Liputan6.com, Jakarta Ampela ayam merupakan salah satu bagian jeroan yang populer dikonsumsi di Indonesia. Meski ukurannya kecil, ampela ternyata memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah dan berbagai manfaat kesehatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu ampela, kandungan gizinya, manfaatnya bagi kesehatan, cara mengolah yang tepat, serta berbagai informasi penting lainnya seputar ampela ayam yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/11/2024).
Definisi Ampela
Ampela, yang juga dikenal dengan sebutan empedal atau gizzard, adalah organ pencernaan yang terdapat pada sistem pencernaan beberapa hewan, terutama unggas seperti ayam, bebek, dan burung. Organ ini memiliki bentuk oval dengan dinding yang tebal dan berotot. Fungsi utama ampela adalah untuk menggiling dan menghancurkan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan tersebut.
Pada ayam, ampela terletak di antara proventrikulus (lambung kelenjar) dan usus halus. Ampela memiliki lapisan dalam yang keras dan bergerigi, yang terbuat dari protein koilin. Lapisan ini membantu proses penggilingan makanan dengan lebih efektif. Ayam sering menelan batu-batu kecil atau kerikil yang kemudian tersimpan di dalam ampela. Batu-batu ini, yang disebut gastrolith, membantu proses penghancuran makanan di dalam ampela.
Secara anatomi, ampela terdiri dari beberapa bagian utama:
- Dinding otot yang tebal dan kuat
- Lapisan dalam yang keras dan bergerigi (koilin)
- Rongga tengah tempat makanan digiling
- Saluran masuk dari proventrikulus
- Saluran keluar menuju usus halus
Proses pencernaan di ampela berlangsung sebagai berikut:
- Makanan yang telah diproses di proventrikulus masuk ke ampela
- Otot-otot ampela berkontraksi kuat, menggiling makanan
- Batu-batu kecil dalam ampela membantu menghancurkan makanan
- Makanan yang telah halus kemudian disalurkan ke usus halus
Ampela memiliki peran penting dalam sistem pencernaan ayam, memungkinkan mereka untuk mencerna makanan dengan efisien meskipun tidak memiliki gigi untuk mengunyah. Bagi manusia, ampela ayam telah lama menjadi bahan makanan yang populer di berbagai budaya kuliner di seluruh dunia.
Advertisement
Kandungan Gizi Ampela
Meski berukuran kecil, ampela ayam ternyata memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan beragam. Berikut adalah rincian kandungan gizi dalam 100 gram ampela ayam:
- Kalori: 94 kalori
- Protein: 17,7 gram
- Lemak: 2,1 gram
- Karbohidrat: 0,1 gram
- Kalsium: 129 miligram
- Fosfor: 314 miligram
- Zat besi: 4,9 miligram
- Zinc: 3,3 miligram
- Vitamin A: 56 mikrogram
- Vitamin B1: 0,21 miligram
- Vitamin B3: 4,7 miligram
- Vitamin B12: 20% dari nilai harian yang direkomendasikan
Ampela ayam merupakan sumber protein yang sangat baik. Dalam 100 gram ampela, terkandung 17,7 gram protein, yang setara dengan sekitar 35% dari kebutuhan protein harian rata-rata orang dewasa. Protein ini penting untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, produksi enzim dan hormon, serta menjaga sistem kekebalan tubuh.
Kandungan lemak dalam ampela relatif rendah dibandingkan dengan bagian daging ayam lainnya. Hal ini menjadikan ampela sebagai pilihan yang baik bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah lemak atau ingin menjaga berat badan.
Ampela juga kaya akan mineral penting seperti zat besi, zinc, dan fosfor. Zat besi berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia. Zinc mendukung sistem kekebalan tubuh dan penyembuhan luka. Sementara fosfor penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Vitamin B kompleks, terutama vitamin B12, juga ditemukan dalam jumlah signifikan pada ampela ayam. Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan masalah neurologis.
Perlu diingat bahwa meskipun ampela kaya akan nutrisi, ia juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsinya perlu diatur terutama bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
Manfaat Kesehatan Ampela
Konsumsi ampela ayam dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, berkat kandungan nutrisinya yang beragam. Berikut adalah beberapa manfaat utama mengonsumsi ampela:
1. Mendukung Pembentukan Otot
Kandungan protein yang tinggi dalam ampela ayam sangat mendukung pembentukan dan pemeliharaan massa otot. Protein merupakan komponen penting dalam pembentukan jaringan otot baru dan perbaikan jaringan otot yang rusak. Bagi mereka yang aktif berolahraga atau ingin meningkatkan massa otot, ampela bisa menjadi pilihan makanan yang baik.
2. Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Ampela kaya akan zat besi dan vitamin B12, dua nutrisi penting dalam pembentukan sel darah merah. Konsumsi ampela secara teratur dapat membantu mencegah anemia, terutama anemia defisiensi besi yang cukup umum terjadi. Sel darah merah yang sehat penting untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, menjaga energi dan vitalitas.
3. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan zinc dalam ampela berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zinc membantu dalam produksi dan aktivasi sel-sel kekebalan tubuh. Selain itu, protein dalam ampela juga berkontribusi pada pembentukan antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi.
4. Mendukung Kesehatan Tulang
Fosfor yang terkandung dalam ampela ayam penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Bersama dengan kalsium, fosfor membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang yang kuat. Konsumsi ampela dapat berkontribusi pada asupan fosfor harian yang dibutuhkan tubuh.
5. Membantu Menjaga Berat Badan
Dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah, ampela ayam bisa menjadi pilihan makanan yang baik bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Protein membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan.
6. Mendukung Fungsi Saraf
Vitamin B12 yang terkandung dalam ampela penting untuk fungsi saraf yang sehat. Vitamin ini berperan dalam pembentukan selubung myelin yang melindungi sel-sel saraf, serta dalam produksi neurotransmitter yang mengatur mood dan fungsi kognitif.
7. Meningkatkan Energi
Kombinasi protein, zat besi, dan vitamin B kompleks dalam ampela dapat membantu meningkatkan energi tubuh. Zat besi membantu dalam transportasi oksigen ke sel-sel tubuh, sementara vitamin B berperan dalam metabolisme energi.
8. Mendukung Kesehatan Kulit
Protein dan zinc dalam ampela berkontribusi pada kesehatan kulit. Protein penting untuk pembentukan kolagen dan elastin, sementara zinc membantu dalam penyembuhan luka dan memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Meskipun ampela memiliki banyak manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti kolesterol tinggi atau penyakit ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan ampela secara rutin dalam diet mereka.
Advertisement
Cara Mengolah Ampela
Mengolah ampela dengan benar sangat penting untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat dan aman dikonsumsi. Berikut adalah langkah-langkah dan tips untuk mengolah ampela ayam:
1. Membersihkan Ampela
- Cuci ampela dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
- Belah ampela menjadi dua bagian, tapi jangan sampai terpisah.
- Bersihkan bagian dalam ampela, buang lapisan kuning atau hijau yang menempel.
- Bilas kembali dengan air bersih hingga tidak ada kotoran tersisa.
2. Menghilangkan Bau Amis
- Rendam ampela dalam air jeruk nipis atau cuka selama 15-30 menit untuk menghilangkan bau amis.
- Alternatif lain, bisa menggunakan air garam atau air jahe untuk perendaman.
- Setelah direndam, bilas kembali dengan air bersih.
3. Pra-Pengolahan
- Rebus ampela dalam air mendidih selama 10-15 menit untuk membuatnya lebih empuk.
- Tambahkan daun salam, serai, atau jahe saat merebus untuk menambah aroma dan mengurangi bau.
- Setelah direbus, tiriskan dan potong sesuai kebutuhan.
4. Metode Memasak
Ampela dapat diolah dengan berbagai metode memasak, antara lain:
- Tumis: Cocok untuk membuat sambal goreng ati ampela atau cap cay.
- Goreng: Bisa digoreng kering atau digoreng tepung untuk camilan.
- Panggang: Bisa dipanggang dengan bumbu untuk hidangan BBQ.
- Rebus: Bisa dimasukkan dalam sup atau soto.
5. Bumbu dan Rempah
Ampela cocok diolah dengan berbagai bumbu dan rempah Indonesia, seperti:
- Bawang merah dan bawang putih
- Cabai
- Kunyit
- Jahe
- Lengkuas
- Daun salam
- Serai
6. Tips Memasak
- Jangan memasak ampela terlalu lama karena bisa menjadi keras dan alot.
- Potong ampela melawan serat untuk hasil yang lebih empuk.
- Gunakan teknik memasak bertahap: rebus dulu, baru tumis atau goreng.
- Tambahkan sedikit cuka atau air jeruk nipis saat memasak untuk membuat ampela lebih empuk.
7. Penyimpanan
- Ampela mentah bisa disimpan di freezer selama 3-4 bulan.
- Ampela yang sudah dimasak bisa disimpan di kulkas selama 3-4 hari.
- Pastikan menyimpan ampela dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips di atas, Anda dapat mengolah ampela menjadi hidangan yang lezat dan aman dikonsumsi. Penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kematangan ampela untuk menghindari risiko foodborne illness.
Tips Memilih Ampela yang Baik
Memilih ampela ayam yang berkualitas baik sangat penting untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat dan aman dikonsumsi. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih ampela ayam yang baik:
1. Perhatikan Warna
Ampela ayam yang segar memiliki warna merah kecokelatan atau merah gelap yang merata. Hindari ampela yang memiliki warna pucat, keabu-abuan, atau memiliki bercak-bercak yang tidak wajar. Perubahan warna bisa mengindikasikan ampela yang sudah tidak segar atau mulai membusuk.
2. Cek Tekstur
Ampela yang baik memiliki tekstur yang kenyal dan padat saat ditekan. Jika terasa lembek atau berair, itu bisa menjadi tanda bahwa ampela sudah tidak segar. Hindari ampela yang terasa lengket atau berlendir saat disentuh.
3. Perhatikan Aroma
Ampela segar memiliki aroma khas daging ayam yang segar. Hindari ampela yang memiliki bau menyengat, asam, atau busuk. Aroma yang tidak sedap bisa mengindikasikan bahwa ampela sudah mulai membusuk.
4. Periksa Kebersihan
Pastikan ampela yang Anda pilih bersih dari kotoran atau sisa-sisa makanan. Meskipun nantinya akan dibersihkan lagi di rumah, ampela yang bersih menunjukkan penanganan yang baik oleh penjual.
5. Perhatikan Ukuran dan Bentuk
Pilih ampela dengan ukuran yang seragam untuk memastikan kematangan yang merata saat dimasak. Ampela yang baik memiliki bentuk yang utuh, tidak pecah atau sobek.
6. Cek Tanggal Kadaluarsa
Jika membeli ampela yang dikemas, selalu periksa tanggal kadaluarsa. Pilih produk yang masih jauh dari tanggal kadaluarsanya untuk memastikan kesegaran.
7. Perhatikan Suhu Penyimpanan
Jika membeli di pasar atau supermarket, pastikan ampela disimpan pada suhu yang tepat. Ampela segar harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu di bawah 4°C.
8. Beli dari Sumber Terpercaya
Pilih penjual atau toko yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam menjual produk daging ayam yang segar dan berkualitas.
9. Perhatikan Kemasan
Jika membeli ampela yang dikemas, pastikan kemasannya dalam kondisi baik, tidak rusak atau bocor. Kemasan yang rusak bisa mengakibatkan kontaminasi.
10. Hindari Ampela yang Berair
Ampela yang dikelilingi oleh banyak air atau cairan dalam kemasannya mungkin sudah tidak segar atau telah dicairkan dan dibekukan kembali.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat memilih ampela ayam yang berkualitas baik dan segar. Ingatlah bahwa kualitas bahan makanan yang baik adalah langkah awal untuk menghasilkan masakan yang lezat dan aman dikonsumsi.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Ampela
Seiring dengan popularitasnya sebagai bahan makanan, banyak mitos dan fakta yang beredar seputar ampela ayam. Mari kita telaah beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya tentang ampela:
Mitos 1: Ampela Tidak Sehat Karena Mengandung Banyak Kolesterol
Fakta: Meskipun ampela memang mengandung kolesterol, jumlahnya tidak setinggi organ dalam lainnya seperti hati. Ampela sebenarnya rendah lemak dan kaya protein. Konsumsi dalam jumlah wajar sebagai bagian dari diet seimbang tidak akan menimbulkan masalah kesehatan bagi kebanyakan orang.
Mitos 2: Ampela Sulit Dicerna
Fakta: Ampela, jika dimasak dengan benar, tidak lebih sulit dicerna dibandingkan daging ayam lainnya. Kuncinya adalah dalam metode memasak. Merebus ampela sebelum diolah lebih lanjut dapat membuatnya lebih mudah dicerna.
Mitos 3: Ampela Tidak Mengandung Nutrisi Penting
Fakta: Sebaliknya, ampela kaya akan nutrisi penting seperti protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12. Nutrisi ini penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah dan menjaga sistem kekebalan tubuh.
Mitos 4: Ampela Selalu Alot dan Tidak Enak
Fakta: Tekstur ampela memang lebih kenyal dibandingkan daging ayam, tetapi jika diolah dengan benar, ampela bisa menjadi hidangan yang lezat. Kunci utamanya adalah pada metode memasak dan lama waktu memasak yang tepat.
Mitos 5: Ampela Hanya Cocok untuk Digoreng
Fakta: Meskipun ampela goreng memang populer, ada banyak cara lain untuk mengolah ampela. Ampela bisa direbus, ditumis, dipanggang, atau dimasukkan ke dalam sup.
Mitos 6: Ampela Mengandung Racun
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ampela mengandung racun. Ampela adalah organ pencernaan yang berfungsi menggiling makanan, bukan menyaring racun seperti hati.
Mitos 7: Ampela Tidak Aman untuk Anak-anak
Fakta: Ampela aman dikonsumsi oleh anak-anak asalkan diolah dengan benar dan higienis. Bahkan, kandungan zat besi dan protein dalam ampela bisa bermanfaat untuk pertumbuhan anak.
Mitos 8: Ampela Harus Selalu Dimakan dengan Hati
Fakta: Meskipun kombinasi hati dan ampela populer, tidak ada keharusan untuk selalu mengonsumsi keduanya bersamaan. Ampela bisa diolah dan dinikmati sendiri dalam berbagai hidangan.
Mitos 9: Ampela Tidak Boleh Dimakan oleh Penderita Diabetes
Fakta: Ampela sebenarnya bisa menjadi pilihan makanan yang baik untuk penderita diabetes karena rendah karbohidrat dan kaya protein. Namun, seperti makanan lainnya, harus dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari diet seimbang.
Mitos 10: Ampela Selalu Mengandung Bakteri Berbahaya
Fakta: Seperti daging ayam lainnya, ampela memang bisa mengandung bakteri jika tidak ditangani dengan benar. Namun, memasak ampela hingga matang sempurna akan membunuh bakteri berbahaya, membuatnya aman untuk dikonsumsi.
Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang ampela dan membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dalam mengonsumsinya. Seperti makanan lainnya, kunci utamanya adalah konsumsi yang seimbang dan pengolahan yang tepat.
Resep Olahan Ampela
Ampela ayam dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Berikut adalah beberapa resep olahan ampela yang bisa Anda coba di rumah:
1. Sambal Goreng Ati Ampela
Bahan-bahan:
- 500 gram ati ampela ayam, bersihkan dan potong dadu
- 3 lembar daun salam
- 2 batang serai, memarkan
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 2 sdm kecap manis
- Garam dan gula secukupnya
- Minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah besar
- 3 butir kemiri
Cara membuat:
- Rebus ati ampela dengan daun salam hingga empuk, tiriskan dan potong dadu.
- Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan lengkuas hingga harum.
- Masukkan ati ampela, aduk rata.
- Tambahkan kecap manis, garam, dan gula. Masak hingga bumbu meresap.
- Sajikan dengan nasi hangat.
2. Soto Ayam dengan Ampela
Bahan-bahan:
- 500 gram daging ayam
- 250 gram ampela ayam, rebus dan potong
- 2 liter air
- 3 lembar daun salam
- 2 batang serai
- 3 cm jahe, memarkan
- Garam dan merica secukupnya
Bumbu halus:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 3 cm kunyit
- 2 cm jahe
- 2 butir kemiri
Pelengkap:
- Soun, seduh air panas
- Kol, iris halus
- Telur rebus
- Bawang goreng
- Jeruk nipis
Cara membuat:
- Rebus ayam dengan daun salam, serai, dan jahe hingga empuk. Angkat ayam, suwir-suwir dagingnya.
- Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan ke dalam kuah.
- Masukkan ayam suwir dan ampela, beri garam dan merica. Masak hingga mendidih.
- Sajikan soto dengan pelengkapnya.
3. Ampela Goreng Crispy
Bahan-bahan:
- 500 gram ampela ayam, bersihkan
- 1 butir telur, kocok lepas
- 200 gram tepung terigu
- 1 sdt baking powder
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menggoreng
Bumbu marinasi:
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1/2 sdt kunyit bubuk
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Marinasi ampela dengan bumbu marinasi selama 30 menit.
- Campurkan tepung terigu, baking powder, garam, dan merica.
- Celupkan ampela ke dalam telur, lalu gulingkan ke campuran tepung.
- Goreng dalam minyak panas hingga keemasan dan crispy.
- Tiriskan dan sajikan dengan saus sambal.
4. Tumis Ampela Kecap
Bahan-bahan:
- 500 gram ampela ayam, rebus dan potong
- 3 siung bawang putih, cincang
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 2 buah cabai merah, iris serong
- 2 sdm kecap manis
- 1 sdm saus tiram
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
- Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
- Masukkan ampela dan cabai, aduk rata.
- Tambahkan kecap manis, saus tiram, garam, dan merica. Aduk hingga bumbu meresap.
- Masak hingga ampela matang dan bumbu mengental.
- Sajikan dengan nasi hangat.
5. Ampela Masak Tauco
Bahan-bahan:
- 500 gram ampela ayam, rebus dan potong
- 3 sdm tauco
- 3 siung bawang putih, cincang
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 2 buah cabai hijau, iris serong
- 1 buah tomat, potong dadu
- 1 batang daun bawang, iris halus
- Gula dan garam secukupnya
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
- Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
- Masukkan tauco, aduk rata.
- Tambahkan ampela, cabai hijau, dan tomat. Aduk hingga tercampur.
- Beri gula dan garam secukupnya. Masak hingga bumbu meresap.
- Terakhir, masukkan daun bawang. Aduk sebentar.
- Angkat dan sajikan.
Resep-resep di atas hanyalah beberapa contoh dari banyaknya variasi olahan ampela yang bisa Anda coba. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan bumbu dan bahan lain sesuai selera Anda. Yang terpenting adalah memastikan ampela dimasak hingga matang sempurna untuk keamanan konsumsi.
Advertisement
FAQ Seputar Ampela
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar ampela ayam beserta jawabannya:
1. Apakah ampela ayam aman dikonsumsi setiap hari?
Meskipun ampela ayam kaya akan nutrisi, tidak disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari. Seperti organ dalam lainnya, ampela mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Sebaiknya, konsumsi ampela dibatasi 1-2 kali seminggu sebagai bagian dari diet seimbang.
2. Bagaimana cara menghilangkan bau amis pada ampela?
Ada beberapa cara untuk menghilangkan bau amis pada ampela:
- Rendam ampela dalam air jeruk nipis atau cuka selama 15-30 menit sebelum diolah.
- Rebus ampela dengan daun salam, serai, atau jahe untuk mengurangi bau amis.
- Gunakan bumbu-bumbu yang kuat seperti bawang putih, jahe, atau kunyit saat memasak ampela.
3. Apakah ampela ayam mengandung purin tinggi?
Ya, ampela ayam termasuk dalam kategori makanan dengan kandungan purin menengah hingga tinggi. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi ampela ayam. Jika Anda memiliki riwayat asam urat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi ampela.
4. Berapa lama ampela ayam bisa disimpan di kulkas?
Ampela ayam mentah dapat disimpan di kulkas (suhu 4°C atau di bawahnya) selama 1-2 hari. Jika ingin menyimpan lebih lama, sebaiknya simpan di freezer (suhu -18°C atau di bawahnya) di mana ampela bisa bertahan hingga 3-4 bulan. Untuk ampela yang sudah dimasak, bisa disimpan di kulkas selama 3-4 hari.
5. Apakah ampela ayam cocok untuk diet?
Ampela ayam bisa menjadi pilihan yang baik untuk diet karena rendah lemak dan kaya protein. Protein dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, yang berguna dalam manajemen berat badan. Namun, perlu diingat bahwa cara pengolahan juga mempengaruhi nilai gizinya. Hindari menggoreng ampela dengan banyak minyak jika sedang menjalani program diet.
6. Apakah ampela ayam mengandung merkuri?
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ampela ayam mengandung merkuri dalam jumlah yang signifikan. Merkuri biasanya lebih banyak ditemukan pada ikan-ikan tertentu, terutama ikan predator besar. Ampela ayam, seperti bagian ayam lainnya, aman dikonsumsi selama diproses dan dimasak dengan benar.
7. Bagaimana cara memilih ampela ayam yang segar?
Untuk memilih ampela ayam yang segar, perhatikan hal-hal berikut:
- Warna: Pilih ampela dengan warna merah kecokelatan yang merata.
- Tekstur: Ampela yang segar terasa kenyal dan padat saat ditekan.
- Aroma: Hindari ampela yang berbau tidak sedap atau terlalu amis.
- Penampilan: Pilih ampela yang tidak berlendir atau memiliki bercak-bercak aneh.
8. Apakah ampela ayam bisa dimakan mentah?
Tidak disarankan untuk memakan ampela ayam mentah. Seperti daging ayam lainnya, ampela mentah dapat mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Campylobacter yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Selalu masak ampela hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.
9. Apakah ampela ayam mengandung lemak trans?
Ampela ayam, seperti bagian ayam lainnya, tidak mengandung lemak trans secara alami. Lemak trans biasanya ditemukan pada makanan olahan yang menggunakan minyak terhidrogenasi. Namun, cara pengolahan ampela (misalnya, menggoreng dengan minyak yang digunakan berulang kali) bisa menambahkan lemak trans ke dalam makanan.
10. Apakah ampela ayam cocok untuk bayi dan balita?
Ampela ayam bisa menjadi sumber protein dan zat besi yang baik untuk bayi dan balita, tetapi harus diberikan dengan hati-hati. Pastikan ampela dimasak hingga benar-benar matang dan dipotong kecil-kecil atau dihaluskan untuk menghindari risiko tersedak. Selalu konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi sebelum memperkenalkan makanan baru pada bayi dan balita.
11. Bagaimana cara memasak ampela agar tidak alot?
Beberapa tips untuk memasak ampela agar tidak alot:
- Rebus ampela terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut.
- Gunakan presto atau slow cooker untuk memasak ampela agar lebih empuk.
- Potong ampela melawan serat untuk hasil yang lebih empuk.
- Jangan memasak ampela terlalu lama karena bisa membuatnya menjadi keras.
- Tambahkan sedikit cuka atau air jeruk nipis saat memasak untuk membantu melunakkan tekstur ampela.
12. Apakah ampela ayam mengandung antibiotik?
Penggunaan antibiotik dalam peternakan ayam memang masih menjadi isu yang diperdebatkan. Namun, di banyak negara termasuk Indonesia, ada regulasi yang mengatur penggunaan antibiotik pada hewan ternak. Jika Anda khawatir, pilih ayam organik atau ayam yang dipelihara tanpa antibiotik. Selain itu, memasak ampela hingga matang sempurna dapat membantu mengurangi risiko paparan antibiotik yang mungkin tersisa.
13. Apakah ampela ayam bisa membantu meningkatkan hemoglobin?
Ya, ampela ayam dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin karena kaya akan zat besi. Zat besi adalah komponen penting dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Konsumsi ampela ayam secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi.
14. Apakah ampela ayam mengandung kolesterol tinggi?
Ampela ayam memang mengandung kolesterol, tetapi tidak setinggi organ dalam lainnya seperti hati. Dalam 100 gram ampela ayam, terkandung sekitar 240-300 mg kolesterol. Meskipun demikian, ampela juga kaya akan nutrisi penting lainnya. Bagi individu yang sehat tanpa masalah kolesterol, konsumsi ampela dalam jumlah wajar sebagai bagian dari diet seimbang umumnya tidak menimbulkan masalah.
15. Bagaimana cara menyimpan ampela ayam agar tahan lama?
Untuk menyimpan ampela ayam agar tahan lama:
- Simpan ampela mentah di freezer dalam wadah kedap udara atau plastik freezer.
- Beri label tanggal penyimpanan untuk memudahkan kontrol.
- Jangan menyimpan ampela mentah di kulkas lebih dari 2 hari.
- Untuk ampela yang sudah dimasak, simpan di kulkas dalam wadah tertutup dan konsumsi dalam 3-4 hari.
- Jangan membiarkan ampela berada di suhu ruang lebih dari 2 jam untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
Kesimpulan
Ampela ayam, meskipun sering dianggap sebagai makanan sampingan, ternyata memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan beragam manfaat kesehatan. Kaya akan protein, zat besi, dan berbagai vitamin dan mineral penting, ampela dapat menjadi bagian dari diet seimbang yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun, seperti halnya dengan makanan lain, konsumsi ampela harus dilakukan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti kolesterol tinggi atau asam urat, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memasukkan ampela secara rutin dalam diet mereka.
Kunci utama dalam mengonsumsi ampela adalah pada cara pengolahannya. Dengan metode memasak yang tepat, ampela dapat menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Mulai dari sambal goreng ati ampela yang klasik hingga ampela crispy yang modern, ada banyak cara kreatif untuk menikmati ampela.
Penting juga untuk memperhatikan kebersihan dan kesegaran ampela saat membelinya. Pilih ampela yang segar, bersih, dan simpan dengan benar untuk memastikan keamanan konsumsi. Dengan penanganan yang tepat, ampela bisa menjadi tambahan yang berharga dalam menu makanan sehari-hari.
Terlepas dari berbagai mitos yang beredar, ampela ayam terbukti memiliki banyak manfaat nutrisi. Dari mendukung pembentukan sel darah merah hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh, ampela bisa memberikan kontribusi positif bagi kesehatan jika dikonsumsi secara bijak.
Akhirnya, seperti halnya dengan semua jenis makanan, kuncinya adalah keseimbangan dan variasi. Ampela bisa menjadi pilihan makanan yang baik sebagai bagian dari diet yang beragam dan seimbang. Dengan memahami nilai gizi, manfaat, dan cara pengolahan yang tepat, kita dapat memanfaatkan ampela ayam sebagai sumber nutrisi yang berharga dalam menu makanan sehari-hari.
Advertisement