Beaker Glass Fungsinya di Laboratorium: Jenis-Jenis dan Cara Pembuatan

Pelajari fungsi beaker glass atau gelas kimia sebagai peralatan esensial laboratorium. Panduan lengkap jenis, penggunaan, dan perawatan gelas kimia.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Des 2024, 10:54 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 10:54 WIB
beaker glass fungsi
beaker glass fungsi ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Beaker glass atau gelas kimia merupakan salah satu peralatan laboratorium yang paling umum digunakan. Gelas kimia memiliki berbagai fungsi penting dalam eksperimen dan penelitian ilmiah. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang fungsi, jenis, bahan, penggunaan, dan perawatan beaker glass.

Pengertian Beaker Glass

Beaker glass atau gelas kimia adalah wadah berbentuk silinder dengan dasar rata yang digunakan untuk menampung, mencampur, dan memanaskan cairan di laboratorium. Gelas kimia umumnya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas dan bahan kimia. Ciri khas gelas kimia adalah adanya skala volume di sepanjang dindingnya dan corong kecil (cerat) di bagian atas untuk memudahkan penuangan cairan.

Gelas kimia tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 5 mL hingga 5000 mL atau lebih. Bentuknya yang sederhana namun fungsional menjadikan gelas kimia sebagai peralatan dasar yang sangat penting di laboratorium kimia, biologi, farmasi, dan bidang sains lainnya.

Fungsi Utama Beaker Glass

Beaker glass memiliki beberapa fungsi utama dalam penggunaan di laboratorium, antara lain:

1. Wadah Penampung Cairan

Fungsi paling mendasar dari gelas kimia adalah sebagai wadah untuk menampung berbagai jenis cairan, larutan, atau sampel. Bentuknya yang lebar dan terbuka memudahkan untuk menuangkan dan mengambil cairan. Gelas kimia dapat digunakan untuk menampung cairan sebelum atau sesudah proses analisis.

2. Pengukuran Volume Cairan

Meskipun tidak seakurat gelas ukur, skala volume pada dinding gelas kimia dapat digunakan untuk mengukur volume cairan secara kasar. Hal ini berguna untuk perkiraan cepat volume cairan tanpa perlu menggunakan alat ukur yang lebih presisi.

3. Pencampuran dan Pengadukan Larutan

Bentuk gelas kimia yang lebar memudahkan proses pencampuran dan pengadukan larutan. Gelas kimia sering digunakan untuk mencampur dua atau lebih zat kimia, membuat larutan, atau melakukan reaksi kimia sederhana.

4. Pemanasan Cairan

Gelas kimia yang terbuat dari kaca borosilikat tahan panas dapat digunakan untuk memanaskan cairan di atas pemanas bunsen atau hot plate. Ini berguna untuk melarutkan zat padat, mempercepat reaksi kimia, atau menguapkan pelarut.

5. Wadah untuk Titrasi

Dalam proses titrasi, gelas kimia sering digunakan sebagai wadah untuk larutan yang akan dititrasi. Bentuknya yang terbuka memudahkan penambahan titran dan pengamatan perubahan warna.

6. Penyimpanan Sementara

Gelas kimia dapat digunakan untuk menyimpan sementara larutan atau sampel selama proses eksperimen berlangsung. Namun, tidak disarankan untuk penyimpanan jangka panjang.

Jenis-Jenis Beaker Glass

Terdapat beberapa jenis gelas kimia yang umum digunakan di laboratorium:

1. Gelas Kimia Standar (Griffin)

Gelas kimia standar atau Griffin memiliki tinggi sekitar 1,4 kali diameternya. Ini adalah jenis yang paling umum digunakan untuk berbagai keperluan laboratorium. Bentuknya yang tidak terlalu tinggi memudahkan pengadukan dan pengamatan reaksi.

2. Gelas Kimia Tinggi (Berzelius)

Gelas kimia Berzelius memiliki tinggi sekitar 2 kali diameternya. Bentuknya yang lebih tinggi cocok untuk proses titrasi dan reaksi yang memerlukan penguapan minimal. Gelas ini juga lebih stabil saat dipanaskan.

3. Gelas Kimia Rendah (Squat)

Gelas kimia rendah memiliki tinggi yang lebih pendek dibandingkan diameternya. Bentuk ini cocok untuk proses pengkristalan dan penguapan cepat karena memiliki luas permukaan yang lebih besar.

4. Gelas Kimia Berskala (Graduated)

Gelas kimia berskala memiliki skala volume yang lebih akurat dibandingkan gelas kimia biasa. Meskipun tidak seakurat gelas ukur, gelas ini dapat digunakan untuk pengukuran volume yang lebih presisi.

5. Gelas Kimia Philips

Gelas kimia Philips memiliki bentuk kerucut dengan bagian atas yang lebih lebar dari bagian bawah. Bentuk ini memudahkan proses penuangan dan pencampuran larutan.

Bahan Pembuatan Beaker Glass

Beaker glass dapat terbuat dari berbagai bahan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri:

1. Kaca Borosilikat

Kaca borosilikat adalah bahan yang paling umum digunakan untuk membuat gelas kimia. Kelebihan kaca borosilikat antara lain:

  • Tahan terhadap perubahan suhu ekstrem
  • Tahan terhadap sebagian besar bahan kimia
  • Transparan, memudahkan pengamatan reaksi
  • Dapat dipanaskan hingga suhu 500°C
  • Tidak bereaksi dengan sampel

2. Plastik

Gelas kimia plastik biasanya terbuat dari polipropilena (PP) atau polietilena (PE). Kelebihan gelas kimia plastik:

  • Lebih tahan pecah dibanding kaca
  • Ringan dan mudah dibawa
  • Lebih murah
  • Tahan terhadap banyak bahan kimia

Namun, gelas kimia plastik tidak tahan panas tinggi dan dapat bereaksi dengan beberapa pelarut organik.

3. Logam

Gelas kimia logam biasanya terbuat dari stainless steel atau aluminium. Kelebihan gelas kimia logam:

  • Sangat tahan pecah
  • Konduktor panas yang baik
  • Tahan terhadap suhu tinggi

Namun, gelas kimia logam tidak transparan dan dapat bereaksi dengan beberapa bahan kimia.

Cara Menggunakan Beaker Glass

Penggunaan beaker glass yang tepat penting untuk keakuratan hasil eksperimen dan keselamatan di laboratorium. Berikut adalah panduan penggunaan beaker glass:

1. Pemilihan Ukuran yang Tepat

Pilih ukuran gelas kimia yang sesuai dengan volume cairan yang akan digunakan. Idealnya, volume cairan tidak melebihi 2/3 kapasitas gelas kimia untuk menghindari tumpahan saat pengadukan atau pemanasan.

2. Pembacaan Skala Volume

Saat membaca skala volume pada gelas kimia:

  • Letakkan gelas kimia di permukaan datar
  • Posisikan mata sejajar dengan permukaan cairan
  • Baca skala pada bagian bawah meniskus cairan

Ingat bahwa skala pada gelas kimia hanya untuk perkiraan kasar. Untuk pengukuran akurat, gunakan gelas ukur atau pipet.

3. Pemanasan Cairan

Saat memanaskan cairan dalam gelas kimia:

  • Gunakan kaca arloji atau watch glass untuk menutup gelas kimia, mencegah percikan dan penguapan berlebih
  • Gunakan penjepit atau sarung tangan tahan panas saat memegang gelas kimia panas
  • Jangan panaskan gelas kimia kosong atau dengan cairan terlalu sedikit
  • Hindari pemanasan mendadak atau pendinginan cepat yang dapat menyebabkan gelas pecah

4. Pengadukan Larutan

Saat mengaduk larutan dalam gelas kimia:

  • Gunakan batang pengaduk kaca atau magnetic stirrer
  • Aduk perlahan untuk menghindari percikan
  • Jangan mengaduk terlalu kuat yang dapat menyebabkan gelas kimia terjatuh atau pecah

5. Penuangan Cairan

Saat menuang cairan dari gelas kimia:

  • Gunakan batang pengaduk sebagai pemandu aliran untuk mencegah tumpahan
  • Tuang perlahan, terutama untuk cairan kental atau berbusa
  • Bersihkan sisa tetesan di bibir gelas kimia setelah menuang

Perawatan dan Pembersihan Beaker Glass

Perawatan dan pembersihan yang tepat penting untuk menjaga kualitas dan keawetan gelas kimia:

1. Pembersihan Rutin

  • Cuci gelas kimia segera setelah digunakan
  • Gunakan deterjen laboratorium khusus, hindari sabun cuci piring biasa
  • Bilas dengan air suling atau air deionisasi, bukan air keran
  • Keringkan dengan posisi terbalik di rak pengering

2. Pembersihan Khusus

Untuk kontaminan yang sulit dibersihkan:

  • Rendam dalam larutan pembersih khusus seperti asam kromat
  • Gunakan ultrasonik cleaner untuk membersihkan noda membandel
  • Hindari penggunaan sikat kawat atau bahan abrasif yang dapat menggores gelas

3. Sterilisasi

Jika diperlukan sterilisasi:

  • Gunakan autoklaf untuk sterilisasi dengan uap
  • Alternatifnya, rendam dalam larutan desinfektan seperti etanol 70%
  • Pastikan gelas kimia benar-benar kering sebelum disimpan

4. Penyimpanan

  • Simpan gelas kimia dalam keadaan bersih dan kering
  • Hindari menumpuk gelas kimia untuk mencegah goresan atau kerusakan
  • Simpan di tempat yang aman dari benturan atau jatuh

Keselamatan Penggunaan Beaker Glass

Keselamatan adalah aspek penting dalam penggunaan gelas kimia di laboratorium:

1. Pemeriksaan Kerusakan

  • Periksa gelas kimia sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada retak atau goresan
  • Jangan gunakan gelas kimia yang rusak karena berisiko pecah saat digunakan

2. Penanganan yang Tepat

  • Gunakan kedua tangan saat membawa gelas kimia berisi cairan
  • Hindari membawa gelas kimia dengan memegang bibir gelas
  • Gunakan nampan atau wadah sekunder saat membawa gelas kimia berisi bahan berbahaya

3. Perlindungan Diri

  • Selalu gunakan jas lab, sarung tangan, dan kacamata pelindung saat bekerja dengan bahan kimia
  • Gunakan sarung tangan tahan panas saat menangani gelas kimia panas

4. Penanganan Tumpahan

  • Segera bersihkan tumpahan cairan untuk mencegah kecelakaan
  • Gunakan prosedur pembersihan yang sesuai untuk bahan kimia berbahaya

5. Pembuangan Gelas Pecah

  • Buang gelas kimia yang pecah atau retak di wadah khusus untuk limbah kaca
  • Jangan membuang pecahan kaca di tempat sampah biasa

Perbedaan Beaker Glass dengan Alat Laboratorium Lain

Penting untuk memahami perbedaan antara gelas kimia dengan alat laboratorium lainnya:

1. Beaker Glass vs Gelas Ukur

  • Gelas ukur lebih akurat untuk mengukur volume
  • Gelas kimia lebih cocok untuk pencampuran dan pemanasan
  • Gelas ukur umumnya lebih tinggi dan sempit dibanding gelas kimia

2. Beaker Glass vs Erlenmeyer

  • Erlenmeyer memiliki bentuk kerucut yang memudahkan pengadukan tanpa tumpah
  • Gelas kimia memiliki mulut lebih lebar, cocok untuk penguapan
  • Erlenmeyer lebih cocok untuk titrasi dan reaksi yang memerlukan pemanasan

3. Beaker Glass vs Gelas Piala

  • Gelas piala umumnya tidak memiliki skala volume
  • Gelas piala sering digunakan untuk kristalisasi
  • Gelas kimia lebih serbaguna untuk berbagai fungsi laboratorium

Pertanyaan Umum (FAQ) tentang Beaker Glass

1. Apakah gelas kimia bisa digunakan untuk memasak?

Tidak disarankan menggunakan gelas kimia untuk memasak. Meskipun tahan panas, gelas kimia tidak dirancang untuk penggunaan di dapur dan dapat pecah jika terkena perubahan suhu mendadak.

2. Bagaimana cara membersihkan noda membandel pada gelas kimia?

Untuk noda membandel, rendam gelas kimia dalam larutan asam kromat atau gunakan pembersih ultrasonik. Hindari penggunaan bahan abrasif yang dapat menggores permukaan gelas.

3. Apakah gelas kimia plastik bisa digunakan untuk pemanasan?

Gelas kimia plastik umumnya tidak cocok untuk pemanasan langsung. Gunakan gelas kimia kaca borosilikat untuk eksperimen yang melibatkan pemanasan.

4. Berapa lama gelas kimia dapat bertahan?

Dengan perawatan yang baik, gelas kimia kaca borosilikat dapat bertahan bertahun-tahun. Namun, gelas kimia harus diganti jika ada tanda-tanda kerusakan seperti retak atau goresan dalam.

5. Apakah gelas kimia bisa digunakan di microwave?

Gelas kimia kaca borosilikat umumnya aman digunakan di microwave untuk pemanasan singkat. Namun, pastikan tidak ada logam atau bahan yang tidak cocok untuk microwave di dalamnya.

Kesimpulan

Beaker glass atau gelas kimia merupakan peralatan esensial di laboratorium dengan berbagai fungsi penting. Dari wadah penampung hingga media pemanasan, gelas kimia memiliki peran vital dalam berbagai eksperimen dan penelitian ilmiah. Pemahaman yang baik tentang jenis, penggunaan, dan perawatan gelas kimia akan membantu meningkatkan efisiensi dan keamanan kerja di laboratorium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya