Liputan6.com, Jakarta Menjelang persalinan, tubuh ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan sebagai tanda bahwa proses melahirkan akan segera dimulai. Memahami tanda-tanda ini sangat penting agar ibu hamil dapat mempersiapkan diri dengan baik dan mengetahui kapan harus segera ke rumah sakit. Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai tanda tanda melahirkan yang perlu diketahui oleh ibu hamil.
Pengertian Tanda-Tanda Melahirkan
Tanda-tanda melahirkan adalah perubahan-perubahan fisik dan fisiologis yang dialami oleh ibu hamil sebagai indikasi bahwa proses persalinan akan segera dimulai. Tanda-tanda ini umumnya muncul beberapa hari atau minggu sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Memahami tanda-tanda ini penting agar ibu hamil dapat mempersiapkan diri menghadapi persalinan dan mengetahui kapan harus segera ke rumah sakit.
Tanda-tanda melahirkan dapat berbeda-beda pada setiap ibu hamil. Ada yang mengalami semua tanda secara berurutan, namun ada pula yang hanya mengalami beberapa tanda saja. Intensitas dan durasi munculnya tanda-tanda tersebut juga dapat bervariasi. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami berbagai kemungkinan tanda persalinan yang mungkin dialami.
Secara umum, tanda tanda melahirkan dibagi menjadi dua kategori yaitu tanda-tanda awal persalinan dan tanda-tanda persalinan aktif. Tanda awal persalinan biasanya muncul beberapa hari atau minggu sebelum persalinan, sedangkan tanda persalinan aktif menandakan bahwa proses melahirkan akan segera dimulai dalam hitungan jam.
Advertisement
Tanda-Tanda Melahirkan yang Umum Dialami
Berikut adalah beberapa tanda-tanda melahirkan yang paling umum dialami oleh ibu hamil:
1. Kontraksi yang Semakin Sering dan Teratur
Kontraksi merupakan salah satu tanda utama akan melahirkan. Pada awalnya, kontraksi mungkin terasa seperti kram ringan yang datang dan pergi. Namun menjelang persalinan, kontraksi akan semakin sering, teratur, dan intens. Kontraksi persalinan yang sesungguhnya memiliki ciri-ciri:
- Terjadi secara teratur dengan interval yang semakin pendek
- Semakin lama semakin kuat intensitasnya
- Terasa menyakitkan dan tidak hilang meski ibu berganti posisi atau beristirahat
- Terasa di bagian punggung bawah dan menjalar ke depan perut
- Berlangsung sekitar 30-70 detik per kontraksi
Jika kontraksi sudah terjadi setiap 5-10 menit sekali dan berlangsung selama 1 jam, ini menandakan persalinan aktif sudah dimulai dan ibu perlu segera ke rumah sakit.
2. Pecahnya Ketuban
Pecahnya kantung ketuban atau yang sering disebut "air ketuban pecah" merupakan salah satu tanda pasti bahwa persalinan akan segera dimulai. Ketuban pecah dapat terjadi sebelum atau setelah kontraksi dimulai. Ciri-ciri ketuban pecah antara lain:
- Keluarnya cairan bening dari vagina secara tiba-tiba
- Jumlah cairan bisa banyak sekaligus atau sedikit tapi terus-menerus
- Cairan tidak dapat dikontrol seperti saat buang air kecil
- Cairan berbau khas seperti bau pemutih
Jika ketuban sudah pecah, ibu hamil harus segera ke rumah sakit meskipun belum ada kontraksi. Hal ini untuk menghindari risiko infeksi pada bayi.
3. Keluarnya Lendir Bercampur Darah
Keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina atau yang sering disebut "bloody show" merupakan tanda bahwa leher rahim mulai membuka. Lendir ini berfungsi sebagai sumbat yang melindungi rahim selama kehamilan. Ketika akan melahirkan, sumbat lendir ini akan terlepas. Ciri-cirinya:
- Lendir berwarna merah muda atau kecoklatan
- Tekstur kental seperti jelly
- Jumlahnya bisa sedikit atau banyak
- Bisa keluar beberapa hari atau jam sebelum persalinan
Keluarnya lendir ini menandakan bahwa persalinan semakin dekat, namun belum perlu segera ke rumah sakit kecuali disertai kontraksi yang teratur.
4. Pembukaan dan Penipisan Leher Rahim
Menjelang persalinan, leher rahim (serviks) akan mengalami perubahan yaitu membuka (dilatasi) dan menipis (effacement). Proses ini terjadi secara bertahap dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan dalam oleh dokter atau bidan. Tahapan pembukaan serviks adalah:
- Pembukaan 1-3 cm: fase laten
- Pembukaan 4-7 cm: fase aktif awal
- Pembukaan 8-10 cm: fase aktif akhir
Pembukaan 10 cm disebut pembukaan lengkap yang menandakan ibu siap untuk mengejan dan melahirkan bayinya.
5. Penurunan Kepala Bayi
Beberapa minggu sebelum melahirkan, posisi bayi akan turun dan masuk lebih dalam ke rongga panggul ibu. Proses ini disebut lightening atau engagement. Tanda-tandanya antara lain:
- Perut ibu terasa lebih rendah
- Ibu lebih mudah bernapas karena tekanan pada diafragma berkurang
- Sering buang air kecil karena kepala bayi menekan kandung kemih
- Nyeri atau tekanan di area panggul dan selangkangan
Penurunan kepala bayi ini menandakan tubuh ibu dan bayi sudah siap untuk proses persalinan.
Tanda-Tanda Melahirkan Lainnya
Selain tanda-tanda utama di atas, ada beberapa tanda lain yang mungkin dialami ibu hamil menjelang persalinan:
1. Perubahan Energi
Beberapa hari sebelum melahirkan, sebagian ibu hamil mengalami lonjakan energi yang tiba-tiba. Hal ini sering disebut sebagai "nesting instinct" atau insting bersarang. Tanda-tandanya:
- Keinginan kuat untuk membereskan rumah
- Semangat mempersiapkan perlengkapan bayi
- Sulit tidur dan gelisah
Meski demikian, ibu hamil tetap disarankan untuk tidak terlalu lelah dan menyimpan energi untuk persalinan.
2. Perubahan Nafsu Makan
Menjelang persalinan, beberapa ibu hamil mengalami perubahan nafsu makan. Ada yang nafsu makannya meningkat, namun ada pula yang justru kehilangan nafsu makan. Mual dan muntah ringan juga dapat terjadi. Penting untuk tetap menjaga asupan nutrisi dan cairan yang cukup untuk menghadapi proses persalinan.
3. Nyeri Punggung
Nyeri punggung bagian bawah yang semakin intens merupakan salah satu tanda persalinan semakin dekat. Nyeri ini disebabkan oleh:
- Perubahan postur tubuh akibat pembesaran perut
- Pelunakan ligamen panggul
- Tekanan kepala bayi pada saraf di area punggung
Nyeri punggung ini biasanya akan semakin terasa saat kontraksi dimulai.
4. Diare
Beberapa ibu hamil mengalami diare ringan menjelang persalinan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon prostaglandin yang juga berperan dalam kontraksi rahim. Diare dapat membantu mengosongkan usus sebagai persiapan melahirkan. Namun penting untuk tetap menjaga hidrasi tubuh.
5. Penurunan Berat Badan
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, beberapa ibu hamil mengalami penurunan berat badan sekitar 1-3 kg. Hal ini normal dan disebabkan oleh:
- Berkurangnya cairan ketuban
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Perubahan metabolisme menjelang persalinan
Penurunan berat badan ini tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi selama masih dalam batas wajar.
Advertisement
Cara Membedakan Tanda Persalinan Asli dan Palsu
Terkadang ibu hamil mengalami kebingungan membedakan antara tanda persalinan yang sesungguhnya dengan tanda palsu. Berikut beberapa cara untuk membedakannya:
1. Kontraksi
Kontraksi palsu (Braxton Hicks):
- Tidak teratur dan tidak bertambah sering
- Intensitasnya tidak bertambah
- Hilang saat ibu berganti posisi atau beristirahat
- Hanya terasa di bagian depan perut
Kontraksi persalinan asli:
- Semakin sering dan teratur
- Intensitasnya semakin kuat
- Tidak hilang meski ibu berganti posisi
- Terasa di punggung bawah dan menjalar ke depan
2. Pengeluaran Lendir
Keputihan biasa:
- Warna putih atau bening
- Jumlah sedikit dan konsisten
- Tidak disertai darah
Bloody show:
- Warna merah muda atau kecoklatan
- Tekstur kental seperti jelly
- Bercampur dengan darah
3. Pecahnya Ketuban
Inkontinensia urin:
- Jumlah sedikit dan bisa dikontrol
- Bau seperti urin
- Hanya keluar saat batuk atau bersin
Ketuban pecah:
- Jumlah banyak dan terus-menerus
- Tidak dapat dikontrol
- Bau khas seperti pemutih
Jika ragu, sebaiknya ibu hamil segera menghubungi dokter atau bidan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Persiapan Menghadapi Persalinan
Setelah mengenali tanda tanda melahirkan, ibu hamil perlu mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Persiapan Fisik
- Menjaga pola makan sehat dan bergizi
- Istirahat yang cukup
- Olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam hamil
- Menjaga kebersihan diri
2. Persiapan Mental
- Mempelajari teknik relaksasi dan pernapasan
- Diskusi dengan pasangan tentang rencana persalinan
- Mengikuti kelas persiapan melahirkan
- Mengelola kecemasan dengan berpikir positif
3. Persiapan Administrasi
- Memilih rumah sakit atau tempat bersalin
- Menyiapkan dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, dan asuransi
- Mendaftarkan diri untuk persalinan di rumah sakit pilihan
- Menyiapkan dana untuk biaya persalinan
4. Persiapan Perlengkapan
- Menyiapkan tas berisi pakaian ibu dan bayi
- Perlengkapan mandi dan perawatan diri
- Pembalut, bra menyusui, dan celana dalam
- Perlengkapan bayi seperti popok, baju, selimut, dan topi
Advertisement
Kapan Harus Segera ke Rumah Sakit
Meski sudah mengenali tanda tanda melahirkan, ibu hamil perlu tahu kapan harus segera ke rumah sakit. Beberapa kondisi yang mengharuskan ibu segera mendapatkan penanganan medis antara lain:
- Kontraksi teratur setiap 5 menit sekali selama 1 jam
- Ketuban pecah meskipun belum ada kontraksi
- Perdarahan vagina yang lebih banyak dari spotting biasa
- Nyeri perut yang hebat dan terus-menerus
- Gerakan janin berkurang drastis
- Demam tinggi disertai menggigil
- Sakit kepala hebat disertai pandangan kabur
Jika mengalami salah satu atau lebih kondisi di atas, segera hubungi dokter atau menuju ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Mitos dan Fakta Seputar Tanda Tanda Melahirkan
Banyak mitos yang beredar di masyarakat seputar tanda-tanda akan melahirkan. Berikut beberapa mitos dan faktanya:
Mitos: Mual di akhir kehamilan tanda akan melahirkan bayi laki-laki
Fakta: Tidak ada hubungan antara mual di akhir kehamilan dengan jenis kelamin bayi. Mual dapat dialami oleh ibu hamil dengan bayi laki-laki maupun perempuan.
Mitos: Perut yang turun pasti tanda persalinan dalam 24 jam
Fakta: Penurunan perut memang salah satu tanda persalinan sudah dekat, namun waktunya bisa bervariasi dari beberapa hari hingga minggu sebelum melahirkan.
Mitos: Ibu yang sering buang air kecil tandanya akan segera melahirkan
Fakta: Sering buang air kecil di akhir kehamilan normal terjadi karena tekanan kepala bayi pada kandung kemih, bukan selalu tanda persalinan sudah dekat.
Mitos: Nyeri punggung hebat pasti tanda kontraksi
Fakta: Nyeri punggung di akhir kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai hal, tidak selalu menandakan kontraksi. Perhatikan apakah nyeri tersebut teratur dan semakin sering.
Mitos: Ketuban yang pecah pasti diikuti kontraksi dalam hitungan menit
Fakta: Pada sebagian kasus, kontraksi baru dimulai beberapa jam setelah ketuban pecah. Yang penting adalah segera ke rumah sakit untuk menghindari risiko infeksi.
Advertisement
Kesimpulan
Memahami tanda tanda melahirkan sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan. Tanda-tanda utama seperti kontraksi yang teratur, ketuban pecah, dan keluarnya lendir bercampur darah perlu diperhatikan dengan seksama. Penting untuk membedakan antara tanda persalinan asli dengan tanda palsu untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Setiap ibu hamil mungkin mengalami tanda-tanda yang berbeda, oleh karena itu penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan selama masa kehamilan. Persiapkan diri baik secara fisik, mental, maupun administrasi jauh-jauh hari sebelum hari perkiraan lahir. Dengan pemahaman yang baik tentang tanda tanda melahirkan, ibu hamil dapat menghadapi persalinan dengan lebih tenang dan siap.
