Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital saat ini, kemudahan akses informasi memungkinkan kita untuk memverifikasi keamanan produk yang kita konsumsi atau gunakan sehari-hari. Salah satu langkah penting dalam memastikan keamanan produk adalah dengan mengecek registrasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang cara mengecek BPOM, pentingnya verifikasi produk, serta berbagai metode yang dapat digunakan untuk melakukannya.
Pengertian dan Peran BPOM
BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas mengawasi peredaran obat-obatan, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya di Indonesia. Dibentuk pada tahun 2001, BPOM memiliki peran krusial dalam menjamin keamanan, kualitas, dan efektivitas produk-produk yang beredar di pasaran.
Tugas utama BPOM meliputi:
- Menyusun dan menerapkan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan
- Melaksanakan pengawasan sebelum dan selama produk beredar di masyarakat
- Menetapkan standar dan kriteria pengawasan obat dan makanan
- Memberikan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengawasan obat dan makanan
- Melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan terkait obat dan makanan
Dengan peran yang begitu penting, BPOM menjadi garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari produk-produk yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas.
Advertisement
Pentingnya Mengecek BPOM Produk
Mengecek registrasi BPOM sebuah produk bukan sekadar formalitas, melainkan langkah krusial untuk memastikan keamanan dan kualitas produk yang kita gunakan. Berikut beberapa alasan mengapa mengecek BPOM sangat penting:
- Perlindungan Kesehatan: Produk yang terdaftar di BPOM telah melalui serangkaian uji keamanan dan kualitas, meminimalkan risiko efek samping berbahaya.
- Jaminan Keaslian: Nomor registrasi BPOM membantu konsumen membedakan produk asli dari produk palsu yang mungkin berbahaya.
- Kepatuhan Standar: Produk dengan izin BPOM telah memenuhi standar keamanan, kualitas, dan efektivitas yang ditetapkan pemerintah.
- Informasi Produk: Melalui pengecekan BPOM, konsumen dapat mengakses informasi lengkap tentang komposisi, kegunaan, dan produsen produk.
- Pencegahan Penipuan: Mengecek BPOM membantu menghindari pembelian produk ilegal atau tidak terdaftar yang mungkin merugikan konsumen.
Dengan memahami pentingnya verifikasi BPOM, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih produk, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kecantikan.
Cara Mengecek BPOM Melalui Website Resmi
Salah satu metode paling mudah dan dapat diandalkan untuk mengecek registrasi BPOM adalah melalui website resmi BPOM. Berikut langkah-langkah detailnya:
- Buka browser dan akses situs resmi BPOM di alamat https://cekbpom.pom.go.id
- Pada halaman utama, Anda akan melihat beberapa opsi pencarian. Pilih kategori yang sesuai dengan produk yang ingin Anda cek (misalnya: nomor registrasi, nama produk, atau merek)
- Masukkan informasi yang diminta pada kolom pencarian. Jika Anda memilih pencarian berdasarkan nomor registrasi, pastikan untuk memasukkan nomor lengkap yang tertera pada kemasan produk
- Klik tombol "Cari" atau tekan Enter pada keyboard
- Sistem akan memproses pencarian dan menampilkan hasil. Jika produk terdaftar, Anda akan melihat informasi lengkap seperti nama produk, produsen, nomor registrasi, dan tanggal kadaluarsa izin edar
- Periksa dengan teliti apakah informasi yang ditampilkan sesuai dengan produk yang Anda miliki
Penting untuk diingat bahwa tidak semua produk yang beredar di pasaran memiliki nomor registrasi BPOM. Beberapa produk mungkin masih dalam proses pendaftaran atau memang tidak wajib didaftarkan (seperti produk makanan rumahan skala kecil). Namun, untuk produk-produk seperti obat-obatan, kosmetik, dan makanan olahan skala industri, registrasi BPOM adalah suatu keharusan.
Advertisement
Menggunakan Aplikasi BPOM Mobile untuk Verifikasi Produk
Di era smartphone, BPOM telah mengembangkan aplikasi mobile yang memudahkan masyarakat dalam mengecek keaslian dan keamanan produk. Aplikasi BPOM Mobile menawarkan cara yang lebih praktis untuk melakukan verifikasi, terutama saat berbelanja langsung di toko. Berikut panduan lengkap menggunakan aplikasi BPOM Mobile:
- Unduh dan Instal Aplikasi:
- Buka Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS)
- Cari "BPOM Mobile" di kolom pencarian
- Unduh dan instal aplikasi pada perangkat Anda
- Buat Akun atau Masuk:
- Buka aplikasi BPOM Mobile
- Jika Anda pengguna baru, pilih opsi "Daftar" dan ikuti langkah-langkah untuk membuat akun
- Jika sudah memiliki akun, masuk menggunakan email dan kata sandi Anda
- Menggunakan Fitur Scan Produk:
- Di halaman utama aplikasi, pilih menu "Scan Produk"
- Arahkan kamera smartphone Anda ke barcode yang tertera pada kemasan produk
- Tunggu beberapa saat hingga sistem memproses informasi
- Aplikasi akan menampilkan hasil scan, termasuk status registrasi produk di BPOM
- Pencarian Manual:
- Jika barcode tidak terbaca atau Anda ingin mencari produk secara manual, pilih menu "Cari Produk"
- Masukkan informasi produk seperti nama, merek, atau nomor registrasi
- Tekan tombol "Cari" untuk melihat hasil
- Memeriksa Hasil:
- Periksa informasi yang ditampilkan dengan teliti
- Pastikan detail produk seperti nama, produsen, dan nomor registrasi sesuai dengan yang tertera pada kemasan
- Jika produk terdaftar, Anda akan melihat status "Produk Terdaftar" beserta informasi tambahan
Aplikasi BPOM Mobile tidak hanya memungkinkan pengecekan produk, tetapi juga menyediakan fitur-fitur tambahan seperti informasi penarikan produk, berita terkini seputar obat dan makanan, serta saluran pengaduan konsumen. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, konsumen dapat dengan mudah memverifikasi keamanan produk kapan saja dan di mana saja.
Metode CeKLIK: Cara Manual Mengecek Keamanan Produk
Selain menggunakan platform digital, BPOM juga mengenalkan metode CeKLIK sebagai cara manual untuk memverifikasi keamanan produk. CeKLIK adalah singkatan dari Cek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa. Metode ini dirancang untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pengecekan cepat terhadap produk yang akan dibeli atau dikonsumsi. Berikut penjelasan detail tentang metode CeKLIK:
1. Cek Kemasan (K)
Langkah pertama adalah memeriksa kondisi kemasan produk. Perhatikan hal-hal berikut:
- Pastikan kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak, penyok, atau sobek
- Periksa apakah segel masih utuh dan tidak ada tanda-tanda kemasan telah dibuka
- Perhatikan kualitas kemasan; produk asli biasanya memiliki kemasan yang rapi dan berkualitas baik
- Waspada terhadap kemasan yang tampak berbeda dari biasanya atau memiliki cetakan yang buruk
2. Cek Label (L)
Label produk mengandung informasi penting yang wajib diperiksa:
- Baca dengan teliti informasi pada label, termasuk nama produk, merek, dan produsen
- Periksa komposisi atau daftar bahan yang terkandung dalam produk
- Perhatikan petunjuk penggunaan, dosis (untuk obat-obatan), dan peringatan jika ada
- Pastikan label memuat informasi kontak produsen atau distributor resmi
- Waspada terhadap label yang memiliki kesalahan ejaan atau tata bahasa
3. Cek Izin Edar (I)
Izin edar adalah bukti bahwa produk telah terdaftar dan disetujui oleh BPOM:
- Cari nomor registrasi BPOM pada kemasan. Biasanya diawali dengan kode tertentu seperti MD untuk makanan dalam negeri atau ML untuk makanan luar negeri
- Untuk kosmetik, nomor registrasi biasanya diawali dengan NA atau POM NA
- Obat-obatan memiliki format nomor registrasi yang berbeda, seperti DBL untuk obat bebas luar negeri
- Jika ragu, gunakan metode online atau aplikasi BPOM Mobile untuk memverifikasi nomor registrasi
4. Cek Kedaluwarsa (K)
Langkah terakhir adalah memastikan produk belum kedaluwarsa:
- Cari informasi tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Biasanya tertera dengan format "Best Before" atau "Exp Date"
- Pastikan produk masih jauh dari tanggal kedaluwarsa saat Anda membelinya
- Perhatikan juga petunjuk penyimpanan produk untuk memastikan kualitasnya terjaga hingga tanggal kedaluwarsa
- Waspada terhadap produk yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa atau informasinya tidak jelas
Metode CeKLIK ini sangat berguna terutama saat Anda tidak memiliki akses internet untuk melakukan pengecekan online. Dengan membiasakan diri menggunakan metode ini, konsumen dapat lebih waspada terhadap produk palsu atau berbahaya yang mungkin beredar di pasaran.
Advertisement
Cara Mengidentifikasi Produk Palsu atau Tidak Terdaftar BPOM
Meskipun BPOM telah berupaya keras untuk mengawasi peredaran produk di pasaran, masih ada kemungkinan beredarnya produk palsu atau tidak terdaftar. Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi produk-produk tersebut:
1. Harga yang Terlalu Murah
Produk dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran bisa jadi merupakan indikasi produk palsu. Meskipun harga murah terlihat menggiurkan, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa produk tersebut tidak asli atau bahkan berbahaya.
2. Kualitas Kemasan yang Buruk
Produk asli biasanya memiliki kemasan berkualitas tinggi dengan cetakan yang jelas dan rapi. Jika Anda menemukan kemasan dengan kualitas cetakan yang buruk, warna yang tidak sesuai, atau desain yang sedikit berbeda dari biasanya, ini bisa menjadi tanda produk palsu.
3. Kesalahan Ejaan atau Tata Bahasa
Periksa dengan teliti informasi yang tertera pada kemasan. Produk asli jarang memiliki kesalahan ejaan atau tata bahasa pada labelnya. Jika Anda menemukan banyak kesalahan, ini bisa menjadi indikasi produk palsu.
4. Nomor Registrasi BPOM yang Mencurigakan
Waspadalah terhadap nomor registrasi BPOM yang terlihat aneh atau tidak sesuai format. Misalnya, jika nomor registrasi terlalu pendek, terlalu panjang, atau menggunakan format yang tidak lazim.
5. Aroma atau Tekstur yang Berbeda
Jika Anda familiar dengan produk tersebut, perhatikan apakah ada perbedaan signifikan dalam aroma atau teksturnya. Produk palsu seringkali memiliki kualitas yang jauh berbeda dari produk asli.
6. Tidak Ada Informasi Produsen yang Jelas
Produk asli selalu mencantumkan informasi produsen atau distributor resmi dengan jelas. Jika informasi ini tidak ada atau sangat minim, ini bisa menjadi tanda produk tidak terdaftar.
7. Efek Samping yang Tidak Biasa
Jika Anda mengalami efek samping yang tidak biasa atau tidak dijelaskan dalam petunjuk penggunaan, hentikan pemakaian produk tersebut dan laporkan ke BPOM.
8. Tempat Pembelian yang Mencurigakan
Berhati-hatilah saat membeli produk dari sumber yang tidak resmi atau toko online yang tidak terpercaya. Selalu utamakan pembelian dari distributor resmi atau toko terpercaya.
Dengan memperhatikan poin-poin di atas, konsumen dapat lebih waspada terhadap produk palsu atau tidak terdaftar. Jika Anda menemukan produk yang mencurigakan, jangan ragu untuk melaporkannya ke BPOM melalui saluran pengaduan resmi mereka.
Langkah-langkah Melaporkan Produk Ilegal atau Berbahaya ke BPOM
Sebagai konsumen yang bertanggung jawab, melaporkan produk ilegal atau berbahaya ke BPOM adalah langkah penting untuk melindungi masyarakat. BPOM telah menyediakan beberapa saluran untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pelaporan. Berikut adalah panduan lengkap cara melaporkan produk ke BPOM:
1. Melalui Website Resmi BPOM
- Kunjungi situs resmi BPOM di www.pom.go.id
- Cari dan klik menu "Layanan Publik" atau "Pengaduan"
- Pilih opsi "Layanan Pengaduan Konsumen"
- Isi formulir pengaduan online dengan informasi lengkap tentang produk dan alasan pelaporan
- Lampirkan bukti pendukung seperti foto produk atau bukti pembelian jika ada
- Kirim laporan dan catat nomor tiket pengaduan yang diberikan
2. Menggunakan Aplikasi BPOM Mobile
- Buka aplikasi BPOM Mobile di smartphone Anda
- Pilih menu "Pengaduan"
- Isi formulir pengaduan dengan detail produk dan masalah yang ditemukan
- Tambahkan foto produk jika diperlukan
- Kirim laporan dan simpan nomor tiket pengaduan
3. Melalui Hotline BPOM
Anda dapat menghubungi HALO BPOM di nomor 1500533 (pulsa lokal) untuk melaporkan produk secara langsung. Layanan ini tersedia 24 jam setiap hari.
4. Kunjungan Langsung ke Kantor BPOM
Jika Anda memiliki bukti fisik produk yang ingin dilaporkan, Anda dapat mengunjungi kantor BPOM terdekat. Bawa produk tersebut beserta bukti pembelian dan informasi pendukung lainnya.
Informasi yang Perlu Disiapkan saat Melaporkan:
- Nama lengkap produk
- Merek dan produsen
- Nomor batch atau kode produksi (jika ada)
- Tanggal dan tempat pembelian
- Deskripsi detail tentang masalah yang ditemukan
- Foto produk, terutama bagian yang menunjukkan masalah
- Bukti pembelian seperti struk atau invoice
- Informasi kontak Anda untuk tindak lanjut
Setelah melaporkan, BPOM akan menindaklanjuti laporan Anda dan melakukan investigasi jika diperlukan. Penting untuk memberikan informasi selengkap dan seakurat mungkin untuk membantu proses penyelidikan.
Dengan melaporkan produk ilegal atau berbahaya, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga membantu melindungi masyarakat luas dari potensi bahaya produk yang tidak memenuhi standar keamanan.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Pengecekan BPOM
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengecek BPOM, muncul pula berbagai mitos yang perlu diluruskan. Berikut adalah beberapa mitos umum beserta fakta sebenarnya tentang pengecekan BPOM:
Mitos 1: Semua produk yang dijual di toko besar pasti sudah terdaftar BPOM
Fakta: Meskipun banyak toko besar berupaya menjual produk yang terdaftar BPOM, tidak ada jaminan 100% bahwa semua produk yang mereka jual telah terdaftar. Konsumen tetap perlu melakukan pengecekan sendiri, terutama untuk produk-produk baru atau yang kurang dikenal.
Mitos 2: Produk impor tidak perlu memiliki izin BPOM
Fakta: Semua produk yang beredar di Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, wajib memiliki izin edar dari BPOM jika masuk dalam kategori yang diatur (seperti obat-obatan, kosmetik, dan makanan olahan). Produk impor harus melalui proses registrasi BPOM sebelum dapat dipasarkan secara legal di Indonesia.
Mitos 3: Produk dengan label halal otomatis terdaftar BPOM
Fakta: Label halal dan registrasi BPOM adalah dua hal yang berbeda. Label halal dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang untuk sertifikasi halal, sementara registrasi BPOM berkaitan dengan keamanan dan kualitas produk. Sebuah produk bisa saja memiliki label halal tetapi belum tentu terdaftar di BPOM, atau sebaliknya.
Mitos 4: Produk herbal atau alami tidak perlu izin BPOM
Fakta: Produk herbal atau alami yang diklaim memiliki khasiat tertentu tetap harus terdaftar di BPOM. Ini untuk memastikan keamanan, kualitas, dan klaim manfaat yang diajukan telah melalui pengujian yang sesuai.
Mitos 5: Nomor BPOM yang tertera di kemasan selalu benar dan valid
Fakta: Sayangnya, ada oknum yang memalsukan nomor registrasi BPOM. Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi nomor tersebut melalui website atau aplikasi resmi BPOM, tidak hanya mengandalkan nomor yang tertera di kemasan.
Mitos 6: Produk yang tidak terdaftar BPOM pasti berbahaya
Fakta: Meskipun registrasi BPOM adalah indikator keamanan yang penting, tidak semua produk yang belum terdaftar otomatis berbahaya. Beberapa produk mungkin masih dalam proses pendaftaran atau termasuk dalam kategori yang tidak wajib didaftarkan (seperti produk makanan rumahan skala kecil). Namun, untuk produk-produk seperti obat-obatan dan kosmetik, registrasi BPOM sangat penting untuk memastikan keamanannya.
Mitos 7: Sekali terdaftar di BPOM, produk aman selamanya
Fakta: Registrasi BPOM memiliki masa berlaku tertentu dan perlu diperpanjang secara berkala. Selain itu, BPOM terus melakukan pengawasan pasca-pemasaran dan dapat menarik izin edar jika ditemukan masalah keamanan atau kualitas pada produk yang sudah beredar.
Memahami fakta-fakta ini penting untuk menjadi konsumen yang cerdas dan kritis. Selalu lakukan verifikasi sendiri dan jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut jika ada keraguan tentang keamanan atau keaslian suatu produk.
Kesimpulan
Mengecek BPOM produk bukan sekadar formalitas, melainkan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan keamanan diri serta keluarga. Dengan memanfaatkan berbagai metode yang telah dibahas, mulai dari pengecekan melalui website resmi, aplikasi BPOM Mobile, hingga metode manual CeKLIK. Konsumen dapat memastikan bahwa produk yang mereka gunakan telah melalui proses pengawasan yang ketat oleh BPOM.
Penting untuk diingat bahwa tanggung jawab keamanan produk bukan hanya ada di tangan produsen atau pemerintah, tetapi juga konsumen. Dengan menjadi konsumen yang cerdas dan kritis, kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi seluruh masyarakat.
Jangan ragu untuk melaporkan produk yang mencurigakan atau berbahaya ke BPOM. Tindakan ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu melindungi orang lain dari potensi bahaya. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan proaktif dari semua pihak, kita dapat bersama-sama menciptakan ekosistem produk yang lebih aman dan terpercaya di Indonesia.
Akhirnya, ingatlah bahwa keamanan dan kesehatan adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya. Luangkan waktu sejenak untuk mengecek BPOM sebelum membeli atau menggunakan suatu produk - langkah kecil ini bisa membawa dampak besar bagi kesehatan dan keselamatan Anda.
Advertisement