Liputan6.com, Jakarta Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, mendatangi lokasi banjir di Perumahan RGS, Pancoran Mas, Depok. Chandra akan memanggil pihak pengembang perumahan terkait peristiwa banjir yang menyebabkan tembok jebol dan warga terluka.
Terkait banjir di Perumahan RGS, Chandra mengaku telah berkoordinasi dengan Wali Kota Depok. Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, Chandra menemukan beberapa kesalahan dalam pembangunan.
Baca Juga
"Pembangunannya juga yang menurut kami ini perlu dievaluasi ya, nanti juga pihak perumahan mungkin besok akan kami panggil ya, untuk kami mau pertanyakan," ujar Wakil Wali Kota Depok kepada Liputan6.com, Sabtu malam (8/3/2025).
Advertisement
Chandra menjelaskan, banjir di Perumahan RGS disebabkan aliran air di saluran tertutup longsor. Terlebih, saluran tersebut berdekatan langsung dengan tembok rumah warga yang menjadi pembatas kali.
"Ada dua titik longsor di sini. Tadi dari rumah yang terdampak, dindingnya jebol. Itu sudah ada korban ya, korban luka, dua orang, di jahit (luka) semua," jelas Chandra.
Pemerintah Kota Depok telah mitigasi untuk mengangkat material longsor di saluran air. Apabila mitigasi tidak dapat diselesaikan pada malam ini, Chandra meminta kepada warga untuk mengungsi sementara.
"Kemungkinan warga yang rumahnya di pinggir bantaran kali, ini harus dievakuasi. Sebab kalau hujan lagi, kemungkinan jebolnya sangat tinggi," tegas Chandra.
Chandra meminta warga dapat memahami kondisi kali yang longsor perlu dilakukan penanganan secara manual, dikarenakan alat berat tidak dapat masuk ke permukiman warga. Untuk itu, warga diminta dapat melakukan evakuasi untuk menghindari jebolnya tembok rumah warga yang lain.
"Jangan sampai nanti ada korban luka ataupun bahkan korban jiwa dikarenakan jebolnya tembok. Kemungkinan tembok lainnya jebol sangat tinggi nih, sebab tadi pembatas sungai ternyata tembok (rumah warga)," ucap Chandra.
Pengembang Akan Dievaluasi
Chandra menekankan, pengembang perumahan akan dilakukan pemanggilan untuk dievaluasi. Menurutnya, pembatas perumahan seharusnya menggunakan turap, dan bukan tembok rumah warga.
"Nah, di sana juga ada lagi yang bikin bangunan baru di pinggir kali. Saya enggak tahu nanti saya mau minta cek juga IMB-nya," kata Chandra.
Chandra mengungkapkan, apabila bangunan yang berada di pinggir kali tidak memiliki IMB, Chandra meminta untuk dilakukan pembongkaran. Chandra memerintahkan aparatur kecamatan hingga dinas perizinan untuk mengecek bangunan yang berada di bantaran kali.
"Karena ini akhirnya menyebabkan longsoran, penyempitan, dan perubahan aliran air," ungkap Chandra.
Advertisement
Sementara Ini Warga Diminta Meninggalkan Rumah karena Masih Berbahaya
Sebelumnya, Kabid Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Denny Romulo, mengatakan pihaknya telah menerjunkan personel ke Perumahan RGS di Rangkepanjaya Baru, Pancoranmas, Kota Depok.
"Perumahan RGS mengalami banjir dan rumah warga temboknya jebol," ujar Denny saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (8/3/2025).
Denny menjelaskan, jebolnya tembok rumah milik Widodo diakibatkan luapan saluran air yang berada di belakang rumahnya. DPKP Kota Depok melakukan pengecekan di saluran tersebut dan ditemukan adanya material longsor.
"Jadi longsor itu menghambat saluran air sehingga meluap dan airnya mendorong tembok rumah warga," jelas Denny.
DPKP Kota Depok berusaha melakukan penanganan terhadap rumah warga yang rusak. Pemilik rumah beserta istri dan dua anaknya diminta untuk tidak menempati huniannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Air itu masuk ke dalam rumah setelah menjebol tembok. Hingga pukul 17.00 WIB air masih mengalir dan hujan belum reda," terang Denny.
Luapan saluran air turut menyebabkan banjir di perumahan tersebut. Sejumlah warga berusaha memindahkan barangnya di lokasi yang aman agar tidak terkena banjir.
"Ada 37 kepala keluarga (KK) yang terdampak, warga berusaha memindahkan barang berharga maupun elektroniknya di tempat yang aman," ucap Denny.
