Resep Bubur Sumsum Takaran Sendok: Panduan Lengkap Membuat Hidangan Tradisional yang Lezat

Pelajari cara membuat bubur sumsum dengan takaran sendok yang mudah dan praktis. Nikmati kelezatan hidangan tradisional ini di rumah Anda sendiri!

oleh Alieza Nurulita diperbarui 07 Feb 2025, 16:22 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 16:22 WIB
bubur sumsum
ilustrasi bubur sumsum/copyright Shutterstock... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bubur sumsum merupakan salah satu hidangan tradisional Indonesia yang telah lama menjadi favorit banyak orang. Hidangan yang lembut dan manis ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang resep bubur sumsum dengan takaran sendok, serta berbagai aspek menarik lainnya seputar hidangan ini.

Definisi Bubur Sumsum

Bubur sumsum adalah hidangan tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan hingga kental dan lembut. Hidangan ini biasanya disajikan dengan kuah gula merah cair yang memberikan rasa manis dan aroma khas. Nama "sumsum" sendiri berasal dari teksturnya yang lembut dan putih, menyerupai sumsum tulang.

Bubur sumsum memiliki tekstur yang halus dan lembut, dengan rasa yang creamy dari santan dan manis dari gula merah. Hidangan ini sering dijadikan sebagai makanan penutup atau camilan, dan juga populer sebagai menu sarapan yang mengenyangkan.

Dalam konteks kuliner Indonesia, bubur sumsum termasuk dalam kategori jajanan pasar atau kue tradisional. Meskipun sederhana, hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner nusantara.

Sejarah dan Asal-usul Bubur Sumsum

Sejarah bubur sumsum tidak dapat dipisahkan dari perkembangan kuliner nusantara. Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usulnya, hidangan ini dipercaya telah ada sejak zaman dahulu kala.

Bubur sumsum diyakini berasal dari daerah Jawa, namun kini telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Penggunaan bahan-bahan lokal seperti tepung beras dan gula merah menunjukkan bahwa hidangan ini merupakan hasil kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

Pada masa lalu, bubur sumsum sering dijadikan sebagai hidangan untuk acara-acara adat atau ritual tertentu. Warna putihnya yang melambangkan kesucian dan kebersihan menjadikan bubur sumsum sebagai simbol dalam beberapa upacara tradisional.

Seiring berjalannya waktu, bubur sumsum berkembang menjadi hidangan populer yang dapat dinikmati sehari-hari. Kemudahan dalam pembuatan dan kelezatannya membuat bubur sumsum tetap bertahan hingga saat ini, bahkan di tengah maraknya kuliner modern.

Bahan-bahan untuk Membuat Bubur Sumsum

Untuk membuat bubur sumsum dengan takaran sendok, Anda akan memerlukan bahan-bahan sebagai berikut:

  • 10 sendok makan tepung beras
  • 3 sendok makan tepung tapioka
  • 500 ml santan kental
  • 500 ml air
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 lembar daun pandan

Untuk kuah gula merah:

  • 200 gram gula merah, disisir halus
  • 100 ml air
  • 1 lembar daun pandan

Bahan-bahan ini mudah ditemukan di pasar tradisional atau supermarket terdekat. Pastikan untuk memilih tepung beras dan tepung tapioka yang berkualitas baik untuk hasil yang optimal. Gula merah yang digunakan sebaiknya gula merah asli untuk mendapatkan aroma dan rasa yang autentik.

Alat-alat yang Diperlukan

Untuk membuat bubur sumsum, Anda memerlukan beberapa alat dapur sederhana, antara lain:

  • Panci atau wajan anti lengket
  • Sendok kayu atau spatula
  • Mangkuk untuk mencampur bahan
  • Saringan halus
  • Sendok takar
  • Panci kecil untuk membuat kuah gula merah
  • Mangkuk saji

Pastikan semua alat dalam keadaan bersih dan kering sebelum digunakan. Penggunaan panci atau wajan anti lengket akan memudahkan proses memasak dan mencegah bubur menempel pada dasar panci.

Langkah-langkah Membuat Bubur Sumsum

Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat bubur sumsum dengan takaran sendok:

  1. Campurkan tepung beras dan tepung tapioka dalam mangkuk, aduk rata.
  2. Tambahkan 200 ml air ke dalam campuran tepung, aduk hingga tidak ada gumpalan.
  3. Dalam panci, rebus santan, sisa air, garam, dan daun pandan hingga mendidih.
  4. Tuangkan campuran tepung ke dalam santan yang mendidih sambil terus diaduk.
  5. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental dan matang, sekitar 15-20 menit.
  6. Untuk membuat kuah gula merah, rebus gula merah, air, dan daun pandan hingga gula larut dan mengental.
  7. Saring kuah gula merah untuk memastikan tidak ada kotoran.
  8. Sajikan bubur sumsum dalam mangkuk dan siram dengan kuah gula merah.

Proses memasak bubur sumsum membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Pastikan untuk terus mengaduk adonan agar tidak menggumpal dan matang merata. Tekstur yang diinginkan adalah lembut dan kental, namun tidak terlalu padat.

Tips dan Trik Membuat Bubur Sumsum yang Sempurna

Untuk mendapatkan hasil bubur sumsum yang lezat dan sempurna, perhatikan tips dan trik berikut:

  • Gunakan api kecil saat memasak untuk mencegah bubur gosong atau menggumpal.
  • Aduk terus-menerus selama proses memasak untuk mendapatkan tekstur yang halus dan merata.
  • Tambahkan sedikit tepung tapioka untuk membuat tekstur bubur lebih kenyal.
  • Pastikan bubur dimasak hingga benar-benar matang untuk menghilangkan rasa tepung mentah.
  • Gunakan santan segar untuk rasa yang lebih gurih dan aroma yang lebih harum.
  • Saring kuah gula merah untuk mendapatkan tekstur yang halus dan bebas kotoran.
  • Sajikan bubur sumsum dalam keadaan hangat untuk kenikmatan optimal.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat bubur sumsum yang lezat dan memiliki tekstur yang sempurna. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan takaran bahan untuk mendapatkan konsistensi yang sesuai dengan selera Anda.

Variasi Resep Bubur Sumsum

Meskipun resep dasar bubur sumsum cukup sederhana, terdapat beberapa variasi yang dapat Anda coba untuk menambah keunikan dan cita rasa:

  • Bubur Sumsum Pandan: Tambahkan ekstrak pandan atau jus daun pandan untuk memberikan warna hijau alami dan aroma yang lebih kuat.
  • Bubur Sumsum Durian: Campurkan daging durian ke dalam adonan bubur untuk rasa yang lebih kaya dan aroma yang khas.
  • Bubur Sumsum Ketan Hitam: Kombinasikan tepung beras dengan tepung ketan hitam untuk variasi warna dan tekstur yang menarik.
  • Bubur Sumsum Labu Kuning: Tambahkan labu kuning yang sudah dihaluskan ke dalam adonan untuk warna kuning alami dan rasa yang lebih manis.
  • Bubur Sumsum Cokelat: Tambahkan bubuk cokelat ke dalam adonan untuk variasi rasa yang lebih modern.

Dalam membuat variasi, pastikan untuk menyesuaikan takaran cairan dan waktu memasak sesuai dengan bahan tambahan yang digunakan. Eksperimen dengan berbagai bahan dapat menghasilkan kreasi bubur sumsum yang unik dan menarik.

Cara Penyajian Bubur Sumsum

Penyajian bubur sumsum yang menarik dapat meningkatkan selera makan dan membuat pengalaman menikmatinya lebih istimewa. Berikut beberapa ide penyajian bubur sumsum:

  • Sajikan dalam mangkuk atau gelas kaca untuk menampilkan lapisan bubur dan kuah gula merah yang menarik.
  • Tambahkan taburan kelapa parut di atasnya untuk tekstur yang lebih bervariasi.
  • Hias dengan irisan buah-buahan segar seperti pisang atau nangka untuk menambah kesegaran.
  • Berikan sentuhan modern dengan menambahkan saus karamel atau cokelat sebagai alternatif kuah gula merah.
  • Sajikan bersama es serut untuk variasi bubur sumsum dingin yang menyegarkan.

Kreativitas dalam penyajian dapat membuat bubur sumsum menjadi hidangan yang tidak hanya lezat, tetapi juga menarik secara visual. Hal ini penting terutama jika Anda menyajikannya untuk acara khusus atau tamu istimewa.

Manfaat Kesehatan Bubur Sumsum

Selain lezat, bubur sumsum juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, antara lain:

  • Sumber energi: Kandungan karbohidrat dalam tepung beras memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.
  • Mudah dicerna: Teksturnya yang lembut membuat bubur sumsum mudah dicerna, cocok untuk anak-anak dan lansia.
  • Mengandung mineral: Gula merah yang digunakan mengandung mineral seperti zat besi, magnesium, dan potasium.
  • Bebas gluten: Bagi yang memiliki sensitivitas terhadap gluten, bubur sumsum bisa menjadi alternatif makanan yang aman.
  • Menenangkan sistem pencernaan: Teksturnya yang lembut dapat membantu menenangkan sistem pencernaan yang terganggu.

Meskipun memiliki manfaat kesehatan, perlu diingat bahwa bubur sumsum tetap mengandung gula dan lemak dari santan. Konsumsi yang berlebihan tetap tidak disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti diabetes atau obesitas.

Tradisi dan Budaya Terkait Bubur Sumsum

Bubur sumsum memiliki peran penting dalam beberapa tradisi dan budaya di Indonesia, khususnya di Jawa. Beberapa contoh tradisi yang melibatkan bubur sumsum antara lain:

  • Upacara Tingkeban: Bubur sumsum sering disajikan dalam upacara tujuh bulanan kehamilan sebagai simbol harapan agar bayi yang akan lahir memiliki hati yang bersih dan suci.
  • Selamatan: Dalam berbagai acara selamatan, bubur sumsum sering hadir sebagai salah satu hidangan yang melambangkan keberkahan dan keselamatan.
  • Tradisi Ramadhan: Di beberapa daerah, bubur sumsum menjadi salah satu menu berbuka puasa yang populer selama bulan Ramadhan.
  • Upacara Adat: Dalam beberapa upacara adat Jawa, bubur sumsum disajikan sebagai simbol kesucian dan keharmonisan.

Keberadaan bubur sumsum dalam berbagai tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya hidangan ini dalam konteks budaya Indonesia. Selain sebagai makanan, bubur sumsum juga memiliki makna simbolis yang dalam bagi masyarakat.

5W1H Bubur Sumsum

Untuk memahami bubur sumsum secara lebih komprehensif, mari kita tinjau melalui pendekatan 5W1H:

  • What (Apa): Bubur sumsum adalah hidangan tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras, santan, dan disajikan dengan kuah gula merah.
  • Who (Siapa): Hidangan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
  • When (Kapan): Bubur sumsum dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan, camilan, atau hidangan penutup.
  • Where (Dimana): Bubur sumsum dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
  • Why (Mengapa): Bubur sumsum populer karena rasanya yang lezat, teksturnya yang lembut, dan nilai tradisionalnya.
  • How (Bagaimana): Pembuatan bubur sumsum melibatkan proses memasak tepung beras dengan santan hingga kental, kemudian disajikan dengan kuah gula merah.

Pemahaman menyeluruh tentang bubur sumsum ini dapat membantu kita lebih menghargai nilai kuliner dan budaya yang terkandung dalam hidangan sederhana namun kaya makna ini.

Perbandingan Bubur Sumsum dengan Hidangan Sejenis

Bubur sumsum memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan hidangan sejenis di Indonesia. Berikut perbandingannya:

  • Bubur Candil: Berbeda dengan bubur sumsum, bubur candil terbuat dari tepung ketan dan memiliki tekstur yang lebih kenyal.
  • Bubur Kacang Hijau: Menggunakan kacang hijau sebagai bahan utama, memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan bubur sumsum.
  • Jenang: Memiliki konsistensi yang mirip dengan bubur sumsum, tetapi seringkali menggunakan bahan dasar yang berbeda seperti ketan atau beras ketan.
  • Bubur Ketan Hitam: Terbuat dari ketan hitam, memiliki warna dan tekstur yang berbeda dari bubur sumsum.

Meskipun memiliki beberapa perbedaan, hidangan-hidangan ini sama-sama merupakan bagian penting dari kuliner tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur yang lembut.

Perbedaan Bubur Sumsum di Berbagai Daerah

Meskipun resep dasarnya sama, bubur sumsum memiliki beberapa variasi di berbagai daerah di Indonesia:

  • Jawa Tengah: Sering disajikan dengan tambahan kolang-kaling atau potongan roti tawar.
  • Jawa Barat: Dikenal dengan nama "bubur sum-sum" dan terkadang disajikan dengan kinca (saus gula merah yang lebih kental).
  • Sumatera: Di beberapa daerah, bubur sumsum dicampur dengan ubi jalar atau labu kuning.
  • Bali: Dikenal dengan nama "bubuh injin" dan sering dicampur dengan ketan hitam.

Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bagaimana bubur sumsum telah beradaptasi dengan selera dan bahan-bahan lokal di berbagai daerah, sambil tetap mempertahankan esensi dasarnya.

Mitos dan Fakta Seputar Bubur Sumsum

Beberapa mitos dan fakta seputar bubur sumsum yang perlu diketahui:

  • Mitos: Bubur sumsum hanya cocok dimakan saat sakit. Fakta: Bubur sumsum dapat dinikmati kapan saja dan oleh siapa saja, tidak terbatas pada kondisi sakit.
  • Mitos: Bubur sumsum sulit dibuat di rumah. Fakta: Dengan resep dan takaran yang tepat, bubur sumsum sebenarnya cukup mudah dibuat di rumah.
  • Mitos: Bubur sumsum tidak bergizi. Fakta: Meskipun tinggi karbohidrat, bubur sumsum tetap memiliki nilai gizi dari bahan-bahan alami yang digunakan.
  • Mitos: Bubur sumsum hanya ada di Jawa. Fakta: Meskipun berasal dari Jawa, bubur sumsum kini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Memahami fakta-fakta ini dapat membantu kita lebih menghargai bubur sumsum sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia.

Cara Menyimpan dan Menghangatkan Bubur Sumsum

Untuk menjaga kualitas bubur sumsum, perhatikan cara penyimpanan dan pemanasan yang tepat:

  • Simpan bubur sumsum dalam wadah tertutup rapat di lemari es. Bubur dapat bertahan hingga 2-3 hari.
  • Pisahkan bubur dan kuah gula merah saat menyimpan untuk mencegah bubur menjadi terlalu cair.
  • Saat akan menghangatkan, tambahkan sedikit air atau santan cair dan aduk perlahan di atas api kecil.
  • Jangan menghangatkan bubur sumsum terlalu lama untuk menjaga teksturnya tetap baik.
  • Kuah gula merah dapat dipanaskan terpisah sebelum dituangkan ke atas bubur yang sudah dihangatkan.

Dengan cara penyimpanan dan pemanasan yang tepat, Anda dapat menikmati bubur sumsum yang lezat meskipun tidak langsung dikonsumsi setelah dimasak.

Bubur Sumsum di Era Modern

Meskipun merupakan hidangan tradisional, bubur sumsum tetap relevan di era modern:

  • Inovasi Rasa: Beberapa kafe dan restoran modern menawarkan bubur sumsum dengan variasi rasa seperti matcha atau taro.
  • Penyajian Kreatif: Bubur sumsum kini sering disajikan dalam kemasan yang lebih menarik dan praktis untuk dibawa pulang.
  • Bubur Sumsum Instan: Tersedia produk bubur sumsum instan yang memudahkan konsumen untuk menikmatinya di rumah.
  • Media Sosial: Bubur sumsum sering menjadi objek foto makanan yang populer di platform media sosial.
  • Fusion Cuisine: Beberapa chef kreatif menggunakan bubur sumsum sebagai bahan dalam hidangan fusion yang unik.

Adaptasi bubur sumsum di era modern menunjukkan bahwa hidangan tradisional ini masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia kontemporer.

Festival dan Acara Terkait Bubur Sumsum

Beberapa festival dan acara yang melibatkan bubur sumsum:

  • Festival Jajanan Pasar: Bubur sumsum sering menjadi salah satu hidangan yang ditampilkan dalam festival jajanan tradisional.
  • Lomba Memasak Tradisional: Beberapa lomba memasak tradisional memasukkan bubur sumsum sebagai salah satu kategori yang dilombakan.
  • Pameran Kuliner Nusantara: Bubur sumsum sering hadir sebagai representasi hidangan tradisional Jawa dalam pameran kuliner nasional.
  • Acara Budaya: Dalam berbagai acara budaya, terutama yang berkaitan dengan tradisi Jawa, bubur sumsum sering disajikan sebagai bagian dari hidangan tradisional.

Kehadiran bubur sumsum dalam berbagai acara ini menunjukkan bahwa hidangan ini masih dihargai sebagai bagian penting dari warisan kuliner Indonesia.

Dampak Ekonomi Bubur Sumsum

Bubur sumsum memiliki dampak ekonomi yang tidak dapat diabaikan:

  • Usaha Kecil Menengah: Banyak pedagang kecil dan usaha rumahan yang mengandalkan penjualan bubur sumsum sebagai sumber penghasilan.
  • Pasar Tradisional: Permintaan akan bahan-bahan pembuat bubur sumsum turut menghidupkan pasar tradisional.
  • Industri Makanan: Beberapa perusahaan makanan memproduksi bubur sumsum instan, menciptakan lapangan kerja baru.
  • Pariwisata Kuliner: Bubur sumsum menjadi salah satu daya tarik dalam wisata kuliner, terutama bagi wisatawan yang ingin mencicipi hidangan tradisional Indonesia.

Meskipun tampak sederhana, keberadaan bubur sumsum turut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi, terutama di sektor informal dan industri makanan tradisional.

Inovasi dan Kreasi Bubur Sumsum

Beberapa inovasi dan kreasi bubur sumsum yang menarik:

  • Bubur Sumsum Rasa Buah: Penambahan ekstrak buah-buahan seperti strawberry atau mangga untuk variasi rasa baru.
  • Bubur Sumsum Lapis: Penyajian bubur sumsum berlapis dengan varian rasa yang berbeda dalam satu wadah.
  • Bubur Sumsum Es Krim: Kreasi bubur sumsum yang dibekukan menjadi es krim dengan tekstur yang unik.
  • Bubur Sumsum Cake: Penggunaan bubur sumsum sebagai bahan dalam pembuatan kue atau dessert modern.
  • Bubur Sumsum Smoothie Bowl: Penyajian bubur sumsum sebagai dasar smoothie bowl dengan berbagai topping segar.

Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa bubur sumsum memiliki potensi untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan selera modern, tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.

Bubur Sumsum di Kancah Internasional

Meskipun merupakan hidangan tradisional Indonesia, bubur sumsum mulai dikenal di kancah internasional:

  • Restoran Indonesia di Luar Negeri: Beberapa restoran Indonesia di luar negeri memasukkan bubur sumsum dalam menu mereka, memperkenalkannya kepada pelanggan internasional.
  • Festival Makanan Internasional: Bubur sumsum sering ditampilkan dalam festival makanan internasional sebagai representasi kuliner Indonesia.
  • Turis Asing: Banyak wisatawan asing yang tertarik mencicipi bubur sumsum saat berkunjung ke Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu pengalaman kuliner yang unik.
  • Media Kuliner Internasional: Beberapa media kuliner internasional telah membahas bubur sumsum sebagai salah satu hidangan unik dari Indonesia.

Kehadiran bubur sumsum di kancah internasional tidak hanya memperkenalkan hidangan ini ke dunia luar, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta kuliner global.

FAQ Seputar Bubur Sumsum

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar bubur sumsum:

  1. Q: Apakah bubur sumsum bisa dibuat tanpa santan? A: Ya, bubur sumsum bisa dibuat dengan susu sebagai pengganti santan untuk versi yang lebih rendah lemak.
  2. Q: Berapa lama bubur sumsum bisa bertahan? A: Jika disimpan dengan benar dalam lemari es, bubur sumsum bisa bertahan hingga 2-3 hari.
  3. Q: Apakah bubur sumsum cocok untuk diet? A: Bubur sumsum cukup tinggi kalori, jadi konsumsinya perlu dibatasi bagi yang sedang diet.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya