Arti Idgham Bighunnah dalam Ilmu Tajwid, Lengkap dengan Cara Membaca dan Contohnya

Pelajari arti idgham bighunnah, cara membacanya, dan contoh-contohnya dalam Al-Quran. Pahami hukum bacaan penting dalam ilmu tajwid ini.

oleh Tyas Titi Kinapti Diperbarui 07 Mar 2025, 11:12 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2025, 11:12 WIB
arti idgham bighunnah
arti idgham bighunnah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Idgham Bighunnah

Liputan6.com, Jakarta Idgham bighunnah merupakan salah satu hukum bacaan penting dalam ilmu tajwid. Secara bahasa, idgham berarti memasukkan atau menggabungkan, sedangkan bighunnah artinya dengan dengung. Jadi, idgham bighunnah dapat diartikan sebagai cara membaca Al-Quran dengan menggabungkan atau meleburkan suatu huruf ke dalam huruf setelahnya disertai dengung.

Dalam konteks ilmu tajwid, idgham bighunnah terjadi ketika nun mati (sukun) atau tanwin bertemu dengan salah satu dari empat huruf idgham bighunnah. Pada saat itu, suara nun mati atau tanwin dilebur ke dalam huruf setelahnya dan dibaca dengan dengung selama 2 ketukan.

Hukum bacaan idgham bighunnah ini bertujuan untuk memperindah bacaan Al-Quran serta memudahkan pengucapan huruf-huruf yang berdekatan. Dengan meleburkan suara nun mati atau tanwin, bacaan menjadi lebih mengalir dan merdu untuk didengar.

Penting untuk dipahami bahwa idgham bighunnah hanya berlaku jika nun mati atau tanwin bertemu huruf idgham bighunnah pada dua kata yang berbeda. Jika keduanya berada dalam satu kata, maka hukum bacaannya berubah menjadi izhar (dibaca jelas).

Promosi 1

Huruf-huruf Idgham Bighunnah

Terdapat empat huruf hijaiyah yang termasuk dalam kategori huruf idgham bighunnah. Keempat huruf tersebut adalah:

  • Ya 
  • Nun
  • Mim 
  • Wau 

Untuk memudahkan menghafal, keempat huruf ini sering disingkat menjadi "yanmu" (). Penting untuk mengingat huruf-huruf ini karena idgham bighunnah hanya terjadi saat nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari keempat huruf tersebut.

Beberapa karakteristik huruf idgham bighunnah:

  • Huruf-huruf ini memiliki sifat "ghunnah" atau dengung
  • Tempat keluarnya (makhraj) berdekatan dengan makhraj nun
  • Memungkinkan terjadinya peleburan suara nun mati atau tanwin

Memahami huruf-huruf idgham bighunnah dengan baik akan membantu kita mengenali kapan hukum bacaan ini berlaku saat membaca Al-Quran. Latihan mengenali huruf-huruf ini secara konsisten akan meningkatkan kemampuan kita dalam menerapkan idgham bighunnah dengan tepat.

Cara Membaca Idgham Bighunnah

Membaca idgham bighunnah memerlukan teknik khusus agar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Berikut ini adalah langkah-langkah detail untuk membaca idgham bighunnah dengan benar:

  1. Identifikasi huruf: Pastikan ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf yanmu () pada dua kata yang berbeda.
  2. Leburkan suara nun/tanwin: Jangan membaca nun mati atau tanwin secara jelas. Suaranya harus dilebur ke dalam huruf setelahnya.
  3. Berikan tekanan (tasydid): Ucapkan huruf setelah nun mati/tanwin dengan tekanan, seolah-olah huruf tersebut bertasydid.
  4. Dengungkan: Keluarkan suara dengung dari pangkal hidung selama 2-3 ketukan. Ini adalah ciri khas utama idgham bighunnah.
  5. Jaga panjang dengung: Pastikan dengung tidak terlalu pendek (kurang dari 2 ketukan) atau terlalu panjang (lebih dari 3 ketukan).
  6. Perhatikan makhraj: Meski suara nun mati/tanwin dilebur, pastikan makhraj huruf setelahnya tetap benar dan jelas.

Beberapa tips tambahan dalam membaca idgham bighunnah:

  • Latih pendengaran untuk mengenali suara dengung yang tepat
  • Praktikkan secara konsisten, dimulai dari ayat-ayat pendek
  • Minta koreksi dari guru atau orang yang lebih ahli
  • Gunakan cermin untuk memastikan posisi mulut dan hidung sudah tepat
  • Rekam suara Anda sendiri dan evaluasi kualitas bacaan

Perlu diingat bahwa membaca idgham bighunnah dengan benar membutuhkan latihan yang tekun. Jangan ragu untuk terus berlatih dan meminta bimbingan agar bacaan Al-Quran kita semakin baik dan sesuai kaidah tajwid.

Contoh Bacaan Idgham Bighunnah dalam Al-Quran

Untuk lebih memahami penerapan idgham bighunnah, mari kita pelajari beberapa contoh bacaan dalam Al-Quran:

  1. Surah Al-Baqarah ayat 2:

     

    Bacaan: "Dzalikal kitaabu laa roiba fiihi hudal lil muttaqiin"

    Penjelasan: Tanwin pada kata "hudan" bertemu dengan huruf lam, dibaca dengan idgham bighunnah.

  2. Surah An-Nas ayat 5:

     

    Bacaan: "Alladzii yuwaswisu fii suduurin naas"

    Penjelasan: Nun mati pada kata "suduurin" bertemu dengan huruf nun, dibaca dengan idgham bighunnah.

  3. Surah Al-Ikhlas ayat 3:

     

    Bacaan: "Lam yalid wa lam yuulad"

    Penjelasan: Nun mati pada kata "lam" bertemu dengan huruf ya, dibaca dengan idgham bighunnah.

  4. Surah Al-Kafirun ayat 2:

     

    Bacaan: "Laa a'budu maa ta'buduun"

    Penjelasan: Tanwin pada kata "a'budu" bertemu dengan huruf mim, dibaca dengan idgham bighunnah.

  5. Surah Al-Falaq ayat 3:

     

    Bacaan: "Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab"

    Penjelasan: Nun mati pada kata "min" bertemu dengan huruf syin, dibaca dengan idgham bighunnah.

Penting untuk diperhatikan bahwa dalam setiap contoh di atas, nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf idgham bighunnah pada dua kata yang berbeda. Inilah syarat terjadinya idgham bighunnah.

Latihan membaca contoh-contoh ini secara berulang akan membantu kita membiasakan diri dengan cara membaca idgham bighunnah yang benar. Cobalah untuk mengidentifikasi sendiri bacaan idgham bighunnah dalam surat-surat lain di Al-Quran sebagai latihan tambahan.

Perbedaan Idgham Bighunnah dengan Jenis Idgham Lainnya

Untuk memahami idgham bighunnah dengan lebih komprehensif, penting untuk membandingkannya dengan jenis-jenis idgham lainnya. Berikut adalah perbedaan utama antara idgham bighunnah dan jenis idgham lainnya:

1. Idgham Bighunnah vs Idgham Bilaghunnah

  • Idgham Bighunnah:
    • Dibaca dengan dengung
    • Terjadi saat nun mati/tanwin bertemu huruf ya, nun, mim, wau
    • Dengung berlangsung selama 2-3 ketukan
  • Idgham Bilaghunnah:
    • Dibaca tanpa dengung
    • Terjadi saat nun mati/tanwin bertemu huruf lam dan ra
    • Tidak ada suara dengung sama sekali

2. Idgham Bighunnah vs Idgham Mutamatsilain

  • Idgham Bighunnah:
    • Khusus untuk nun mati/tanwin bertemu huruf tertentu
    • Selalu dibaca dengan dengung
  • Idgham Mutamatsilain:
    • Terjadi saat dua huruf yang sama bertemu
    • Tidak selalu dibaca dengan dengung
    • Contoh: mim mati bertemu mim (idgham mimi)

3. Idgham Bighunnah vs Idgham Mutaqaribain

  • Idgham Bighunnah:
    • Hanya untuk empat huruf spesifik (yanmu)
    • Selalu melibatkan nun mati atau tanwin
  • Idgham Mutaqaribain:
    • Terjadi saat dua huruf yang berdekatan makhraj-nya bertemu
    • Tidak terbatas pada nun mati/tanwin
    • Contoh: lam sukun bertemu ra

4. Idgham Bighunnah vs Idgham Mutajanisain

  • Idgham Bighunnah:
    • Fokus pada peleburan nun mati/tanwin
    • Selalu menghasilkan suara dengung
  • Idgham Mutajanisain:
    • Terjadi saat dua huruf yang sama makhraj tapi beda sifatnya bertemu
    • Tidak selalu menghasilkan dengung
    • Contoh: ta sukun bertemu dal

Memahami perbedaan-perbedaan ini akan membantu kita mengenali dan menerapkan masing-masing jenis idgham dengan tepat saat membaca Al-Quran. Penting untuk terus berlatih dan membiasakan diri dengan karakteristik unik dari setiap jenis idgham.

Manfaat Mempelajari Idgham Bighunnah

Mempelajari dan menguasai idgham bighunnah membawa berbagai manfaat bagi seorang muslim, baik dalam aspek ibadah maupun kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mempelajari idgham bighunnah:

  1. Meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran:
    • Bacaan menjadi lebih fasih dan sesuai kaidah tajwid
    • Menghindari kesalahan yang dapat mengubah makna ayat
    • Menghasilkan bacaan yang lebih merdu dan enak didengar
  2. Memperoleh pahala lebih besar:
    • Membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar mendatangkan pahala berlipat
    • Menunjukkan kesungguhan dalam beribadah dan menghormati kitab suci
  3. Meningkatkan pemahaman terhadap Al-Quran:
    • Membantu memahami struktur bahasa Arab dengan lebih baik
    • Meningkatkan sensitivitas terhadap nuansa makna dalam ayat-ayat Al-Quran
  4. Mengembangkan keterampilan linguistik:
    • Melatih artikulasi dan pengucapan huruf-huruf Arab
    • Meningkatkan kepekaan terhadap bunyi dan irama dalam bahasa
  5. Meningkatkan konsentrasi dan fokus:
    • Membaca dengan tajwid memerlukan perhatian penuh pada setiap huruf
    • Membantu melatih kemampuan fokus yang bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan
  6. Melestarikan kemurnian Al-Quran:
    • Memastikan Al-Quran dibaca sesuai dengan cara yang diajarkan Nabi Muhammad SAW
    • Berperan dalam menjaga otentisitas bacaan Al-Quran dari generasi ke generasi
  7. Meningkatkan spiritualitas:
    • Membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar dapat meningkatkan kekhusyukan
    • Membantu meresapi makna ayat-ayat yang dibaca dengan lebih mendalam
  8. Membuka pintu ilmu lainnya:
    • Pemahaman tajwid yang baik memudahkan mempelajari ilmu-ilmu Islam lainnya
    • Menjadi dasar untuk mempelajari qira'at (variasi bacaan Al-Quran)

Dengan memahami berbagai manfaat ini, diharapkan kita semakin termotivasi untuk mempelajari dan menguasai idgham bighunnah serta hukum-hukum tajwid lainnya. Ingatlah bahwa setiap usaha untuk memperbaiki bacaan Al-Quran adalah bentuk ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.

Tips Menguasai Bacaan Idgham Bighunnah

Menguasai bacaan idgham bighunnah memerlukan latihan dan kesabaran. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu Anda menguasai bacaan idgham bighunnah dengan lebih efektif:

  1. Pelajari teori dengan baik:
    • Pahami definisi dan konsep dasar idgham bighunnah
    • Hafalkan huruf-huruf yanmu ()
    • Pelajari perbedaannya dengan jenis idgham lainnya
  2. Latihan rutin:
    • Luangkan waktu khusus setiap hari untuk berlatih
    • Mulai dari ayat-ayat pendek yang mengandung idgham bighunnah
    • Tingkatkan secara bertahap ke surat-surat yang lebih panjang
  3. Gunakan alat bantu:
    • Dengarkan rekaman bacaan dari qari yang ahli
    • Manfaatkan aplikasi Al-Quran digital dengan fitur tajwid
    • Gunakan mushaf Al-Quran bertajwid warna untuk memudahkan identifikasi
  4. Praktikkan dengan suara keras:
    • Bacalah dengan suara yang dapat Anda dengar sendiri
    • Perhatikan resonansi suara dengung di hidung
    • Gunakan cermin untuk memastikan posisi mulut dan hidung sudah tepat
  5. Belajar dari ahli:
    • Ikuti kelas tajwid di masjid atau lembaga pendidikan Al-Quran
    • Minta koreksi langsung dari guru atau ustadz yang berkompeten
    • Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami
  6. Rekam dan evaluasi diri:
    • Rekam bacaan Anda sendiri menggunakan ponsel atau alat perekam
    • Dengarkan kembali dan bandingkan dengan bacaan yang benar
    • Identifikasi area yang masih perlu diperbaiki
  7. Belajar bersama teman:
    • Bentuk kelompok belajar tajwid dengan teman-teman
    • Praktikkan saling mengoreksi bacaan
    • Diskusikan kesulitan yang dihadapi dan cara mengatasinya
  8. Konsisten dan sabar:
    • Ingat bahwa menguasai tajwid membutuhkan waktu
    • Jangan mudah putus asa jika belum sempurna
    • Tetap konsisten berlatih meski hanya sedikit setiap hari
  9. Aplikasikan dalam bacaan sehari-hari:
    • Terapkan idgham bighunnah saat membaca Al-Quran dalam shalat
    • Praktikkan juga saat membaca dzikir atau doa yang mengandung bacaan idgham
  10. Pelajari konteks yang lebih luas:
    • Pahami hubungan idgham bighunnah dengan hukum tajwid lainnya
    • Pelajari sejarah dan filosofi di balik aturan tajwid

Dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, Insya Allah kemampuan Anda dalam membaca idgham bighunnah akan semakin meningkat. Ingatlah bahwa setiap usaha untuk memperbaiki bacaan Al-Quran adalah ibadah yang bernilai di sisi Allah SWT.

FAQ Seputar Idgham Bighunnah

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar idgham bighunnah beserta jawabannya:

  1. Q: Apa perbedaan antara idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah?

    A: Idgham bighunnah dibaca dengan dengung dan terjadi saat nun mati/tanwin bertemu huruf yanmu (), sedangkan idgham bilaghunnah dibaca tanpa dengung dan terjadi saat nun mati/tanwin bertemu huruf lam () dan ra ().

  2. Q: Berapa lama dengung pada idgham bighunnah harus dipertahankan?

    A: Dengung pada idgham bighunnah harus dipertahankan selama 2-3 ketukan atau sekitar 1-1,5 detik.

  3. Q: Apakah idgham bighunnah berlaku jika nun mati dan huruf yanmu berada dalam satu kata?

    A: Tidak. Jika nun mati dan huruf yanmu berada dalam satu kata, hukum bacaannya berubah menjadi izhar (dibaca jelas), bukan idgham bighunnah.

  4. Q: Bagaimana cara membedakan suara dengung idgham bighunnah dengan ghunnah biasa?

    A: Dengung idgham bighunnah lebih panjang dan jelas dibandingkan ghunnah biasa. Idgham bighunnah juga melibatkan peleburan suara nun mati/tanwin ke dalam huruf setelahnya.

  5. Q: Apakah ada pengecualian dalam penerapan idgham bighunnah?

    A: Ya, ada beberapa pengecualian seperti pada kata "dunya" () dan "qinwan" () di mana nun mati tidak di-idgham-kan meskipun bertemu huruf yanmu dalam satu kata.

  6. Q: Bagaimana jika seseorang kesulitan mengucapkan dengung dengan benar?

    A: Latihan rutin dan bimbingan dari ahli tajwid sangat disarankan. Teknik seperti menekan hidung saat mengucapkan huruf mim atau nun dapat membantu merasakan resonansi dengung.

  7. Q: Apakah idgham bighunnah hanya ada dalam bahasa Arab dan Al-Quran?

    A: Ya, idgham bighunnah adalah aturan khusus dalam ilmu tajwid untuk membaca Al-Quran. Namun, konsep dengung (nasalization) juga ditemui dalam beberapa bahasa lain meski dengan aturan yang berbeda.

  8. Q: Apa konsekuensinya jika idgham bighunnah tidak dibaca dengan benar?

    A: Membaca idgham bighunnah dengan tidak benar dapat mengubah makna ayat, mengurangi keindahan bacaan, dan mengurangi pahala membaca Al-Quran. Namun, Allah Maha Pengampun bagi yang berusaha dengan sungguh-sungguh.

  9. Q: Apakah ada hubungan antara idgham bighunnah dengan makhraj huruf?

    A: Ya, idgham bighunnah terkait erat dengan makhraj huruf. Huruf-huruf yanmu memiliki makhraj yang berdekatan dengan nun, memungkinkan terjadinya peleburan suara dengan mudah.

  10. Q: Bagaimana cara terbaik untuk menghafal huruf-huruf idgham bighunnah?

    A: Cara efektif adalah dengan menghafalkan singkatan "yanmu" () dan berlatih mengidentifikasi huruf-huruf ini dalam ayat-ayat Al-Quran secara rutin.

Memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum ini akan membantu memperdalam pemahaman Anda tentang idgham bighunnah dan penerapannya dalam membaca Al-Quran.

Kesimpulan

Idgham bighunnah merupakan salah satu hukum bacaan penting dalam ilmu tajwid yang wajib dipahami dan dipraktikkan oleh setiap muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Hukum bacaan ini terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf yanmu () pada dua kata yang berbeda, di mana suara nun mati atau tanwin dilebur ke dalam huruf setelahnya dan dibaca dengan dengung selama 2-3 ketukan.

Memahami dan menguasai idgham bighunnah membawa berbagai manfaat, mulai dari meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran, memperoleh pahala yang lebih besar, hingga meningkatkan pemahaman terhadap struktur bahasa Arab dalam Al-Quran. Meski memerlukan latihan dan kesabaran, dengan tekad yang kuat dan praktik yang konsisten, setiap muslim dapat menguasai bacaan idgham bighunnah.

Penting untuk terus memperdalam pemahaman tentang idgham bighunnah dan hukum-hukum tajwid lainnya sebagai bagian dari upaya kita untuk membaca dan memahami Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Semoga artikel ini bermanfaat dalam perjalanan Anda mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid, khususnya idgham bighunnah. Wallahu a'lam bishawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya