Apa Tujuan Dibuatnya Reklame: Memahami Fungsi dan Manfaatnya

Pelajari tujuan utama dibuatnya reklame, fungsi dan manfaatnya bagi bisnis dan masyarakat. Temukan berbagai jenis dan contoh reklame yang efektif.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Des 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 19:00 WIB
apa tujuan dibuatnya reklame
apa tujuan dibuatnya reklame ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Reklame telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Kemanapun kita pergi, kita akan melihat berbagai bentuk reklame - mulai dari papan iklan besar di pinggir jalan hingga poster-poster kecil di toko-toko. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan utama dibuatnya reklame? Mengapa perusahaan dan organisasi rela mengeluarkan biaya besar untuk memasang reklame?

Mari kita telusuri lebih dalam tentang fungsi dan manfaat reklame dalam artikel ini.

Pengertian Reklame: Definisi dan Sejarah Singkat

Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan dibuatnya reklame, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan reklame. Reklame dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang menggunakan media visual atau audiovisual untuk mempromosikan produk, jasa, ide, atau pesan tertentu kepada masyarakat luas.

Kata reklame berasal dari bahasa Prancis yakni réclame yang berarti teriakan berulang-ulang. Hal ini mencerminkan sifat reklame yang memang bertujuan untuk menarik perhatian orang secara berulang-ulang. Sejarah reklame sendiri dapat ditelusuri hingga zaman kuno, di mana pedagang menggunakan tanda-tanda sederhana untuk menandai toko mereka. Namun, reklame modern seperti yang kita kenal sekarang mulai berkembang pesat seiring dengan revolusi industri dan kemajuan teknologi percetakan pada abad ke-19.

Di Indonesia, perkembangan reklame juga mengikuti perkembangan ekonomi dan teknologi. Dari spanduk sederhana dan poster-poster cetak, kini kita bisa melihat reklame digital yang interaktif dan dinamis di berbagai sudut kota besar. Evolusi ini menunjukkan betapa pentingnya peran reklame dalam strategi pemasaran dan komunikasi massa.

Tujuan Utama Dibuatnya Reklame

Lalu, apa sebenarnya tujuan utama dibuatnya reklame? Mengapa perusahaan, organisasi, bahkan pemerintah rela mengeluarkan dana besar untuk memasang reklame? Berikut adalah beberapa tujuan utama pembuatan reklame:

1. Meningkatkan Brand Awareness

Salah satu tujuan paling mendasar dari reklame adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan suatu merek (brand awareness). Dengan paparan yang berulang-ulang terhadap nama merek, logo, dan pesan utama, reklame membantu menanamkan identitas merek dalam benak konsumen. Hal ini sangat penting terutama bagi merek-merek baru yang ingin memperkenalkan diri ke pasar atau merek yang ingin memperkuat posisinya.

Contohnya, ketika sebuah perusahaan minuman ringan baru memasang billboard besar di persimpangan jalan utama, tujuannya bukan hanya untuk menjual produk saat itu juga, tetapi lebih untuk memastikan bahwa nama dan logo mereka dikenal oleh sebanyak mungkin orang. Dengan demikian, ketika konsumen melihat produk tersebut di toko, mereka sudah familiar dan lebih mungkin untuk mempertimbangkannya.

2. Menyampaikan Informasi Produk atau Layanan

Reklame juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan informasi penting tentang produk atau layanan. Ini bisa mencakup fitur-fitur baru, harga promosi, atau manfaat unik yang ditawarkan. Dengan ruang yang terbatas, reklame harus mampu mengkomunikasikan pesan-pesan kunci secara efektif dan menarik.

Misalnya, sebuah dealer mobil mungkin menggunakan reklame untuk menginformasikan tentang model terbaru yang baru diluncurkan, lengkap dengan gambaran fitur-fitur unggulannya. Atau sebuah restoran bisa memasang spanduk untuk mengumumkan menu spesial musiman mereka. Tujuannya adalah agar konsumen mendapatkan informasi yang cukup untuk membuat keputusan atau setidaknya tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut.

3. Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Lebih dari sekadar memberikan informasi, reklame seringkali dirancang untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Ini bisa berupa dorongan untuk melakukan pembelian, mengunjungi toko, atau setidaknya mengubah persepsi mereka tentang suatu produk atau merek.

Teknik-teknik persuasif seperti penggunaan testimoni, penawaran terbatas waktu, atau pesan emosional sering digunakan dalam reklame untuk menciptakan rasa urgensi atau keinginan pada konsumen. Misalnya, reklame untuk sebuah mal yang menampilkan suasana belanja yang menyenangkan dan diskon besar-besaran bertujuan untuk mendorong orang mengunjungi mal tersebut dan berbelanja.

4. Membangun Citra Merek

Reklame tidak hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang membangun dan memperkuat citra merek. Melalui pemilihan visual, pesan, dan penempatan yang tepat, reklame dapat membantu membentuk persepsi publik tentang suatu merek.

Sebagai contoh, sebuah merek jam tangan mewah mungkin memasang reklame di majalah-majalah premium atau lokasi-lokasi strategis di pusat kota untuk memperkuat citra eksklusif dan prestise mereka. Sementara itu, merek produk ramah lingkungan mungkin memilih untuk memasang reklame dengan tema alam dan pesan-pesan tentang keberlanjutan untuk memperkuat posisi mereka sebagai merek yang peduli lingkungan.

5. Mendukung Kampanye Pemasaran Terpadu

Dalam strategi pemasaran modern, reklame seringkali menjadi bagian dari kampanye pemasaran terpadu yang lebih besar. Reklame berfungsi untuk memperkuat pesan-pesan yang disampaikan melalui media lain seperti TV, radio, atau media sosial.

Misalnya, ketika sebuah film baru akan dirilis, Anda mungkin melihat poster film tersebut di berbagai tempat umum. Poster-poster ini bekerja sama dengan trailer film di TV dan internet untuk menciptakan buzz dan antisipasi di kalangan penonton potensial. Tujuannya adalah untuk menciptakan sinergi antar berbagai media promosi sehingga pesan pemasaran menjadi lebih kuat dan efektif.

Jenis-Jenis Reklame

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, ada berbagai jenis reklame yang dapat digunakan. Pemilihan jenis reklame biasanya disesuaikan dengan target audiens, anggaran, dan tujuan spesifik kampanye. Berikut adalah beberapa jenis reklame yang umum digunakan:

1. Billboard

Billboard adalah salah satu bentuk reklame paling populer dan efektif. Berupa papan iklan berukuran besar yang biasanya ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti persimpangan jalan raya atau pusat kota. Kelebihan utama billboard adalah visibilitasnya yang tinggi dan kemampuannya untuk menjangkau audiens yang luas.

Billboard modern kini tidak hanya statis, tetapi juga bisa berupa digital billboard yang dapat menampilkan beberapa iklan secara bergantian. Ini memungkinkan pemanfaatan ruang iklan yang lebih efisien dan konten yang lebih dinamis. Misalnya, sebuah digital billboard di pusat kota bisa menampilkan iklan restoran pada jam makan siang dan beralih ke iklan hiburan malam pada sore hari.

2. Spanduk dan Banner

Spanduk dan banner adalah bentuk reklame yang lebih fleksibel dan ekonomis. Biasanya terbuat dari bahan kain atau vinyl, spanduk dapat dipasang di berbagai lokasi seperti depan toko, di acara-acara, atau bahkan di pinggir jalan. Kelebihan utamanya adalah biaya produksi yang relatif murah dan kemudahan dalam pemasangan dan pemindahan.

Spanduk sering digunakan untuk mengiklankan promosi jangka pendek, pengumuman acara, atau kampanye singkat. Misalnya, sebuah toko buku mungkin memasang spanduk di depan tokonya untuk mengumumkan diskon besar-besaran selama seminggu. Atau sebuah universitas mungkin memasang banner di berbagai titik strategis untuk mempromosikan pendaftaran mahasiswa baru.

3. Poster

Poster adalah bentuk reklame cetak yang biasanya berukuran lebih kecil dibandingkan billboard atau spanduk. Namun, kekuatan poster terletak pada desainnya yang menarik dan kemampuannya untuk ditempatkan di berbagai lokasi indoor maupun outdoor. Poster sering digunakan untuk mempromosikan film, konser, produk baru, atau kampanye sosial.

Keunggulan poster adalah kemampuannya untuk menyampaikan pesan visual yang kuat dalam waktu singkat. Misalnya, poster film biasanya dirancang untuk menangkap esensi film dalam satu gambar yang mencolok, sehingga dapat menarik perhatian dan minat calon penonton hanya dalam sekali lihat.

4. Reklame Transportasi

Reklame transportasi melibatkan penempatan iklan pada kendaraan seperti bus, taksi, atau kereta. Jenis reklame ini memiliki keunikan karena bersifat mobile, sehingga dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Reklame transportasi bisa berupa wrapping penuh kendaraan atau hanya penempatan iklan di bagian tertentu seperti sisi bus atau belakang taksi.

Efektivitas reklame transportasi terletak pada eksposur berulang yang diberikan kepada penumpang dan orang-orang di jalan. Misalnya, sebuah iklan di sisi bus kota akan dilihat oleh ribuan orang setiap harinya, baik penumpang bus maupun pengguna jalan lainnya.

5. Reklame Digital

Seiring dengan perkembangan teknologi, reklame digital semakin populer. Ini bisa berupa layar LED besar di pusat kota, display digital di mal atau bandara, atau bahkan proyeksi holografik. Kelebihan utama reklame digital adalah kemampuannya untuk menampilkan konten dinamis dan interaktif.

Reklame digital memungkinkan pengiklan untuk mengubah konten dengan cepat dan bahkan menyesuaikan iklan berdasarkan waktu atau kondisi tertentu. Misalnya, sebuah reklame digital di stasiun kereta api bisa menampilkan iklan kopi di pagi hari dan beralih ke iklan restoran saat jam makan siang.

Fungsi Reklame dalam Strategi Pemasaran

Setelah memahami berbagai jenis reklame, penting untuk mengetahui bagaimana reklame berfungsi dalam keseluruhan strategi pemasaran. Reklame bukan hanya tentang memasang iklan di tempat-tempat strategis, tetapi merupakan bagian integral dari strategi komunikasi pemasaran terpadu. Berikut adalah beberapa fungsi kunci reklame dalam pemasaran:

1. Menciptakan Kesadaran Merek

Salah satu fungsi paling mendasar dari reklame adalah menciptakan dan meningkatkan kesadaran merek (brand awareness). Melalui paparan berulang, reklame membantu menanamkan nama merek, logo, dan pesan utama dalam benak konsumen. Ini sangat penting terutama untuk merek-merek baru atau produk yang baru diluncurkan ke pasar.

Misalnya, ketika sebuah perusahaan teknologi baru memasuki pasar smartphone yang sudah jenuh, mereka mungkin akan melakukan kampanye reklame besar-besaran untuk memastikan bahwa nama mereka dikenal dan diingat oleh konsumen potensial. Reklame di berbagai media seperti billboard, iklan TV, dan banner online akan bekerja sama untuk membangun familiaritas dengan merek tersebut.

2. Memposisikan Merek

Reklame juga berperan penting dalam memposisikan merek di benak konsumen. Melalui pemilihan visual, pesan, dan media yang tepat, reklame dapat membantu membentuk persepsi tertentu tentang suatu merek. Ini bisa mencakup atribut seperti kualitas, inovasi, nilai, atau gaya hidup yang diasosiasikan dengan merek tersebut.

Sebagai contoh, sebuah merek mobil mewah mungkin menggunakan reklame dengan visual yang elegan dan sofistikated, ditempatkan di majalah-majalah premium atau lokasi eksklusif, untuk memperkuat posisi mereka sebagai simbol status dan kemewahan. Sebaliknya, merek mobil keluarga mungkin lebih memilih reklame yang menampilkan keamanan, kenyamanan, dan nilai praktis untuk keluarga.

3. Mendukung Penjualan Langsung

Meskipun tidak selalu bertujuan untuk penjualan langsung, reklame dapat sangat efektif dalam mendukung upaya penjualan. Reklame dapat digunakan untuk mengumumkan promosi, diskon, atau penawaran khusus yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian segera.

Misalnya, sebuah toko elektronik mungkin memasang spanduk besar di depan toko mereka yang mengumumkan "Diskon Besar 50% - Hanya 3 Hari!" Reklame seperti ini bertujuan untuk menciptakan rasa urgensi dan mendorong konsumen untuk bertindak cepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

4. Membangun Loyalitas Merek

Reklame tidak hanya ditujukan untuk menarik konsumen baru, tetapi juga untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan dengan konsumen yang sudah ada. Melalui pesan-pesan yang konsisten dan relevan, reklame dapat membantu membangun loyalitas merek jangka panjang.

Contohnya, sebuah merek minuman ringan mungkin menggunakan reklame untuk mengingatkan konsumen tentang momen-momen bahagia yang diasosiasikan dengan produk mereka. Atau sebuah bank mungkin menggunakan reklame untuk memperkuat pesan tentang keandalan dan kepercayaan, yang penting untuk mempertahankan loyalitas nasabah.

5. Mendukung Saluran Distribusi

Reklame juga dapat berfungsi untuk mendukung saluran distribusi produk atau layanan. Ini bisa berupa reklame yang mengarahkan konsumen ke toko-toko tertentu, atau reklame yang meningkatkan visibilitas produk di titik penjualan.

Misalnya, sebuah merek makanan ringan mungkin memasang reklame di dekat kasir supermarket untuk mendorong pembelian impulsif. Atau sebuah aplikasi ride-hailing mungkin memasang reklame di bandara untuk mengingatkan pengunjung tentang layanan mereka saat tiba di kota baru.

Efektivitas Reklame: Mengukur Dampak dan ROI

Meskipun reklame memiliki banyak fungsi penting dalam strategi pemasaran, penting bagi perusahaan untuk dapat mengukur efektivitas dan return on investment (ROI) dari kampanye reklame mereka. Berikut adalah beberapa metode dan indikator yang digunakan untuk mengukur efektivitas reklame:

1. Peningkatan Brand Awareness

Salah satu cara untuk mengukur efektivitas reklame adalah dengan melihat peningkatan kesadaran merek. Ini bisa diukur melalui survei konsumen yang dilakukan sebelum dan sesudah kampanye reklame. Pertanyaan-pertanyaan seperti "Sebutkan tiga merek [kategori produk] yang Anda kenal" dapat memberikan gambaran tentang posisi merek dalam benak konsumen.

Misalnya, jika sebelum kampanye reklame hanya 20% responden yang menyebutkan merek tersebut, dan setelah kampanye angka ini naik menjadi 40%, ini bisa dianggap sebagai indikasi keberhasilan kampanye dalam meningkatkan brand awareness.

2. Peningkatan Lalu Lintas (Traffic)

Untuk reklame yang bertujuan mengarahkan konsumen ke lokasi fisik atau situs web tertentu, peningkatan lalu lintas bisa menjadi indikator efektivitas yang baik. Ini bisa diukur melalui penghitung pengunjung di toko fisik atau analitik web untuk situs online.

Contohnya, sebuah toko ritel mungkin melihat peningkatan 30% dalam jumlah pengunjung toko selama periode kampanye reklame mereka. Atau sebuah e-commerce mungkin melihat lonjakan dalam jumlah kunjungan unik ke situs mereka setelah memasang billboard digital di pusat kota.

3. Peningkatan Penjualan

Meskipun tidak selalu menjadi tujuan langsung, peningkatan penjualan seringkali menjadi indikator utama keberhasilan kampanye reklame. Ini bisa diukur dengan membandingkan angka penjualan sebelum, selama, dan setelah kampanye reklame.

Misalnya, jika sebuah restoran melihat peningkatan 25% dalam penjualan selama bulan mereka menjalankan kampanye reklame agresif, ini bisa dianggap sebagai indikasi keberhasilan kampanye tersebut. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi penjualan, seperti musim atau promosi kompetitor.

4. Engagement Rate

Untuk reklame digital atau interaktif, tingkat keterlibatan (engagement rate) bisa menjadi metrik yang berguna. Ini bisa mencakup jumlah klik, share, komentar, atau interaksi lainnya dengan reklame.

Sebagai contoh, sebuah kampanye reklame digital yang menghasilkan tingkat klik (click-through rate) sebesar 2% mungkin dianggap sukses, mengingat rata-rata industri yang lebih rendah. Atau sebuah reklame interaktif di mal yang berhasil mendorong 500 orang untuk berpartisipasi dalam game AR (augmented reality) mungkin dianggap efektif dalam menciptakan engagement dengan merek.

5. Return on Investment (ROI)

Pada akhirnya, efektivitas reklame sering diukur dalam konteks return on investment (ROI). Ini melibatkan perbandingan antara biaya kampanye reklame dengan hasil yang diperoleh, baik dalam bentuk peningkatan penjualan langsung maupun nilai merek jangka panjang.

Misalnya, jika sebuah perusahaan mengeluarkan Rp100 juta untuk kampanye reklame dan melihat peningkatan penjualan sebesar Rp300 juta yang dapat dikaitkan langsung dengan kampanye tersebut, maka ROI-nya bisa dihitung sebagai 200%. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa manfaat reklame, seperti peningkatan brand equity, mungkin sulit untuk dikuantifikasi dalam jangka pendek.

Tantangan dan Tren Masa Depan Reklame

Dunia reklame terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi, perilaku konsumen, dan lanskap media. Berikut adalah beberapa tantangan dan tren yang akan membentuk masa depan reklame:

1. Personalisasi dan Targeting yang Lebih Canggih

Dengan kemajuan dalam analisis data dan teknologi AI, reklame di masa depan akan semakin personal dan tepat sasaran. Reklame digital akan dapat menyesuaikan pesan dan visual berdasarkan profil individu penonton, lokasi mereka, dan bahkan mood mereka saat itu.

Misalnya, sebuah billboard digital mungkin akan menampilkan iklan yang berbeda untuk setiap orang yang lewat, berdasarkan data yang dikumpulkan dari smartphone mereka. Atau sebuah reklame di aplikasi cuaca mungkin akan menampilkan produk yang relevan berdasarkan prakiraan cuaca untuk lokasi pengguna.

2. Integrasi Realitas Augmented (AR) dan Virtual (VR)

Teknologi AR dan VR akan membuka dimensi baru dalam dunia reklame. Konsumen akan dapat berinteraksi dengan reklame dalam cara yang lebih immersive dan interaktif.

Contohnya, sebuah reklame untuk merek furnitur mungkin memungkinkan konsumen untuk "menempatkan" produk virtual di ruang mereka menggunakan AR. Atau sebuah reklame untuk destinasi wisata mungkin menawarkan pengalaman VR singkat untuk memberikan gambaran tentang tempat tersebut.

3. Reklame Berbasis Suara dan AI

Dengan meningkatnya popularitas asisten virtual dan perangkat smart home, reklame berbasis suara akan menjadi lebih umum. Ini akan memerlukan pendekatan baru dalam merancang pesan reklame yang efektif tanpa elemen visual.

Misalnya, sebuah merek mungkin akan menciptakan "jingle" khusus yang dapat dikenali oleh asisten virtual, atau merancang interaksi suara yang menarik untuk mempromosikan produk mereka melalui smart speaker.

4. Fokus pada Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial

Konsumen semakin peduli tentang dampak lingkungan dan sosial dari produk yang mereka beli. Akibatnya, reklame di masa depan akan lebih banyak menekankan pada aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Contohnya, sebuah merek pakaian mungkin menggunakan reklame untuk menampilkan proses produksi yang ramah lingkungan atau inisiatif daur ulang mereka. Atau sebuah perusahaan teknologi mungkin mempromosikan program pendidikan mereka untuk komunitas yang kurang beruntung.

5. Regulasi dan Privasi Data

Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang privasi data, industri reklame akan menghadapi tantangan dalam hal regulasi dan etika penggunaan data konsumen. Perusahaan akan perlu menemukan keseimbangan antara personalisasi yang efektif dan menghormati privasi individu.

Ini mungkin akan menghasilkan pendekatan baru dalam pengumpulan dan penggunaan data, seperti model "opt-in" yang lebih ketat atau penggunaan data anonim yang lebih luas.

Kesimpulan

Reklame telah menjadi bagian integral dari lanskap bisnis dan budaya kita. Dari meningkatkan kesadaran merek hingga mendorong penjualan langsung, reklame memainkan peran kunci dalam strategi pemasaran perusahaan. Namun, efektivitas reklame tidak hanya terletak pada seberapa besar atau mencolok ia dipasang, tetapi juga pada seberapa baik ia dirancang untuk mencapai tujuan spesifik dan berbicara kepada audiens yang ditargetkan.

Seiring kita melangkah ke masa depan, reklame akan terus berevolusi, memanfaatkan teknologi baru dan merespons perubahan perilaku konsumen. Personalisasi, interaktivitas, dan integrasi dengan teknologi baru seperti AR dan VR akan membentuk lanskap reklame di tahun-tahun mendatang. Namun, di tengah semua inovasi ini, prinsip dasar reklame yang efektif tetap sama: menyampaikan pesan yang relevan dan menarik kepada audiens yang tepat pada waktu yang tepat.

Bagi perusahaan dan pemasar, tantangannya adalah untuk tetap up-to-date dengan tren terbaru sambil tetap mempertahankan integritas merek dan menghormati privasi konsumen. Dengan pendekatan yang tepat, reklame akan terus menjadi alat yang powerful dalam membangun merek, mendorong penjualan, dan membentuk persepsi publik.

Tujuan dibuatnya reklame tetap sama seperti dulu: untuk berkomunikasi, mempengaruhi, dan menginspirasi. Yang berubah hanyalah cara kita mencapai tujuan tersebut, dengan teknologi dan kreativitas yang terus berkembang membuka peluang baru yang menarik dalam dunia periklanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya