Makgeolli Terbuat dari Apa: Mengenal Minuman Tradisional Korea yang Memikat

Makgeolli terbuat dari beras yang difermentasi. Pelajari sejarah, proses pembuatan, manfaat kesehatan, dan cara menikmati minuman tradisional Korea ini.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Nov 2024, 21:07 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2024, 21:07 WIB
makgeolli terbuat dari apa
makgeolli terbuat dari apa ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Makgeolli merupakan salah satu minuman tradisional Korea yang paling populer dan memiliki sejarah panjang. Minuman beralkohol ini terbuat dari beras yang difermentasi, menghasilkan rasa dan tekstur yang unik.

Mari kita mengenal lebih jauh tentang makgeolli, mulai dari bahan-bahan pembuatannya hingga cara menikmatinya.

Apa Itu Makgeolli?

Makgeolli adalah minuman beralkohol tradisional Korea yang terbuat dari beras yang difermentasi. Minuman ini memiliki warna putih susu dengan tekstur yang sedikit kental. Kadar alkoholnya relatif rendah, berkisar antara 6-8%, menjadikannya pilihan yang populer untuk dinikmati dalam berbagai kesempatan.

Beberapa karakteristik utama makgeolli:

  • Warna: Putih keruh seperti susu
  • Tekstur: Sedikit kental dengan sedikit gelembung
  • Rasa: Manis dan sedikit asam
  • Aroma: Segar dengan sentuhan fermentasi
  • Kadar alkohol: 6-8%

Makgeolli sering disebut sebagai "anggur petani" karena popularitasnya di kalangan petani Korea sejak zaman dulu. Minuman ini juga dikenal dengan nama lain seperti takju atau nongju. Proses fermentasi alami memberikan makgeolli kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan.

Sejarah dan Asal-usul Makgeolli

Makgeolli memiliki sejarah yang sangat panjang dalam budaya Korea. Minuman ini diyakini telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu, menjadikannya salah satu minuman beralkohol tertua di Korea. Beberapa fakta menarik tentang sejarah makgeolli:

  • Awalnya populer di kalangan petani sebagai minuman penyegar setelah bekerja di ladang
  • Tercatat dalam dokumen sejarah sejak masa Dinasti Goryeo (918-1392)
  • Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910) semakin populer di berbagai kalangan masyarakat
  • Sempat mengalami penurunan popularitas pada masa penjajahan Jepang dan modernisasi
  • Kembali populer sejak akhir abad 20 berkat upaya pelestarian budaya

Makgeolli memiliki akar yang dalam pada tradisi pertanian Korea. Para petani biasa membuatnya sendiri menggunakan beras hasil panen mereka. Selain sebagai minuman sehari-hari, makgeolli juga memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan perayaan tradisional Korea.

Pada masa penjajahan Jepang, produksi makgeolli sempat dibatasi dan digantikan oleh minuman beralkohol buatan pabrik. Namun seiring berjalannya waktu, makgeolli kembali mendapatkan popularitasnya sebagai minuman tradisional yang mencerminkan budaya Korea.

Bahan-bahan Pembuatan Makgeolli

Makgeolli terbuat dari bahan-bahan sederhana namun menghasilkan rasa yang kompleks melalui proses fermentasi. Bahan-bahan utama dalam pembuatan makgeolli adalah:

  • Beras: Bahan dasar utama, biasanya menggunakan beras putih atau beras ketan
  • Air: Digunakan untuk merendam dan mengukus beras serta proses fermentasi
  • Nuruk: Starter fermentasi tradisional Korea yang mengandung ragi dan enzim

Nuruk merupakan komponen kunci dalam pembuatan makgeolli. Starter fermentasi ini terbuat dari gandum, barley, atau beras yang difermentasi secara alami. Nuruk mengandung berbagai mikroorganisme seperti ragi dan bakteri asam laktat yang berperan penting dalam proses fermentasi makgeolli.

Beberapa produsen makgeolli juga menambahkan bahan lain untuk meningkatkan rasa atau kandungan nutrisi, seperti:

  • Gula atau madu untuk menambah kemanisan
  • Buah-buahan untuk variasi rasa
  • Rempah-rempah seperti kayu manis atau jahe
  • Biji-bijian lain seperti jagung atau sorgum

Penggunaan bahan-bahan alami dan proses fermentasi tradisional inilah yang memberikan makgeolli karakteristik rasa dan manfaat kesehatannya yang khas.

Proses Pembuatan Makgeolli

Pembuatan makgeolli melibatkan proses fermentasi alami yang membutuhkan waktu dan ketelitian. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan makgeolli:

  1. Persiapan beras:
    • Beras dicuci bersih dan direndam dalam air selama beberapa jam
    • Setelah ditiriskan, beras dikukus hingga matang
    • Beras kukus didinginkan hingga suhu ruang
  2. Pencampuran bahan:
    • Beras kukus dicampur dengan nuruk yang telah dihaluskan
    • Air ditambahkan secukupnya hingga terbentuk adonan yang tidak terlalu kental
  3. Fermentasi:
    • Adonan dipindahkan ke wadah fermentasi yang bersih
    • Wadah ditutup dengan kain berpori untuk memungkinkan pertukaran udara
    • Fermentasi dilakukan pada suhu ruang (sekitar 20-25°C) selama 5-7 hari
    • Selama proses ini, adonan diaduk secara berkala
  4. Penyaringan:
    • Setelah fermentasi selesai, adonan disaring untuk memisahkan cairan dan ampas
    • Cairan hasil saringan inilah yang disebut makgeolli
  5. Pematangan:
    • Makgeolli dapat langsung diminum atau dibiarkan matang beberapa hari lagi
    • Proses pematangan akan menghasilkan rasa yang lebih halus

Durasi fermentasi dapat mempengaruhi rasa dan kadar alkohol makgeolli. Fermentasi yang lebih lama umumnya menghasilkan rasa yang lebih kompleks dan kadar alkohol yang lebih tinggi. Beberapa produsen juga melakukan pasteurisasi untuk memperpanjang masa simpan makgeolli.

Proses pembuatan tradisional ini membutuhkan keterampilan dan pengalaman untuk menghasilkan makgeolli berkualitas tinggi. Setiap produsen biasanya memiliki resep dan teknik khusus yang membuat makgeolli mereka unik.

Manfaat Kesehatan Makgeolli

Meskipun mengandung alkohol, makgeolli juga dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan berkat proses fermentasi alaminya. Beberapa manfaat kesehatan yang diklaim terkait dengan konsumsi makgeolli dalam jumlah moderat:

  • Kaya probiotik: Proses fermentasi menghasilkan bakteri baik yang mendukung kesehatan pencernaan
  • Sumber antioksidan: Mengandung senyawa yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh
  • Vitamin dan mineral: Kaya akan vitamin B kompleks, vitamin C, serta mineral seperti kalsium dan zat besi
  • Rendah kalori: Dibandingkan minuman beralkohol lain, makgeolli relatif rendah kalori
  • Meningkatkan sirkulasi darah: Beberapa penelitian menunjukkan potensi makgeolli dalam melancarkan peredaran darah
  • Mendukung sistem kekebalan: Kandungan nutrisi dan probiotiknya dapat membantu meningkatkan imunitas

Perlu diingat bahwa manfaat kesehatan ini hanya dapat diperoleh jika makgeolli dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Konsumsi alkohol berlebihan tetap dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi makgeolli untuk tujuan kesehatan.

Cara Menikmati Makgeolli

Makgeolli memiliki cara penyajian dan tradisi minum yang unik. Berikut beberapa tips untuk menikmati makgeolli dengan maksimal:

  • Suhu penyajian: Makgeolli paling nikmat dinikmati dalam keadaan dingin, sekitar 10-15°C
  • Wadah: Tradisionalnya disajikan dalam mangkuk keramik khas Korea yang disebut "juljegi"
  • Kocok sebelum tuang: Karena ada endapan, kocok botol perlahan sebelum menuangkan
  • Tuang perlahan: Untuk menghindari terlalu banyak busa
  • Nikmati bersama teman: Makgeolli sering dinikmati bersama dalam acara kumpul-kumpul
  • Padukan dengan makanan: Cocok dinikmati bersama makanan Korea seperti pajeon (pancake daun bawang) atau jeon (gorengan)

Beberapa variasi cara menikmati makgeolli:

  • Makgeolli bomb: Mencampurkan makgeolli dengan soju untuk rasa yang lebih kuat
  • Makgeolli cocktail: Mencampur makgeolli dengan jus buah atau minuman soda
  • Makgeolli smoothie: Menambahkan buah segar dan es batu, lalu diblender

Penting untuk memperhatikan kualitas makgeolli yang dikonsumsi. Makgeolli terbaik biasanya memiliki rasa yang seimbang antara manis dan asam, dengan aroma fermentasi yang segar. Beberapa produsen makgeolli premium bahkan menggunakan teknik pembuatan tradisional untuk menghasilkan rasa yang lebih autentik.

Makgeolli dalam Budaya Korea

Makgeolli memiliki peran penting dalam budaya dan tradisi Korea. Beberapa aspek budaya yang terkait dengan makgeolli:

  • Simbol kebersamaan: Sering dinikmati bersama dalam acara kumpul-kumpul keluarga atau teman
  • Tradisi pertanian: Dianggap sebagai minuman petani yang mencerminkan kehidupan agraris Korea
  • Upacara adat: Digunakan dalam berbagai ritual dan upacara tradisional Korea
  • Musim hujan: Ada tradisi menikmati makgeolli dan pajeon saat hujan turun
  • Seni dan sastra: Sering muncul sebagai tema dalam lukisan dan puisi tradisional Korea

Dalam budaya Korea modern, makgeolli juga mengalami perkembangan:

  • Makgeolli bar: Tempat khusus yang menyajikan berbagai jenis makgeolli premium
  • Festival makgeolli: Event tahunan yang merayakan dan mempromosikan makgeolli
  • Makgeolli dalam K-drama: Sering muncul dalam adegan drama Korea, meningkatkan popularitasnya
  • Inovasi rasa: Produsen mengembangkan varian rasa baru untuk menarik konsumen muda

Makgeolli juga menjadi duta budaya Korea di kancah internasional. Popularitas K-pop dan K-drama turut mendorong minat terhadap makgeolli di berbagai negara. Beberapa negara bahkan mulai memproduksi makgeolli lokal, meskipun tetap mengacu pada teknik pembuatan tradisional Korea.

Perbedaan Makgeolli dengan Minuman Beralkohol Korea Lainnya

Korea memiliki beragam jenis minuman beralkohol tradisional. Berikut perbandingan makgeolli dengan beberapa minuman beralkohol Korea lainnya:

Makgeolli vs Soju

  • Bahan dasar: Makgeolli dari beras, soju modern umumnya dari ubi atau gandum
  • Kadar alkohol: Makgeolli 6-8%, soju 16-45%
  • Warna: Makgeolli putih keruh, soju bening
  • Rasa: Makgeolli manis asam, soju cenderung netral
  • Cara minum: Makgeolli dimangkuk, soju di gelas kecil

Makgeolli vs Cheongju

  • Proses pembuatan: Cheongju melalui penyaringan lebih intensif
  • Warna: Makgeolli keruh, cheongju jernih
  • Kadar alkohol: Cheongju umumnya lebih tinggi (14-20%)
  • Status: Cheongju dianggap lebih mewah dan formal

Makgeolli vs Dongdongju

  • Komposisi: Dongdongju mengandung lebih banyak ampas beras
  • Tekstur: Dongdongju lebih kental
  • Rasa: Dongdongju cenderung lebih manis
  • Popularitas: Makgeolli lebih dikenal luas

Meskipun memiliki perbedaan, semua minuman ini mencerminkan kekayaan tradisi pembuatan minuman beralkohol Korea. Setiap jenis memiliki karakteristik unik dan cocok untuk berbagai kesempatan yang berbeda.

Makgeolli di Kancah Internasional

Seiring meningkatnya popularitas budaya Korea secara global, makgeolli juga mulai mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Beberapa perkembangan makgeolli di pasar global:

  • Ekspor meningkat: Nilai ekspor makgeolli terus bertumbuh setiap tahun
  • Pasar utama: Jepang, Amerika Serikat, dan China menjadi tujuan ekspor terbesar
  • Kolaborasi internasional: Beberapa produsen Korea berkolaborasi dengan mitra asing
  • Inovasi produk: Pengembangan varian rasa yang sesuai dengan selera internasional
  • Pengenalan budaya: Makgeolli menjadi sarana memperkenalkan budaya Korea

Tantangan dalam ekspansi global makgeolli:

  • Regulasi alkohol: Perbedaan aturan impor minuman beralkohol di berbagai negara
  • Masa simpan: Makgeolli tradisional memiliki masa simpan yang relatif singkat
  • Edukasi konsumen: Perlu upaya untuk mengedukasi konsumen tentang cara menikmati makgeolli
  • Persaingan: Bersaing dengan minuman beralkohol lokal di pasar internasional

Beberapa strategi yang diterapkan produsen makgeolli untuk memasuki pasar global:

  • Pengembangan teknologi: Meningkatkan masa simpan tanpa mengorbankan kualitas
  • Branding modern: Mendesain kemasan yang menarik untuk pasar internasional
  • Kerjasama dengan restoran Korea: Memperkenalkan makgeolli melalui hidangan Korea
  • Partisipasi dalam pameran makanan dan minuman internasional
  • Pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan budaya minum makgeolli

Dengan strategi yang tepat, makgeolli berpotensi untuk semakin dikenal dan diapresiasi di berbagai belahan dunia sebagai minuman unik yang mencerminkan kekayaan budaya Korea.

Inovasi dan Tren Terkini Makgeolli

Meskipun merupakan minuman tradisional, makgeolli terus mengalami inovasi untuk menyesuaikan dengan selera modern. Beberapa tren dan inovasi terkini dalam dunia makgeolli:

  • Varian rasa baru:
    • Makgeolli buah: Menambahkan ekstrak buah seperti stroberi, blueberry, atau persik
    • Makgeolli rempah: Menggunakan rempah-rempah seperti kayu manis atau jahe
    • Makgeolli premium: Menggunakan beras berkualitas tinggi atau teknik fermentasi khusus
  • Makgeolli craft:
    • Produsen kecil yang fokus pada kualitas dan keunikan rasa
    • Eksperimen dengan berbagai jenis beras atau metode fermentasi
    • Penekanan pada penggunaan bahan-bahan lokal dan organik
  • Makgeolli cocktail:
    • Bartender mulai menggunakan makgeolli sebagai bahan dasar cocktail
    • Menciptakan minuman fusion yang menggabungkan elemen Korea dan internasional
  • Makgeolli dalam kuliner:
    • Penggunaan makgeolli sebagai bahan dalam masakan
    • Pengembangan hidangan penutup berbasis makgeolli
  • Teknologi pembuatan:
    • Pengembangan metode fermentasi yang lebih efisien
    • Teknologi pengemasan untuk memperpanjang masa simpan
  • Makgeolli rendah alkohol atau non-alkohol:
    • Menyasar konsumen yang menghindari alkohol
    • Mempertahankan rasa dan manfaat probiotik

Tren-tren ini menunjukkan bahwa makgeolli terus beradaptasi dengan selera konsumen modern sambil tetap mempertahankan esensi tradisionalnya. Inovasi-inovasi ini juga membuka peluang baru bagi industri makgeolli untuk berkembang, baik di pasar domestik maupun internasional.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Makgeolli

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang makgeolli beserta jawabannya:

  1. Apakah makgeolli aman dikonsumsi bagi penderita diabetes?

    Makgeolli mengandung karbohidrat dan gula, sehingga penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Konsumsi dalam jumlah terbatas mungkin diperbolehkan tergantung kondisi individu.

  2. Berapa lama makgeolli dapat disimpan?

    Makgeolli tradisional sebaiknya dikonsumsi dalam 1-2 minggu setelah pembuatan. Beberapa produk komersial yang dipasteurisasi dapat bertahan lebih lama. Selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa dan simpan di lemari es setelah dibuka.

  3. Apakah makgeolli mengandung gluten?

    Makgeolli tradisional yang hanya menggunakan beras bebas gluten. Namun, beberapa varian modern mungkin menggunakan bahan lain yang mengandung gluten. Selalu periksa label jika Anda memiliki sensitivitas gluten.

  4. Bagaimana cara membedakan makgeolli berkualitas baik?

    Makgeolli berkualitas baik memiliki aroma segar, rasa seimbang antara manis dan asam, serta tekstur yang lembut. Hindari makgeolli yang berbau tajam atau memiliki rasa yang terlalu asam.

  5. Apakah makgeolli dapat digunakan dalam memasak?

    Ya, makgeolli dapat digunakan sebagai bahan dalam berbagai resep. Cocok untuk adonan gorengan, marinasi daging, atau sebagai bahan saus.

  6. Bagaimana cara membuat makgeolli di rumah?

    Membuat makgeolli di rumah memungkinkan, namun membutuhkan bahan khusus seperti nuruk dan proses yang teliti. Ada banyak tutorial online yang dapat diikuti, namun pastikan untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan.

  7. Apakah ada varian makgeolli non-alkohol?

    Beberapa produsen mulai mengembangkan varian makgeolli rendah alkohol atau non-alkohol. Namun, perlu diingat bahwa proses fermentasi alami makgeolli menghasilkan alkohol, sehingga varian non-alkohol mungkin memiliki rasa yang berbeda.

Pemahaman yang baik tentang makgeolli dapat membantu Anda lebih mengapresiasi minuman tradisional Korea ini. Selalu konsumsi dengan bijak dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Kesimpulan

Makgeolli merupakan minuman tradisional Korea yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Terbuat dari beras yang difermentasi, makgeolli menawarkan rasa unik yang merupakan perpaduan antara manis dan asam. Proses pembuatannya yang alami juga memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama berkat kandungan probiotiknya.

Dari minuman petani sederhana, makgeolli kini telah berkembang menjadi minuman yang diapresiasi secara global. Inovasi dalam pembuatan dan penyajiannya terus dilakukan, membuka peluang baru bagi industri makgeolli untuk tumbuh. Meskipun demikian, esensi tradisional dan nilai budayanya tetap dipertahankan.

Bagi yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Korea, mencoba makgeolli bisa menjadi pengalaman yang menarik. Namun, seperti halnya minuman beralkohol lainnya, konsumsi makgeolli harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan pemahaman yang baik tentang makgeolli, kita dapat lebih mengapresiasi kekayaan budaya kuliner Korea sekaligus menikmati cita rasa uniknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya