan dalam konteks bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Meskipun terkait, ketiga istilah ini memiliki perbedaan yang perlu dipahami:

Dismatur

  • Definisi: Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk usia kehamilannya (di bawah persentil 10)
  • Usia kehamilan: Bisa terjadi pada bayi cukup bulan, kurang bulan, atau lebih bulan
  • Penyebab utama: Gangguan pertumbuhan intrauterin
  • Karakteristik: Bayi terlihat kurus, kulit kering dan mengelupas, lemak subkutan sedikit

Prematur

  • Definisi: Bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu
  • Usia kehamilan: Selalu kurang dari 37 minggu
  • Penyebab utama: Berbagai faktor yang memicu persalinan dini
  • Karakteristik: Organ tubuh belum matang sempurna, refleks lemah, kulit tipis dan transparan

BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

  • Definisi: Bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram
  • Usia kehamilan: Bisa terjadi pada bayi cukup bulan atau kurang bulan
  • Penyebab: Bisa karena prematuritas, dismaturitas, atau kombinasi keduanya
  • Karakteristik: Bervariasi tergantung penyebab (prematur atau dismatur)

Hubungan antara Ketiga Istilah

Dismatur, prematur, dan BBLR memiliki keterkaitan namun tidak selalu identik:

  • Bayi dismatur selalu BBLR, tapi tidak selalu prematur
  • Bayi prematur sering BBLR, tapi tidak selalu dismatur
  • BBLR bisa disebabkan oleh prematuritas, dismaturitas, atau keduanya

Pemahaman akan perbedaan ini penting dalam menentukan penanganan yang tepat. Misalnya, bayi prematur mungkin memerlukan lebih banyak dukungan untuk kematangan organ, sementara bayi dismatur mungkin lebih fokus pada nutrisi untuk mengejar pertumbuhan.

Mitos dan Fakta Seputar Dismatur

Terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar dismatur yang perlu diluruskan. Berikut adalah beberapa mitos umum beserta faktanya:

Mitos 1: Semua bayi dengan berat lahir rendah adalah bayi prematur

Fakta: Tidak semua bayi dengan berat lahir rendah adalah prematur. Bayi dismatur bisa lahir cukup bulan namun dengan berat badan di bawah normal untuk usia kehamilannya.

Mitos 2: Bayi dismatur pasti akan mengalami keterlambatan perkembangan

Fakta: Meskipun berisiko mengalami gangguan perkembangan, banyak bayi dismatur yang dapat tumbuh dan berkembang normal dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang memadai.

Mitos 3: Dismatur hanya disebabkan oleh kekurangan gizi ibu selama kehamilan

Fakta: Meskipun nutrisi ibu berperan penting, dismatur dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk genetik, infeksi, masalah plasenta, dan kondisi medis ibu.

Mitos 4: Bayi dismatur tidak bisa diberi ASI eksklusif

Fakta: ASI tetap menjadi nutrisi terbaik untuk bayi dismatur. Dalam beberapa kasus, ASI mungkin perlu difortifikasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi khusus bayi.

Mitos 5: Dismatur hanya terjadi pada kehamilan pertama

Fakta: Dismatur dapat terjadi pada kehamilan pertama maupun kehamilan berikutnya. Riwayat dismatur pada kehamilan sebelumnya justru meningkatkan risiko terjadinya dismatur pada kehamilan berikutnya.

Mitos 6: Bayi dismatur tidak perlu imunisasi atau harus menunda imunisasi

Fakta: Bayi dismatur tetap perlu mendapatkan imunisasi sesuai jadwal. Penundaan hanya dilakukan jika ada indikasi medis tertentu.

Mitos 7: Dismatur selalu dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen kehamilan

Fakta: Meskipun suplemen kehamilan penting, dismatur tidak selalu dapat dicegah hanya dengan suplemen. Perawatan antenatal komprehensif dan gaya hidup sehat secara keseluruhan lebih berperan dalam pencegahan dismatur.

Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan penanganan yang tepat bagi bayi dismatur. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional untuk informasi yang akurat dan penanganan yang sesuai.

FAQ Seputar Dismatur

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar dismatur beserta jawabannya:

1. Apakah bayi dismatur bisa tumbuh normal?

Ya, dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang memadai, banyak bayi dismatur dapat tumbuh dan berkembang normal. Namun, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin sangat penting.

2. Berapa lama bayi dismatur perlu dirawat di rumah sakit?

Lama perawatan bervariasi tergantung kondisi bayi. Umumnya, bayi dismatur dirawat hingga berat badannya stabil dan naik, serta mampu makan dengan baik tanpa bantuan.

3. Apakah bayi dismatur lebih rentan terhadap penyakit?

Ya, bayi dismatur cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari paparan terhadap orang sakit.

4. Bagaimana cara meningkatkan berat badan bayi dismatur?

Pemberian ASI atau susu formula khusus secara teratur, perawatan metode kanguru, dan pemantauan nutrisi yang ketat dapat membantu meningkatkan berat badan bayi dismatur.

5. Apakah bayi dismatur perlu suplemen khusus?

Beberapa bayi dismatur mungkin memerlukan suplemen seperti zat besi atau vitamin D. Namun, pemberian suplemen harus selalu berdasarkan rekomendasi dokter.

6. Kapan bayi dismatur bisa mulai diberi makanan padat?

Pemberian makanan padat pada bayi dismatur biasanya dimulai berdasarkan usia koreksi (usia sejak perkiraan tanggal kelahiran jika bayi lahir cukup bulan), bukan usia kronologis. Konsultasikan dengan dokter untuk waktu yang tepat.

7. Apakah bayi dismatur berisiko mengalami masalah perkembangan jangka panjang?

Beberapa bayi dismatur mungkin berisiko mengalami keterlambatan perkembangan atau masalah belajar. Namun, dengan intervensi dini dan dukungan yang tepat, banyak bayi dapat mengatasi risiko ini.

8. Bagaimana cara mencegah dismatur pada kehamilan berikutnya?

Perawatan antenatal yang baik, nutrisi seimbang, manajemen stress, dan penanganan optimal untuk kondisi medis yang ada dapat membantu mengurangi risiko dismatur pada kehamilan berikutnya.

9. Apakah bayi dismatur bisa disusui langsung?

Ya, jika kondisi bayi memungkinkan. Namun, beberapa bayi dismatur mungkin perlu bantuan seperti pemberian ASI perah melalui selang nasogastrik sebelum mampu menyusu langsung.

10. Berapa lama diperlukan bayi dismatur untuk mengejar pertumbuhan normal?

Waktu yang diperlukan bervariasi untuk setiap bayi. Beberapa bayi mungkin dapat mengejar pertumbuhan dalam beberapa bulan, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu lebih lama. Pemantauan pertumbuhan secara teratur sangat penting.

Kesimpulan

Dismatur adalah kondisi yang kompleks dimana bayi lahir dengan berat badan rendah tidak sesuai usia kehamilannya. Meskipun membawa berbagai risiko kesehatan, dengan penanganan yang tepat dan perawatan yang optimal, banyak bayi dismatur dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pencegahan dismatur dimulai dari perawatan antenatal yang komprehensif, gaya hidup sehat selama kehamilan, dan manajemen faktor risiko yang baik. Bagi bayi yang lahir dengan kondisi dismatur, perawatan intensif neonatal, nutrisi yang tepat, dan pemantauan pertumbuhan yang ketat sangat penting.

Dukungan dari tenaga kesehatan profesional dan keluarga juga berperan crucial dalam perjalanan bayi dismatur menuju pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dengan pemahaman yang baik tentang dismatur, kita dapat memberikan perawatan terbaik dan dukungan yang diperlukan bagi bayi-bayi ini untuk mencapai potensi penuh mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya