Kata Kata Sindiran Aesthetic yang Menusuk Hati, Cocok untuk Ekspresikan Kekesalan

Kumpulan kata kata sindiran aesthetic yang halus namun menusuk hati. Cocok untuk menyindir teman, pacar atau orang yang menyebalkan secara elegan.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 25 Mar 2025, 00:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 00:00 WIB
kata kata sindiran aesthetic
kata kata sindiran aesthetic ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Sindiran Halus untuk Teman

Liputan6.com, Jakarta 1. Ketulusanmu seakan lilin, cepat meleleh saat ada tekanan.

2. Kau seperti buku tebal, isinya banyak tapi tak ada yang membaca.

3. Senyummu bagai lukisan, terlihat indah namun palsu.

4. Kau seperti bunga yang mekar sebentar, lalu layu.

5. Wajahmu bagai musim kemarau, cerah tapi sebenarnya panas.

6. Kamu seperti parfum mahal, mencolok tapi tak semua suka.

7. Setia bagai bayangan, hanya ada saat matahari bersinar.

8. Kau bagai pelangi yang cepat memudar, tinggalkan kehampaan.

9. Humormu seperti musim hujan, kadang segar kadang menyebalkan.

10. Sejuk bagai embun pagi, sayangnya cepat menguap.

Promosi 1

Sindiran Pedas untuk Orang Munafik

11. Tak perlu senyum palsu, lebih baik jujur walau pedih.

12. Sahabat sejati itu cermin jujur, bukan bayangan kepura-puraan.

13. Lebih baik sendiri daripada dikelilingi serigala berbulu domba.

14. Saat kejujuran jadi barang langka, pertemanan pun makin mahal.

15. Terima kasih telah jadi contoh negatif tentang kesetiaan.

16. Waktu akan tunjukkan siapa sahabat sejati.

17. Lebih baik sedikit teman tulus daripada banyak yang pura-pura.

18. Kepalsuan itu indah, sampai terungkap kebenarannya.

19. Bunga palsu tak pernah harum tulus.

20. Jika keikhlasan cuma topeng, lebih baik jangan pakai sama sekali.

Sindiran Aesthetic untuk Media Sosial

21. Filter di foto tak bisa sembunyikan ketidakjujuran hatimu.

22. Pandai berpose aesthetic tapi ketulusanmu tak masuk frame.

23. Hidup seperti di dunia aesthetic, tapi hati cuma main peran.

24. Tak perlu aesthetic palsu, lebih baik jadi diri sendiri yang tulus.

25. Terlalu fokus visual tapi kebaikan hati hilang dari gambar.

26. Feed sederhana dengan hati jujur lebih baik.

27. Banyak filter tapi nol kejujuran.

28. Bisa bikin semua terlihat indah, tapi tak bisa sembunyikan kepalsuan.

29. Ketulusan tak bisa di-retouch.

30. Hidup tanpa kepalsuan lebih indah dari setiap aesthetic palsu.

Sindiran Menohok untuk Orang Sombong

31. Di atas langit masih ada langit.

32. Kita sombong hanya karena sedikit kelebihan yang tampak besar.

33. Tetangga baru naik Avanza sudah banyak gaya, yang naik sepeda jauh lebih kaya.

34. Setiap ejekanmu kujadikan pembakar semangat.

35. Kerja freelance duit banyak dikira pakai pesugihan. Sedangkan kamu kerja kantoran tapi tak kaya-kaya. Kasihan ya.

36. Jika ada yang bilang kamu pintar, jangan sombong. Belum tentu dia jujur.

37. Contohlah tukang parkir, punya banyak mobil tapi tak sombong. Dia tahu itu titipan.

38. Lihat ke atas untuk motivasi bukan jadi sombong. Lihat ke bawah untuk bersyukur bukan rendah diri.

39. Kepala lebih besar dari mulut, tapi omong kosongmu lebih besar dari cara pikirmu.

40. Orang sombong suka bicara berlebihan tentang hal yang tak ada padanya.

Sindiran Halus untuk Pasangan

41. Kamu sibuk, aku paham. Kalau aku sama yang lain, ku harap kamu lebih paham.

42. Bohong tetap bohong, besar atau kecil.

43. Katanya move on, tapi masih sibuk stalking mantan.

44. Jangan bilang dia cuma teman. Bukankah kita dulu juga berawal dari pertemanan?

45. Selalu bersamaku bukan berarti boleh menyia-nyiakanku.

46. Sudah punya pacar masih cari perhatian lain, kurang bahagia ya?

47. Siapa yang ada di handphonemu? Bersamaku sibuk dengan HP, tapi pesanku lama dibalas.

48. Hubungan akan karam jika terlalu banyak penumpang di dalamnya.

49. Kamu cuma mau dimengerti tanpa belajar mengerti orang lain.

50. Cie, chatnya kalah penting dari game Mobile Legend.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Egois

51. Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku.

52. Di balik kesibukanmu, ada yang rela luangkan waktu menunggumu.

53. Diamnya istri bukan izin berbuat sesukamu dan menyakitinya.

54. Kalau sayang pasti tak cuek. Kalau cuek pasti tak sayang.

55. Hidup harus bersosialisasi, jangan egois. Mau egois mending hidup di hutan.

56. Bukan orang yang berubah, tapi topengnya yang lepas.

57. Teman sejati tak tersinggung saat dihina. Mereka tersenyum dan balas menghina lebih parah.

58. Ketidakhadiranmu sudah terlalu lama, hingga kehadiranmu kini tak penting lagi.

59. Teman datang dan pergi. Tak kusangka kamu juga.

60. Dulu sedekat nadi, sekarang sejauh matahari.

Sindiran Menusuk untuk Orang Munafik

61. Mulut dijaga jangan kalah sama pantat. Pantat mikir dulu sebelum kentut, masa mulut ngomong tanpa dipikir.

62. Katanya yang hobi cari kesalahan orang tapi marah saat dikritik, evolusinya dari monyet ke manusia belum sempurna.

63. Aku kangen denganmu yang dulu, yang baru jelek.

64. Cantik itu saat nyaman dengan diri sendiri. Saat tak iri dengan orang lain kita lebih cantik.

65. Sahabat sejati paham kapan harus hadir meski tak selalu bersama.

66. Suka teman berpikiran terbuka karena bisa lihat masalah dari berbagai sudut.

67. Lebih baik musuh jujur daripada teman palsu.

68. Harus kenali teman palsu karena sulit disadari.

69. Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.

70. Penyesalan di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran.

Sindiran Aesthetic yang Bijak

71. Kamu sama dia sebastian ya, sebatas teman tanpa kepastian.

72. Sekuat apapun diperjuangkan, yang pergi akan tetap pergi.

73. Ya Allah harta memang titipan, tapi titipkan ke saya agak banyak.

74. Cantik sih tapi rela bagi-bagi?

75. Tanpa chat grup WA mungkin HP ku sudah jadi barang antik.

76. Jangan lupa pakai deodoran biar setia setiap saat.

77. Pacaran itu sama AC yang bisa bikin adem terus.

78. Pasti capek ya pakai makeup di dua wajah sekaligus.

79. Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.

80. Perbuatan baik akan kembali pada pelakunya. Banyak-banyaklah berbuat baik.

Sindiran Pedas Namun Bijaksana

81. Bicarakan aku sepuasnya. Kelak ada balasan untuk setiap kata-katamu.

82. Aku bukan menghinamu, hanya mendeskripsikanmu.

83. Namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.

84. Aku bukan keset yang selalu welcome meski kau banyak salah.

85. Mau makan teman? Tambah nasi biar kenyang.

86. Suaramu lebih merdu saat mulutmu tertutup.

87. Langit tak pernah tunjukkan dirinya tinggi. Ia membuktikannya sendiri.

88. Sifat sok tahu hanya bikin makin tidak tahu.

89. Hidup indah jika bisa berbagi, bukan dinikmati sendiri.

90. Aku rela mencintaimu dalam diam, karena diam berarti tak ada penolakan.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Pamer

91. Dengan jadi sederhana, seseorang akan jadi dermawan.

92. Kamu baik banget. Tapi sayang, cuma pas ada maunya.

93. Ini hidupku, kok kamu yang jadi sutradara.

94. Tak semua masalah harus diceritakan, tidak semua teman bisa dipercaya.

95. Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.

96. Mereka bilang impianku terlalu besar. Aku bilang pikiran mereka terlalu sempit.

97. Kebohongan yang sering diceritakan lama-lama terasa seperti kebenaran.

98. Orang bijak malu jika kata-katanya lebih baik dari tindakannya.

99. Boleh copy paste, tapi cantumkan sumber ya.

100. Jika bohong itu kerja, aku kenal beberapa calon jutawan.

Sindiran Halus untuk Mantan

101. Mungkin benar kata orang, cinta itu buta dan tuli, tapi cinta juga bisa merasakan.

102. Ada yang bilang kamu jelek? Jangan putus asa, belum tentu dia bohong.

103. Kejujuran dimulai dari foto profil media sosial.

104. Awalnya tak percaya teori evolusi Darwin, tapi setelah kenal kamu jadi percaya.

105. Tak semua pria brengsek. Ada yang baik di setiap sudut bumi. Tapi bumi itu bulat.

106. Beberapa teman seperti uang receh, bermuka dua dan tak berharga.

107. Kata orang bijak jangan takut perubahan, tapi aku takut perasaanmu berubah.

108. Tak akan paham seseorang sampai lihat dari sudut pandangnya.

109. Orang kosong otaknya paling banyak bicaranya.

110. Aku tak sedang menghinamu, hanya mendeskripsikan dirimu.

Sindiran Aesthetic yang Menohok

111. Terus aja ngomong, aku nguap kalau tertarik.

112. Ada 7 miliar orang di dunia. Kenapa biarkan satu orang hancurkan hidupmu?

113. Oh menderita? Makanya jangan bikin susah orang.

114. Hati-hati dengan yang tak pernah sesuai ucapan dan tindakan.

115. Silakan ngomongin aku sepuasnya, aku hanya tersenyum karena tahu akan ada balasannya.

116. Tak ada yang percaya pembohong, meski dia bicara benar.

117. Teman datang dan pergi, tak kusangka kamu juga.

118. Maaf mengganggumu. Lupa aku cuma ada saat kamu butuh.

119. Wajah itu dirawat, bukan diedit aplikasi.

120. Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.

Sindiran Pedas untuk Orang Sombong

121. Jangan sok kaget, wajahmu tak enak dilihat.

122. Jangan suka urus hidup orang, belum tentu dia mau kurus.

123. Mau urus hidupku? Sekalian biaya hidupnya ya.

124. Single itu prinsip, jomblo itu nasib.

125. Bodoh kok dipelihara, kambing tuh dipelihara biar gemuk.

126. Kamu lebih merdu saat mulutmu tertutup.

127. Mau makan teman? Tambah nasi biar kenyang.

128. Lucu ya, sudah tahu salah masih ngotot.

129. Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.

130. Capek ya pakai makeup di dua wajah sekaligus.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Munafik

131. Jodoh itu tulang rusuk, mantan sudah jadi fosil.

132. Kerja seperti tuyul, tak kelihatan, tak butuh pujian, tak gila jabatan, tapi hasilnya jelas.

133. Kamu seperti tahi cicak, mukanya putih tapi lehernya hitam.

134. Kata orang cinta itu buta, tapi nyatanya bisa lihat mana yang tampan.

135. Aku itu unlimited, kamu seperti kacang di pasar. Mudah ditemukan!

136. Sendiri lebih baik daripada berdua jadi beban.

137. Coba dulu sudah kredit rumah, pasti sudah lunas.

138. Kesempatan memang tak datang dua kali.

139. Kalau sayang, buat dia selalu tertawa, peduli perasaannya, berjuang, dan jangan bohong.

140. Kejujuran tak korbankan apapun, kebohongan habiskan segalanya.

Sindiran Halus untuk Mantan

141. Berjuang bersamaku, giliran sukses kamu pergi.

142. Aku tak kehilanganmu, kamu yang kehilanganku. Kau akan cari sosokku di setiap pacar barumu.

143. Kamu mengingatkanku pada receh gopean. Bermuka dua dan tak berharga.

144. Kalau bohong dan selingkuh itu kerja, kamu pasti sudah jadi jutawan.

145. Buanglah mantan pada yang lebih membutuhkan.

146. Senang melihatmu dengan seseorang yang wajahnya seperti habis ditendang kaleng biskuit.

147. Maaf, aku alergi balikan sama mantan.

148. Tak akan sedih kehilanganmu, justru senang tahu siapa kamu sebenarnya.

149. Apa benar mantan itu singkatan dari manis tapi setan?

150. Baru putus sudah punya pacar baru, kok seperti rumah petak murah ya.

Sindiran Aesthetic yang Bijaksana

151. Jangan sok tinggi, ukuran badanmu masih segitu.

152. Bergayalah sesuai dompetmu, anak muda.

153. Sama-sama dari tanah, injak tanah, balik ke tanah. Buat apa sombong?

154. Orang sombong itu pengecut, tak berani bergaul dengan yang lebih hebat.

155. Yang lagi cantik jangan sombong, itu cuma sebentar. Tua dikit hilang cantiknya.

156. Orang sombong seperti di atas gunung. Lihat orang kecil, tapi orang lihat dia kecil juga.

157. Aku lelah dengan sikapmu. Mau percaya tapi tak bisa tahan kecewa.

158. Kenapa tissue bermanfaat? Karena cinta tak pernah kemarau.

159. Kamu sibuk, aku paham. Kalau aku sama yang lain, ku harap kamu lebih paham.

160. Kecil atau besar, kebohongan tetap kebohongan.

Sindiran Pedas untuk Orang Egois

161. Katanya move on, tapi masih stalking mantan.

162. Jangan bilang dia cuma teman. Bukankah kita dulu juga berawal dari teman?

163. Selalu bersamaku bukan berarti boleh menyia-nyiakanku.

164. Sudah punya pacar masih cari perhatian lain, kurang bahagia ya?

165. Siapa di handphonemu? Bersamaku sibuk HP, tapi pesanku lama dibalas.

166. Hubungan akan karam jika terlalu banyak penumpang di dalamnya.

167. Kamu cuma mau dimengerti tanpa belajar mengerti orang lain.

168. Cie, chatnya kalah penting dari game Mobile Legend.

169. Ternyata lebih mudah update status daripada kasih kabar.

170. Di zaman now, screenshot lebih dipercaya daripada omongan.

Sindiran Aesthetic untuk Media Sosial

171. Mimpi itu akan terwujud bagi yang tahu waktu.

172. Kenyataan bukan negeri dongeng, pantas kamu tak mau ke sana.

173. Kata-katamu tak berarti saat tindakanmu sebaliknya.

174. Kejujuran tak korbankan apapun, kebohongan habiskan segalanya.

175. Hati-hati bicara, begitu terucap hanya bisa dimaafkan tapi tak dilupakan.

176. Kebohongan yang sering diceritakan lama-lama terasa seperti kebenaran.

177. Tak perlu khawatir yang membicarakanmu di belakang. Mereka di belakangmu karena suatu alasan.

178. Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.

179. Maaf kalau aku bilang kamu bodoh dan menyakitimu. Kukira kamu sudah tahu.

180. Orang jenius takut terlihat tidak sempurna dan lebih suka diam daripada bicara tak berarti.

Sindiran Halus Namun Menohok

181. Sayang, kalau mau bermuka dua, buat salah satunya cantik ya.

182. Semoga suatu hari hidupmu seindah yang kamu pamerkan di Facebook.

183. Miliki lebih dari yang kau tunjukkan, bicaralah lebih sedikit dari yang kau tahu.

184. Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah. Bayanganku bisa melakukannya lebih baik.

185. Dunia tidak sempit. Kamu saja yang mainnya kurang jauh.

186. Sebesar apapun uangmu, keluarga tetap harta terbesar yang harus dijaga.

187. Semahal apapun bantal, tak akan gantikan nyamannya bahu suami.

188. Kesuksesan pria tak lepas dari istri di belakangnya. Tapi keterpurukan bisa datang dari doa istri teraniaya.

189. Jadi suami baik seperti jadi komika. Butuh 10 tahun pengalaman untuk disebut pemula.

190. Perempuan lebih suka perhatian kecil berkali-kali daripada besar tapi sekali-sekali.

Sindiran Aesthetic untuk Pasangan

191. Jadilah suami baik, yang tak hobi rayu wanita lain di dunia maya meski lebih cantik.

192. Lebih baik awalnya cuek tapi akhirnya perhatian daripada awalnya perhatian tapi akhirnya cuek.

193. Indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois dan tak peduli.

194. Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku. Yang temperamental kamu, yang selalu sabar aku.

195. Di balik kesibukanmu, ada yang rela luangkan waktu hanya untuk menunggumu.

196. Aku tak paham cara berpikirmu. Diamnya istri bukan izin berbuat sesukamu dan menyakitiku.

197. Kalau sayang pasti tak cuek. Kalau cuek pasti tak sayang.

198. Hidup harus bersosialisasi, jangan egois. Mau egois mending hidup di hutan.

199. Bukan orang yang berubah, tapi topengnya yang lepas.

200. Teman sejati tak tersinggung saat dihina. Mereka tersenyum dan balas menghina lebih parah.

Sindiran Pedas untuk Orang Munafik

201. Ketidakhadiranmu sudah terlalu lama, hingga kehadiranmu kini tak penting lagi.

202. Teman datang dan pergi. Tak kusangka kamu juga.

203. Dulu sedekat nadi, sekarang sejauh matahari.

204. Mulut dijaga jangan kalah sama pantat. Pantat mikir dulu sebelum kentut, masa mulut ngomong tanpa dipikir.

205. Katanya yang hobi cari kesalahan orang tapi marah saat dikritik, evolusinya dari monyet ke manusia belum sempurna.

206. Aku kangen denganmu yang dulu, yang baru jelek.

207. Cantik itu saat nyaman dengan diri sendiri. Saat tak iri dengan orang lain kita lebih cantik.

208. Sahabat sejati paham kapan harus hadir meski tak selalu bersama.

209. Suka teman berpikiran terbuka karena bisa lihat masalah dari berbagai sudut.

210. Lebih baik musuh jujur daripada teman palsu.

Sindiran Aesthetic yang Bijak

211. Harus kenali teman palsu karena sulit disadari.

212. Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.

213. Penyesalan di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran.

214. Kamu sama dia sebastian ya, sebatas teman tanpa kepastian.

215. Sekuat apapun diperjuangkan, yang pergi akan tetap pergi.

216. Ya Allah harta memang titipan, tapi titipkan ke saya agak banyak.

217. Cantik sih tapi rela bagi-bagi?

218. Tanpa chat grup WA mungkin HP ku sudah jadi barang antik.

219. Jangan lupa pakai deodoran biar setia setiap saat.

220. Pacaran itu sama AC yang bisa bikin adem terus.

Sindiran Halus untuk Teman Palsu

221. Pasti capek ya pakai makeup di dua wajah sekaligus.

222. Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.

223. Perbuatan baik akan kembali pada pelakunya. Banyak-banyaklah berbuat baik.

224. Bicarakan aku sepuasnya. Kelak ada balasan untuk setiap kata-katamu.

225. Aku bukan menghinamu, hanya mendeskripsikanmu.

226. Namanya juga teman. Ada yang baik, ada juga yang munafik.

227. Aku bukan keset yang selalu welcome meski kau banyak salah.

228. Mau makan teman? Tambah nasi biar kenyang.

229. Suaramu lebih merdu saat mulutmu tertutup.

230. Langit tak pernah tunjukkan dirinya tinggi. Ia membuktikannya sendiri.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Sombong

231. Sifat sok tahu hanya bikin makin tidak tahu.

232. Hidup indah jika bisa berbagi, bukan dinikmati sendiri.

233. Aku rela mencintaimu dalam diam, karena diam berarti tak ada penolakan.

234. Dengan jadi sederhana, seseorang akan jadi dermawan.

235. Kamu baik banget. Tapi sayang, cuma pas ada maunya.

236. Ini hidupku, kok kamu yang jadi sutradara.

237. Tak semua masalah harus diceritakan, tidak semua teman bisa dipercaya.

238. Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.

239. Mereka bilang impianku terlalu besar. Aku bilang pikiran mereka terlalu sempit.

240. Kebohongan yang sering diceritakan lama-lama terasa seperti kebenaran.

Sindiran Pedas Namun Bijaksana

241. O_rang bijak malu jika kata-katanya lebih baik dari tindakannya.

242. Boleh copy paste, tapi cantumkan sumber ya.

243. Jika bohong itu kerja, aku kenal beberapa calon jutawan.

244. Mungkin benar kata orang, cinta itu buta dan tuli, tapi cinta juga bisa merasakan.

245. Ada yang bilang kamu jelek? Jangan putus asa, belum tentu dia bohong.

246. Kejujuran dimulai dari foto profil media sosial.

247. Awalnya tak percaya teori evolusi Darwin, tapi setelah kenal kamu jadi percaya.

248. Tak semua pria brengsek. Ada yang baik di setiap sudut bumi. Tapi bumi itu bulat.

249. Beberapa teman seperti uang receh, bermuka dua dan tak berharga.

250. Kata orang bijak jangan takut perubahan, tapi aku takut perasaanmu berubah.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Pamer

251. Tak akan paham seseorang sampai lihat dari sudut pandangnya.

252. Orang kosong otaknya paling banyak bicaranya.

253. Aku tak sedang menghinamu, hanya mendeskripsikan dirimu.

254. Terus aja ngomong, aku nguap kalau tertarik.

255. Ada 7 miliar orang di dunia. Kenapa biarkan satu orang hancurkan hidupmu?

256. Oh menderita? Makanya jangan bikin susah orang.

257. Hati-hati dengan yang tak pernah sesuai ucapan dan tindakan.

258. Silakan ngomongin aku sepuasnya, aku hanya tersenyum karena tahu akan ada balasannya.

259. Tak ada yang percaya pembohong, meski dia bicara benar.

260. Teman datang dan pergi, tak kusangka kamu juga.

Sindiran Halus untuk Mantan

261. Maaf mengganggumu. Lupa aku cuma ada saat kamu butuh.

262. Wajah itu dirawat, bukan diedit aplikasi.

263. Sampah aja dibuang sembarangan, apalagi pacar.

264. Jangan sok kaget, wajahmu tak enak dilihat.

265. Jangan suka urus hidup orang, belum tentu dia mau kurus.

266. Mau urus hidupku? Sekalian biaya hidupnya ya.

267. Single itu prinsip, jomblo itu nasib.

268. Bodoh kok dipelihara, kambing tuh dipelihara biar gemuk.

269. Kamu lebih merdu saat mulutmu tertutup.

270. Mau makan teman? Tambah nasi biar kenyang.

Sindiran Aesthetic yang Menohok

271. Lucu ya, sudah tahu salah masih ngotot.

272. Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.

273. Capek ya pakai makeup di dua wajah sekaligus.

274. Jodoh itu tulang rusuk, mantan sudah jadi fosil.

275. Kerja seperti tuyul, tak kelihatan, tak butuh pujian, tak gila jabatan, tapi hasilnya jelas.

276. Kamu seperti tahi cicak, mukanya putih tapi lehernya hitam.

277. Kata orang cinta itu buta, tapi nyatanya bisa lihat mana yang tampan.

278. Aku itu unlimited, kamu seperti kacang di pasar. Mudah ditemukan!

279. Sendiri lebih baik daripada berdua jadi beban.

280. Coba dulu sudah kredit rumah, pasti sudah lunas.

Sindiran Pedas untuk Orang Egois

281. Kesempatan memang tak datang dua kali.

282. Kalau sayang, buat dia selalu tertawa, peduli perasaannya, berjuang, dan jangan bohong.

283. Kejujuran tak korbankan apapun, kebohongan habiskan segalanya.

284. Berjuang bersamaku, giliran sukses kamu pergi.

285. Aku tak kehilanganmu, kamu yang kehilanganku. Kau akan cari sosokku di setiap pacar barumu.

286. Kamu mengingatkanku pada receh gopean. Bermuka dua dan tak berharga.

287. Kalau bohong dan selingkuh itu kerja, kamu pasti sudah jadi jutawan.

288. Buanglah mantan pada yang lebih membutuhkan.

289. Senang melihatmu dengan seseorang yang wajahnya seperti habis ditendang kaleng biskuit.

290. Maaf, aku alergi balikan sama mantan.

Sindiran Aesthetic untuk Media Sosial

291. Tak akan sedih kehilanganmu, justru senang tahu siapa kamu sebenarnya.

292. Apa benar mantan itu singkatan dari manis tapi setan?

293. Baru putus sudah punya pacar baru, kok seperti rumah petak murah ya.

294. Jangan sok tinggi, ukuran badanmu masih segitu.

295. Bergayalah sesuai dompetmu, anak muda.

296. Sama-sama dari tanah, injak tanah, balik ke tanah. Buat apa sombong?

297. Orang sombong itu pengecut, tak berani bergaul dengan yang lebih hebat.

298. Yang lagi cantik jangan sombong, itu cuma sebentar. Tua dikit hilang cantiknya.

299. Orang sombong seperti di atas gunung. Lihat orang kecil, tapi orang lihat dia kecil juga.

300. Aku lelah dengan sikapmu. Mau percaya tapi tak bisa tahan kecewa.

Sindiran Halus Namun Menohok

301. Kenapa tissue bermanfaat? Karena cinta tak pernah kemarau.

302. Kamu sibuk, aku paham. Kalau aku sama yang lain, ku harap kamu lebih paham.

303. Kecil atau besar, kebohongan tetap kebohongan.

304. Katanya move on, tapi masih stalking mantan.

305. Jangan bilang dia cuma teman. Bukankah kita dulu juga berawal dari teman?

306. Selalu bersamaku bukan berarti boleh menyia-nyiakanku.

307. Sudah punya pacar masih cari perhatian lain, kurang bahagia ya?

308. Siapa di handphonemu? Bersamaku sibuk HP, tapi pesanku lama dibalas.

309. Hubungan akan karam jika terlalu banyak penumpang di dalamnya.

310. Kamu cuma mau dimengerti tanpa belajar mengerti orang lain.

Sindiran Aesthetic untuk Orang Munafik

311. Cie, chatnya kalah penting dari game Mobile Legend.

312. Ternyata lebih mudah update status daripada kasih kabar.

313. Di zaman now, screenshot lebih dipercaya daripada omongan.

314. Mimpi itu akan terwujud bagi yang tahu waktu.

315. Kenyataan bukan negeri dongeng, pantas kamu tak mau ke sana.

316. Kata-katamu tak berarti saat tindakanmu sebaliknya.

317. Kejujuran tak korbankan apapun, kebohongan habiskan segalanya.

318. Hati-hati bicara, begitu terucap hanya bisa dimaafkan tapi tak dilupakan.

319. Kebohongan yang sering diceritakan lama-lama terasa seperti kebenaran.

320. Tak perlu khawatir yang membicarakanmu di belakang. Mereka di belakangmu karena suatu alasan.

Sindiran Pedas Namun Bijaksana

321. Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.

322. Maaf kalau aku bilang kamu bodoh dan menyakitimu. Kukira kamu sudah tahu.

323. Orang jenius takut terlihat tidak sempurna dan lebih suka diam daripada bicara tak berarti.

324. Sayang, kalau mau bermuka dua, buat salah satunya cantik ya.

325. Semoga suatu hari hidupmu seindah yang kamu pamerkan di Facebook.

326. Miliki lebih dari yang kau tunjukkan, bicaralah lebih sedikit dari yang kau tahu.

327. Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah. Bayanganku bisa melakukannya lebih baik.

328. Dunia tidak sempit. Kamu saja yang mainnya kurang jauh.

329. Sebesar apapun uangmu, keluarga tetap harta terbesar yang harus dijaga.

330. Semahal apapun bantal, tak akan gantikan nyamannya bahu suami.

Sindiran Aesthetic yang Bijak

331. Kesuksesan pria tak lepas dari istri di belakangnya. Tapi keterpurukan bisa datang dari doa istri teraniaya.

332. Jadi suami baik seperti jadi komika. Butuh 10 tahun pengalaman untuk disebut pemula.

333. Perempuan lebih suka perhatian kecil berkali-kali daripada besar tapi sekali-sekali.

334. Jadilah suami baik, yang tak hobi rayu wanita lain di dunia maya meski lebih cantik.

335. Lebih baik awalnya cuek tapi akhirnya perhatian daripada awalnya perhatian tapi akhirnya cuek.

336. Indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois dan tak peduli.

337. Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku. Yang temperamental kamu, yang selalu sabar aku.

338. Di balik kesibukanmu, ada yang rela luangkan waktu hanya untuk menunggumu.

339. Aku tak paham cara berpikirmu. Diamnya istri bukan izin berbuat sesukamu dan menyakitiku.

340. Kalau sayang pasti tak cuek. Kalau cuek pasti tak sayang.

341. Hidup harus bersosialisasi, jangan egois. Mau egois mending hidup di hutan.

342. Bukan orang yang berubah, tapi topengnya yang lepas.

343. Teman sejati tak tersinggung saat dihina. Mereka tersenyum dan balas menghina lebih parah.

344. Ketidakhadiranmu sudah terlalu lama, hingga kehadiranmu kini tak penting lagi.

345. Teman datang dan pergi. Tak kusangka kamu juga.

346. Dulu sedekat nadi, sekarang sejauh matahari.

347. Mulut dijaga jangan kalah sama pantat. Pantat mikir dulu sebelum kentut, masa mulut ngomong tanpa dipikir.

348. Katanya yang hobi cari kesalahan orang tapi marah saat dikritik, evolusinya dari monyet ke manusia belum sempurna.

349. Aku kangen denganmu yang dulu, yang baru jelek.

350. Cantik itu saat nyaman dengan diri sendiri. Saat tak iri dengan orang lain kita lebih cantik.

Kesimpulan

Kata-kata sindiran aesthetic dapat menjadi cara halus namun efektif untuk mengungkapkan kekecewaan atau kritik. Namun perlu diingat untuk tetap bijak dalam menggunakannya agar tidak merusak hubungan. Gunakan dengan tepat sesuai situasi dan kondisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya