Penyebab Lidah Putih, Gejala, dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui

Penyebab lidah putih bisa beragam, mulai dari masalah kebersihan mulut hingga kondisi medis serius. Kenali gejala, diagnosis, dan cara mengatasinya di sini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 15 Mar 2025, 15:37 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2025, 15:37 WIB
penyebab lidah putih
penyebab lidah putih ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian Lidah Putih

Liputan6.com, Jakarta Lidah putih merupakan kondisi ketika permukaan lidah tertutupi oleh lapisan atau bercak berwarna putih. Lapisan putih ini bisa menutupi sebagian atau seluruh permukaan lidah. Pada kondisi normal, lidah memiliki warna merah muda dengan tekstur yang sedikit kasar karena adanya papila-papila kecil di permukaannya.

Munculnya lapisan putih pada lidah biasanya disebabkan oleh penumpukan sisa makanan, bakteri, jamur, atau sel-sel mati yang terperangkap di antara papila lidah. Papila yang membengkak dan meradang juga dapat menyebabkan lidah terlihat berwarna putih.

Meski terlihat mengkhawatirkan, lidah putih seringkali bukan merupakan kondisi yang serius dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, lidah putih bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis.

Penyebab Lidah Putih

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan munculnya lapisan putih pada lidah, mulai dari masalah kebersihan mulut hingga kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama lidah putih:

1. Kebersihan Mulut yang Buruk

Salah satu penyebab paling umum dari lidah putih adalah kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik. Ketika seseorang jarang menyikat gigi, membersihkan lidah, atau melakukan flossing, sisa-sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati dapat menumpuk di permukaan lidah. Penumpukan ini membentuk lapisan putih yang menutupi papila lidah.

Selain itu, kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat memperburuk kondisi kebersihan mulut dan meningkatkan risiko terjadinya lidah putih. Asap rokok dan alkohol dapat mengiritasi permukaan lidah dan mempermudah penumpukan bakteri.

2. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi juga dapat menyebabkan lidah putih. Ketika tubuh kekurangan air, produksi air liur berkurang sehingga mulut menjadi kering. Kondisi mulut yang kering ini mempermudah penumpukan bakteri dan sel-sel mati di permukaan lidah, yang akhirnya membentuk lapisan putih.

Dehidrasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurang minum air, berkeringat berlebihan, diare, atau muntah-muntah. Orang yang sering bernapas melalui mulut juga lebih rentan mengalami mulut kering dan lidah putih.

3. Infeksi Jamur (Oral Thrush)

Oral thrush atau kandidiasis oral merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans di dalam mulut. Infeksi ini dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak putih tebal pada lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Bercak putih akibat oral thrush biasanya terasa nyeri dan dapat berdarah jika dikerok.

Oral thrush lebih sering terjadi pada bayi, lansia, penderita diabetes, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta pengguna antibiotik jangka panjang. Penggunaan inhaler steroid untuk asma juga dapat meningkatkan risiko terjadinya oral thrush.

4. Leukoplakia

Leukoplakia adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya bercak putih tebal pada lidah, gusi, atau bagian dalam pipi yang tidak dapat dihilangkan dengan cara dikerok. Bercak putih ini memiliki tekstur yang kasar dan tidak beraturan. Penyebab pasti leukoplakia belum diketahui, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan iritasi kronis pada selaput lendir mulut.

Faktor risiko terjadinya leukoplakia antara lain merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, penggunaan tembakau kunyah, serta iritasi dari gigi palsu yang tidak pas. Meski sebagian besar kasus leukoplakia bersifat jinak, beberapa kasus dapat berkembang menjadi kanker mulut sehingga perlu diwaspadai.

5. Geographic Tongue

Geographic tongue atau lidah geografis adalah kondisi ketika papila pada permukaan lidah menghilang di beberapa area, menciptakan pola seperti peta pada lidah. Bagian yang kehilangan papila akan terlihat merah dan halus, sementara bagian di sekitarnya berwarna putih keabu-abuan. Penyebab pasti geographic tongue belum diketahui, namun kondisi ini dikaitkan dengan faktor genetik dan beberapa kondisi medis seperti psoriasis.

Geographic tongue umumnya tidak menimbulkan gejala serius, namun beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau nyeri ringan pada lidah. Kondisi ini cenderung muncul dan hilang secara berkala.

6. Oral Lichen Planus

Oral lichen planus adalah gangguan autoimun kronis yang menyebabkan peradangan pada selaput lendir mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan bercak putih bercorak seperti renda (Wickham's striae) pada lidah dan bagian dalam pipi. Selain bercak putih, oral lichen planus juga dapat menyebabkan luka, rasa terbakar, dan nyeri pada mulut.

Penyebab pasti oral lichen planus belum diketahui, namun diduga terkait dengan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Faktor pemicu seperti stres, trauma pada mulut, atau penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memperparah gejala.

7. Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Pada tahap sekunder sifilis, infeksi dapat menyebabkan munculnya bercak putih atau lesi pada lidah dan bagian dalam mulut. Lesi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit namun sangat menular.

Sifilis dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi, termasuk melalui ciuman atau seks oral. Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius pada berbagai organ tubuh.

8. Kanker Mulut

Meski jarang, lidah putih juga bisa menjadi tanda awal dari kanker mulut atau lidah. Kanker mulut dapat menyebabkan munculnya bercak putih atau merah yang tidak sembuh-sembuh, serta perubahan tekstur pada permukaan lidah. Gejala lain yang mungkin muncul antara lain nyeri, kesulitan menelan, dan pembengkakan pada leher.

Faktor risiko kanker mulut meliputi penggunaan tembakau, konsumsi alkohol berlebihan, paparan sinar UV berlebih, serta infeksi HPV. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker mulut.

Gejala yang Menyertai Lidah Putih

Selain munculnya lapisan atau bercak putih pada lidah, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai kondisi lidah putih antara lain:

  • Bau mulut (halitosis)
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri pada lidah
  • Sensasi terbakar pada lidah
  • Perubahan tekstur lidah menjadi kasar atau berbulu
  • Kesulitan menelan atau berbicara
  • Perubahan sensasi pengecapan
  • Mulut terasa kering
  • Pembengkakan pada lidah

Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada penyebab utama dari lidah putih. Beberapa kondisi mungkin hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan, sementara yang lain bisa menyebabkan rasa sakit yang signifikan.

Diagnosis Lidah Putih

Untuk mendiagnosis penyebab lidah putih, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan:

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala yang dialami, kapan gejala mulai muncul, faktor-faktor yang mungkin memicu atau memperburuk gejala, serta kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, merokok, atau konsumsi alkohol.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa kondisi mulut dan lidah secara menyeluruh. Mereka akan memperhatikan warna, tekstur, dan pola dari lapisan putih pada lidah, serta memeriksa adanya tanda-tanda infeksi atau lesi lain di dalam mulut.

3. Tes Laboratorium

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel dari lapisan putih pada lidah untuk diperiksa di laboratorium. Ini dapat membantu mengidentifikasi adanya infeksi jamur atau bakteri.

4. Biopsi

Jika dicurigai adanya kondisi yang lebih serius seperti leukoplakia atau kanker, dokter mungkin melakukan biopsi dengan mengambil sedikit jaringan dari lidah untuk diperiksa di bawah mikroskop.

5. Pemeriksaan Penunjang Lainnya

Tergantung pada dugaan penyebab, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti tes darah untuk memeriksa kondisi sistem kekebalan tubuh atau tes alergi untuk mengidentifikasi pemicu potensial.

Pengobatan Lidah Putih

Pengobatan lidah putih tergantung pada penyebab utamanya. Berikut ini adalah beberapa pendekatan pengobatan yang mungkin direkomendasikan:

1. Peningkatan Kebersihan Mulut

Untuk kasus lidah putih yang disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, langkah pertama adalah meningkatkan rutinitas kebersihan mulut. Ini meliputi:

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari
  • Menggunakan pembersih lidah atau sikat gigi untuk membersihkan permukaan lidah
  • Melakukan flossing secara teratur
  • Menggunakan obat kumur antiseptik

2. Pengobatan Infeksi Jamur

Untuk kasus oral thrush, dokter biasanya meresepkan obat antijamur seperti:

  • Nystatin (dalam bentuk larutan kumur atau tablet hisap)
  • Fluconazole (dalam bentuk tablet oral)
  • Clotrimazole (dalam bentuk tablet hisap)

Pengobatan biasanya berlangsung selama 1-2 minggu, tergantung pada keparahan infeksi.

3. Penanganan Leukoplakia

Untuk kasus leukoplakia, pendekatan pengobatan meliputi:

  • Menghentikan faktor pemicu seperti merokok atau konsumsi alkohol
  • Pemantauan rutin untuk mengawasi perkembangan lesi
  • Dalam beberapa kasus, pengangkatan lesi melalui prosedur bedah atau laser mungkin diperlukan

4. Manajemen Geographic Tongue

Geographic tongue umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika menimbulkan ketidaknyamanan, dokter mungkin merekomendasikan:

  • Obat kumur atau gel anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit
  • Kortikosteroid topikal untuk mengurangi peradangan
  • Menghindari makanan yang memicu iritasi

5. Penanganan Oral Lichen Planus

Pengobatan oral lichen planus bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Opsi pengobatan meliputi:

  • Kortikosteroid topikal atau sistemik
  • Obat imunosupresan seperti tacrolimus
  • Terapi laser untuk mengurangi rasa sakit

6. Pengobatan Sifilis

Sifilis diobati dengan antibiotik, biasanya penisilin. Dosis dan durasi pengobatan tergantung pada tahap infeksi.

7. Penanganan Kanker Mulut

Jika didiagnosis kanker mulut, pengobatan akan tergantung pada stadium dan lokasi kanker. Opsi pengobatan meliputi:

  • Pembedahan untuk mengangkat tumor
  • Radioterapi
  • Kemoterapi
  • Terapi target
ilustrasi lidah sakit
ilustrasi lidah pahit sakit ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pencegahan Lidah Putih

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya lidah putih antara lain:

1. Menjaga Kebersihan Mulut

  • Menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
  • Membersihkan lidah secara teratur menggunakan pembersih lidah atau sikat gigi
  • Melakukan flossing setidaknya sekali sehari
  • Menggunakan obat kumur antiseptik secara berkala

2. Menjaga Hidrasi

  • Minum air putih yang cukup sepanjang hari
  • Mengurangi konsumsi minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi seperti kafein dan alkohol

3. Menghindari Faktor Risiko

  • Berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengiritasi mulut

4. Menjaga Pola Makan Sehat

  • Mengonsumsi makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral
  • Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan

5. Mengelola Kondisi Medis

  • Mengelola dengan baik kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko lidah putih, seperti diabetes
  • Menggunakan obat-obatan sesuai petunjuk dokter

6. Pemeriksaan Rutin

  • Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi
  • Segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul gejala yang mencurigakan

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus lidah putih bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Lidah putih yang bertahan lebih dari dua minggu meskipun sudah melakukan perawatan mandiri
  • Munculnya rasa nyeri atau sensasi terbakar yang intens pada lidah
  • Kesulitan makan, minum, atau berbicara akibat kondisi lidah
  • Pembengkakan yang signifikan pada lidah atau bagian mulut lainnya
  • Munculnya lesi atau bercak yang tidak sembuh-sembuh
  • Perdarahan pada lidah atau mulut
  • Gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan, atau pembengkakan kelenjar getah bening

Jika Anda memiliki faktor risiko tinggi seperti sistem kekebalan yang lemah atau riwayat kanker mulut di keluarga, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin meski tidak ada gejala yang mencolok.

Mitos dan Fakta Seputar Lidah Putih

Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar lidah putih yang perlu diketahui:

Mitos: Lidah putih selalu disebabkan oleh infeksi jamur.

Fakta: Meski infeksi jamur seperti oral thrush memang dapat menyebabkan lidah putih, ada banyak penyebab lain seperti dehidrasi, kebersihan mulut yang buruk, atau kondisi medis lainnya.

Mitos: Lidah putih pasti menandakan masalah kesehatan yang serius.

Fakta: Sebagian besar kasus lidah putih bersifat jinak dan dapat diatasi dengan peningkatan kebersihan mulut. Namun, jika berlangsung lama atau disertai gejala lain, perlu diwaspadai kemungkinan kondisi yang lebih serius.

Mitos: Menggunakan pasta gigi pemutih dapat menghilangkan lidah putih.

Fakta: Pasta gigi pemutih tidak efektif untuk mengatasi lidah putih. Justru, beberapa jenis pasta gigi pemutih dapat mengiritasi lidah dan memperburuk kondisi.

Mitos: Lidah putih hanya terjadi pada orang dewasa.

Fakta: Lidah putih dapat terjadi pada semua usia, termasuk bayi dan anak-anak. Pada bayi, oral thrush merupakan penyebab umum lidah putih.

Mitos: Berkumur dengan air garam dapat menyembuhkan semua jenis lidah putih.

Fakta: Meski berkumur dengan air garam dapat membantu menjaga kebersihan mulut, tidak semua jenis lidah putih dapat disembuhkan dengan cara ini. Beberapa kondisi memerlukan pengobatan medis khusus.

Kesimpulan

Lidah putih merupakan kondisi yang cukup umum dan seringkali tidak berbahaya. Namun, penting untuk memahami penyebab dan gejala yang menyertainya agar dapat menentukan apakah diperlukan penanganan medis atau tidak. Kebersihan mulut yang baik, pola makan sehat, dan gaya hidup seimbang merupakan kunci utama dalam mencegah dan mengatasi sebagian besar kasus lidah putih.

Jika Anda mengalami lidah putih yang persisten atau disertai gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan memastikan kesehatan mulut yang optimal.

Ingatlah bahwa lidah merupakan organ penting yang tidak hanya berperan dalam proses makan dan berbicara, tetapi juga dapat menjadi indikator kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan memperhatikan kondisi lidah dan menjaga kesehatannya, Anda turut berkontribusi dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya