Apa Itu Sunnatullah: Memahami Hukum Allah dalam Kehidupan

Pelajari makna sunnatullah, hukum Allah yang mengatur alam semesta. Pahami karakteristik, contoh, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 25 Feb 2025, 11:17 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 11:17 WIB
apa itu sunnatullah
apa itu sunnatullah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah sunnatullah. Namun, apa sebenarnya makna di balik konsep ini? Sunnatullah merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang perlu dipahami secara mendalam. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa itu sunnatullah, karakteristiknya, contoh-contohnya, serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Definisi Sunnatullah: Memahami Makna dan Konsepnya

Sunnatullah berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata: "sunnah" yang berarti kebiasaan atau cara, dan "Allah" yang merujuk pada Tuhan dalam Islam. Secara harfiah, sunnatullah dapat diartikan sebagai "cara Allah" atau "kebiasaan Allah".

Dalam konteks yang lebih luas, sunnatullah merujuk pada hukum-hukum alam dan ketentuan-ketentuan yang Allah tetapkan di alam semesta ini. Ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan aturan-aturan yang mengatur alam semesta, termasuk hukum fisika, biologi, sosial, dan bahkan hukum-hukum yang berlaku bagi manusia dalam konteks kehidupan spiritual dan moral.

Para ulama dan cendekiawan Muslim telah memberikan berbagai definisi tentang sunnatullah. Beberapa di antaranya adalah:

  • Al-Ishfahani dalam al-Mufradat fi Gharib al-Qur'an mengartikan sunnatullah sebagai "thariqatul hikmatih wa thariwatu tha'atih" yakni cara atau jalan yang ditetapkan Allah karena kebijakan-Nya dan demi terwujudnya ketaatan kepada-Nya.
  • M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan sunnatullah sebagai kebiasaan-kebiasaan Allah dalam memperlakukan masyarakat.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan sunnatullah sebagai hukum-hukum Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang termaktub di dalam Al-Quran, dan hukum alam yang berjalan tetap dan otomatis.

Penting untuk dipahami bahwa sunnatullah bukanlah sekadar hukum alam dalam pengertian sains modern. Meskipun ada kemiripan, konsep sunnatullah memiliki dimensi spiritual dan moral yang tidak dimiliki oleh konsep hukum alam dalam sains. Sunnatullah menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah atas kehendak dan ketetapan Allah, bukan semata-mata hasil dari proses mekanis atau kebetulan.

Karakteristik Sunnatullah: Ciri Khas Hukum Allah

Untuk memahami sunnatullah secara lebih mendalam, kita perlu mengetahui karakteristik atau ciri-ciri khasnya. Berikut adalah beberapa karakteristik utama sunnatullah:

  1. Bersifat Pasti dan Tetap: Sunnatullah merupakan ketetapan Allah yang tidak berubah. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, "...dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah." (QS. Al-Ahzab: 62). Ini berarti hukum-hukum Allah yang berlaku di alam semesta bersifat konsisten dan dapat diandalkan.
  2. Universal: Sunnatullah berlaku untuk seluruh ciptaan Allah, tanpa membedakan waktu, tempat, atau keadaan. Hukum-hukum ini berlaku sama bagi semua makhluk, baik yang beriman maupun yang tidak.
  3. Objektif: Sunnatullah bersifat adil dan tidak memihak. Siapa pun yang mengikuti sunnatullah akan mendapatkan manfaatnya, sedangkan yang melanggarnya akan menanggung konsekuensinya, tanpa memandang status atau keyakinan seseorang.
  4. Komprehensif: Sunnatullah mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari fenomena alam hingga perilaku manusia dan masyarakat. Tidak ada satu pun aspek kehidupan yang luput dari cakupan sunnatullah.
  5. Memiliki Hikmah: Setiap sunnatullah memiliki tujuan dan hikmah tersendiri. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, melainkan selalu ada manfaat dan pelajaran di baliknya.

Memahami karakteristik sunnatullah ini penting agar kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana dan selaras dengan kehendak Allah. Dengan menyadari bahwa segala sesuatu di alam semesta ini bergerak sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah, kita dapat lebih menghargai keteraturan alam dan peran kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Contoh Sunnatullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk lebih memahami konsep sunnatullah, mari kita lihat beberapa contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Pergantian Siang dan Malam: Fenomena ini merupakan salah satu contoh paling jelas dari sunnatullah. Allah berfirman dalam Al-Quran, "Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (QS. Al-Furqan: 62). Keteraturan pergantian siang dan malam ini menunjukkan adanya hukum Allah yang pasti dan konsisten.
  2. Hukum Gravitasi: Meskipun ditemukan oleh Isaac Newton, umat Islam meyakini bahwa hukum gravitasi adalah bagian dari sunnatullah. Setiap benda yang dilemparkan ke atas pasti akan jatuh kembali ke bumi, menunjukkan adanya keteraturan dalam hukum alam.
  3. Proses Kelahiran dan Kematian: Setiap makhluk hidup pasti mengalami kelahiran dan kematian. Ini adalah sunnatullah yang berlaku bagi seluruh makhluk hidup. Allah berfirman, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185).
  4. Hukum Sebab-Akibat: Dalam kehidupan sosial, kita sering melihat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Misalnya, orang yang bekerja keras cenderung mendapatkan hasil yang lebih baik. Ini adalah contoh sunnatullah dalam konteks sosial.
  5. Proses Fotosintesis: Tumbuhan melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan. Proses ini terjadi secara konsisten dan teratur, menunjukkan adanya sunnatullah dalam dunia tumbuhan.

Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari manifestasi sunnatullah dalam kehidupan kita. Sebenarnya, jika kita perhatikan dengan seksama, kita akan menemukan bahwa seluruh aspek kehidupan kita diatur oleh sunnatullah. Mulai dari proses biologis dalam tubuh kita, hingga fenomena alam yang terjadi di sekitar kita, semuanya bergerak sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.

Memahami dan menyadari contoh-contoh sunnatullah ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai keteraturan alam semesta dan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah atas segala ciptaan-Nya. Selain itu, pemahaman ini juga dapat mendorong kita untuk hidup lebih selaras dengan hukum-hukum alam, yang pada akhirnya akan membawa kebaikan bagi diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.

Penerapan Sunnatullah dalam Kehidupan Muslim

Memahami sunnatullah bukan hanya tentang pengetahuan teoritis, tetapi juga tentang bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara bagaimana seorang Muslim dapat menerapkan pemahaman tentang sunnatullah dalam kehidupannya:

  1. Meningkatkan Kesadaran akan Keteraturan Alam: Dengan memahami sunnatullah, seorang Muslim dapat lebih menghargai keteraturan alam semesta. Ini dapat mendorong rasa syukur yang lebih besar kepada Allah atas segala ciptaan-Nya.
  2. Mengembangkan Sikap Ilmiah: Sunnatullah mendorong kita untuk mengamati dan mempelajari alam sekitar. Ini sejalan dengan anjuran Islam untuk menuntut ilmu. Seorang Muslim dapat mengembangkan sikap ilmiah dengan terus belajar dan mengeksplorasi fenomena alam.
  3. Merencanakan Kehidupan dengan Bijak: Pemahaman tentang hukum sebab-akibat dalam sunnatullah dapat membantu seorang Muslim merencanakan hidupnya dengan lebih bijak. Misalnya, jika ingin sukses dalam karir, seseorang perlu bekerja keras dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan.
  4. Menjaga Keseimbangan Alam: Sunnatullah mengajarkan bahwa alam diciptakan dalam keadaan seimbang. Seorang Muslim dapat berperan dalam menjaga keseimbangan ini dengan menjaga lingkungan dan tidak melakukan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam.
  5. Menghadapi Ujian dengan Sabar: Sunnatullah juga mencakup adanya ujian dalam kehidupan. Seorang Muslim dapat menghadapi ujian ini dengan sabar, menyadari bahwa setiap ujian memiliki hikmah dan merupakan bagian dari rencana Allah.
  6. Menghargai Keberagaman: Sunnatullah mencakup penciptaan manusia yang beragam. Seorang Muslim dapat menerapkan pemahaman ini dengan menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi.
  7. Memanfaatkan Waktu dengan Baik: Pergantian siang dan malam adalah contoh sunnatullah yang mengajarkan kita tentang pentingnya waktu. Seorang Muslim dapat menerapkan ini dengan memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat.
  8. Menjaga Kesehatan: Sunnatullah juga berlaku dalam tubuh manusia. Seorang Muslim dapat menjaga kesehatannya dengan memahami dan mematuhi hukum-hukum alam yang berkaitan dengan kesehatan, seperti pentingnya nutrisi yang seimbang dan olahraga teratur.

Dengan menerapkan pemahaman tentang sunnatullah dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim tidak hanya dapat menjalani hidup yang lebih selaras dengan alam dan kehendak Allah, tetapi juga dapat berkontribusi positif terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Penerapan ini juga dapat memperdalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah, karena setiap fenomena alam yang kita saksikan menjadi pengingat akan kebesaran dan kebijaksanaan-Nya.

Perbedaan Sunnatullah dan Hukum Alam

Meskipun seringkali dianggap serupa, sunnatullah dan hukum alam memiliki beberapa perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara sunnatullah dan hukum alam:

  1. Sumber dan Otoritas:
    • Sunnatullah: Bersumber dari Allah SWT dan diyakini sebagai ketetapan-Nya. Otoritasnya bersifat mutlak dan tidak terbantahkan bagi umat Islam.
    • Hukum Alam: Ditemukan dan dirumuskan oleh manusia melalui observasi dan eksperimen ilmiah. Otoritasnya bergantung pada validitas metode ilmiah yang digunakan.
  2. Dimensi Spiritual:
    • Sunnatullah: Memiliki dimensi spiritual yang kuat. Diyakini sebagai manifestasi kehendak dan kebijaksanaan Allah.
    • Hukum Alam: Umumnya bersifat sekuler dan tidak mengandung dimensi spiritual dalam formulasinya.
  3. Cakupan:
    • Sunnatullah: Mencakup tidak hanya fenomena fisik, tetapi juga aspek moral, sosial, dan spiritual kehidupan manusia.
    • Hukum Alam: Biasanya terbatas pada fenomena fisik dan dapat diobservasi secara empiris.
  4. Sifat Keabsolutan:
    • Sunnatullah: Diyakini bersifat absolut dan tidak berubah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran.
    • Hukum Alam: Meskipun dianggap universal, masih terbuka untuk revisi atau penyempurnaan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
  5. Tujuan dan Hikmah:
    • Sunnatullah: Selalu memiliki tujuan dan hikmah tertentu, meskipun tidak selalu dapat dipahami oleh manusia.
    • Hukum Alam: Tidak selalu dikaitkan dengan tujuan atau hikmah tertentu dalam formulasinya.
  6. Hubungan dengan Kehendak Tuhan:
    • Sunnatullah: Selalu terkait dengan kehendak Allah dan dapat "dilanggar" jika Allah menghendaki (misalnya dalam kasus mukjizat).
    • Hukum Alam: Umumnya dianggap bersifat deterministik dan tidak terkait dengan kehendak Tuhan dalam formulasi ilmiahnya.
  7. Metode Pemahaman:
    • Sunnatullah: Dipahami melalui kombinasi wahyu (Al-Quran dan Hadits) dan observasi alam.
    • Hukum Alam: Dipahami melalui metode ilmiah, termasuk observasi, eksperimen, dan analisis data.

Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan ini, penting untuk dicatat bahwa bagi seorang Muslim, sunnatullah dan hukum alam tidak harus dilihat sebagai dua hal yang bertentangan. Sebaliknya, keduanya dapat dipandang sebagai cara yang berbeda untuk memahami keteraturan alam semesta. Sunnatullah memberikan kerangka spiritual dan moral untuk memahami alam, sementara hukum alam menyediakan alat untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan alam secara praktis.

Dengan memahami perbedaan dan hubungan antara sunnatullah dan hukum alam, seorang Muslim dapat mengintegrasikan pemahaman ilmiah dengan keyakinan spiritualnya, menciptakan pandangan dunia yang komprehensif dan seimbang.

Sunnatullah dalam Al-Quran dan Hadits

Konsep sunnatullah memiliki dasar yang kuat dalam sumber-sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits. Berikut adalah beberapa ayat Al-Quran dan Hadits yang membahas tentang sunnatullah:

Ayat-ayat Al-Quran tentang Sunnatullah:

  1. Surah Al-Ahzab ayat 62:

    "Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah."

    Arab: سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

    Transliterasi: Sunnatallāhi fil-lażīna khalau min qablu wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā

  2. Surah Al-Fath ayat 23:

    "Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu."

    Arab: سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

    Transliterasi: Sunnatallāhil-latī qad khalat min qablu wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā

  3. Surah Al-Isra ayat 77:

    "(Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu."

    Arab: سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا

    Transliterasi: Sunnata man qad arsalnā qablaka mir rusulinā wa lā tajidu lisunnatinā taḥwīlā

Hadits tentang Sunnatullah:

  1. Hadits tentang Gerhana:

    "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang atau kelahirannya. Maka apabila kalian melihat hal itu, berdoalah kepada Allah dan bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari dan Muslim)

  2. Hadits tentang Sebab dan Akibat:

    "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari)

  3. Hadits tentang Keteraturan Alam:

    "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah 'Azza wa Jalla." (HR. Muslim)

Ayat-ayat Al-Quran dan Hadits di atas menekankan beberapa aspek penting tentang sunnatullah:

  • Ketetapan: Sunnatullah adalah ketetapan Allah yang tidak berubah.
  • Universalitas: Sunnatullah berlaku bagi semua orang, baik di masa lalu maupun masa kini.
  • Keteraturan Alam: Fenomena alam seperti gerhana terjadi sesuai dengan hukum alam yang ditetapkan Allah.
  • Sebab-Akibat: Ada hubungan sebab-akibat dalam kehidupan, seperti hubungan antara silaturahmi dan rezeki.
  • Ilmu Pengetahuan: Sunnatullah mendorong manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan hukum alam, seperti dalam pengobatan penyakit.

Memahami sunnatullah melalui Al-Quran dan Hadits dapat membantu seorang Muslim untuk lebih menghargai keteraturan alam semesta, mengembangkan sikap ilmiah, dan pada saat yang sama memperdalam keimanannya kepada Allah SWT. Ini juga mendorong umat Islam untuk hidup selaras dengan hukum-hukum alam sambil tetap berpegang pada nilai-nilai spiritual dan moral yang diajarkan dalam Islam.

Implikasi Sunnatullah dalam Kehidupan Modern

Pemahaman tentang sunnatullah memiliki implikasi yang luas dan mendalam dalam kehidupan modern. Berikut adalah beberapa cara bagaimana konsep sunnatullah dapat diterapkan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di era kontemporer:

  1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
    • Sunnatullah mendorong umat Islam untuk aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman bahwa alam bergerak sesuai dengan hukum-hukum yang ditetapkan Allah mendorong eksplorasi ilmiah.
    • Dalam pengembangan teknologi, konsep sunnatullah dapat menjadi panduan etis. Misalnya, dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan yang selaras dengan prinsip keseimbangan alam.
  2. Kesehatan dan Kedokteran:
    • Pemahaman tentang sunnatullah dalam konteks kesehatan dapat mendorong pengembangan pengobatan yang holistik, memadukan pendekatan medis modern dengan prinsip-prinsip kesehatan dalam Islam.
    • Konsep ini juga dapat membantu dalam promosi gaya hidup sehat yang selaras dengan hukum alam, seperti pentingnya nutrisi seimbang dan aktivitas fisik.
  3. Lingkungan dan Ekologi:
    • Sunnatullah mengajarkan bahwa alam diciptakan dalam keseimbangan. Ini dapat menjadi dasar untuk gerakan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
    • Pemahaman ini juga dapat mendorong pengembangan teknologi dan kebijakan yang ramah lingkungan.
  4. Ekonomi dan Bisnis:
    • Prinsip sebab-akibat dalam sunnatullah dapat diterapkan dalam manajemen bisnis dan ekonomi. Misalnya, pemahaman bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dapat mendorong praktik bisnis yang lebih etis dan bertanggung jawab.
    • Konsep ini juga dapat menjadi dasar untuk pengembangan sistem ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan.
  5. Pendidikan:
    • Sunnatullah dapat menjadi dasar untuk pengembangan kurikulum pendidikan yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual dan moral.
    • Ini juga dapat mendorong pendekatan pendidikan yang lebih holistik, memadukan pengetahuan teoretis dengan pemahaman praktis tentang alam dan kehidupan.
  6. Psikologi dan Kesehatan Mental:
    • Pemahaman tentang sunnatullah dapat membantu dalam pengembangan pendekatan psikologi yang memadukan aspek spiritual dengan ilmu perilaku modern.
    • Konsep ini juga dapat membantu individu dalam menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana, memahami bahwa setiap ujian memiliki hikmah dan tujuan.
  7. Hubungan Internasional dan Politik:
    • Prinsip keseimbangan dan keadilan dalam sunnatullah dapat menjadi panduan dalam pengembangan kebijakan luar negeri dan hubungan internasional yang lebih adil dan damai.
    • Pemahaman tentang keberagaman sebagai bagian dari sunnatullah dapat mendorong sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan dalam konteks global.
  8. Manajemen Bencana:
    • Pemahaman tentang sunnatullah dapat membantu dalam pengembangan strategi manajemen bencana yang lebih efektif, memadukan pengetahuan ilmiah dengan kearifan lokal dan nilai-nilai spiritual.
    • Ini juga dapat membantu masyarakat dalam menghadapi bencana dengan lebih tabah dan bijaksana.

Dengan menerapkan pemahaman tentang sunnatullah dalam berbagai aspek kehidupan modern, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih seimbang, di mana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan selaras dengan nilai-nilai spiritual dan moral. Ini juga dapat membantu dalam mengatasi berbagai tantangan global, seperti krisis lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan konflik sosial, dengan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan.

Pada akhirnya, pemahaman dan penerapan sunnatullah dalam kehidupan modern dapat membantu kita mencapai kemajuan yang tidak hanya bersifat material, tetapi juga spiritual, menciptakan peradaban yang lebih baik dan selaras dengan kehendak Allah SWT.

Kesimpulan

Sunnatullah, atau hukum Allah yang mengatur alam semesta, merupakan konsep fundamental dalam Islam yang memiliki implikasi luas dalam kehidupan sehari-hari dan pemahaman kita tentang dunia. Dari pembahasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan penting:

  1. Sunnatullah adalah ketetapan Allah yang bersifat pasti, universal, dan tidak berubah. Ini mencakup hukum-hukum yang mengatur fenomena alam, kehidupan sosial, dan aspek spiritual manusia.
  2. Pemahaman tentang sunnatullah dapat membantu kita menghargai keteraturan alam semesta dan meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam.
  3. Sunnatullah mendorong sikap ilmiah dan eksplorasi alam, sejalan dengan anjuran Islam untuk menuntut ilmu. Ini membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selaras dengan nilai-nilai spiritual.
  4. Penerapan pemahaman sunnatullah dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih bijaksana, sabar dalam menghadapi ujian, dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sesama.
  5. Meskipun memiliki kemiripan, sunnatullah berbeda dari konsep hukum alam dalam sains modern karena memiliki dimensi spiritual dan moral yang lebih dalam.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya