Penyebab Kanker Lidah, Gejala, dan Pengobatannya, Perlu Diwaspadai

Pelajari penyebab kanker lidah, gejala yang perlu diwaspadai, metode diagnosis, serta pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengatasi kondisi ini.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 15 Mar 2025, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2025, 15:30 WIB
penyebab kanker lidah
penyebab kanker lidah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker yang tumbuh dan berkembang pada jaringan lidah. Kondisi ini dapat menyerang baik bagian depan maupun pangkal lidah. Meski tergolong langka, kanker lidah perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan kanker lidah.

Definisi Kanker Lidah

Kanker lidah adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi pada jaringan lidah. Kondisi ini umumnya dimulai pada sel-sel skuamosa yang melapisi permukaan lidah. Kanker lidah dapat terjadi pada dua area utama:

  • Kanker lidah oral: Tumbuh pada dua pertiga bagian depan lidah yang terlihat saat menjulurkan lidah.
  • Kanker lidah orofaringeal: Berkembang pada sepertiga bagian belakang lidah (pangkal lidah) yang berdekatan dengan tenggorokan.

Kanker lidah termasuk dalam kategori kanker kepala dan leher. Meski tidak sepopuler jenis kanker lainnya, kondisi ini dapat berdampak signifikan pada kemampuan berbicara, menelan, dan kualitas hidup penderitanya secara keseluruhan.

Penyebab Kanker Lidah

Penyebab pasti kanker lidah belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli meyakini bahwa kondisi ini terjadi akibat mutasi genetik pada sel-sel lidah yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel menjadi tidak terkendali. Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah antara lain:

1. Kebiasaan Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama kanker lidah. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk banyak zat karsinogenik yang dapat merusak DNA sel-sel pada lidah. Paparan berulang terhadap zat-zat ini dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Risiko kanker lidah meningkat seiring dengan lamanya seseorang merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari.

2. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker lidah. Alkohol dapat merusak sel-sel pada lidah dan jaringan mulut lainnya. Ketika alkohol dimetabolisme oleh tubuh, zat-zat yang dihasilkan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan DNA dalam sel-sel lidah. Konsumsi alkohol jangka panjang dapat memicu perubahan pada sel-sel tersebut yang akhirnya berkembang menjadi kanker.

3. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)

Infeksi HPV, terutama tipe 16 dan 18, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lidah. Virus ini dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel lidah yang berpotensi berkembang menjadi kanker jika tidak ditangani. HPV umumnya ditularkan melalui kontak seksual, termasuk seks oral. Infeksi HPV yang berlangsung lama dan tidak tertangani oleh sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.

4. Faktor Genetik

Beberapa individu mungkin memiliki predisposisi genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap kanker lidah. Orang dengan riwayat keluarga yang menderita kanker kepala dan leher, termasuk kanker lidah, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi serupa. Mutasi pada gen-gen tertentu dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap efek karsinogenik dari faktor lingkungan seperti rokok dan alkohol.

5. Kebersihan Mulut yang Buruk

Kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker lidah. Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan peradangan kronis pada jaringan mulut, termasuk lidah. Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan sel-sel abnormal. Selain itu, gigi yang tajam atau tidak rata, serta penggunaan gigi palsu yang tidak pas, dapat menyebabkan iritasi kronis pada lidah yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker.

6. Pola Makan Tidak Sehat

Diet yang kurang seimbang dan minim konsumsi buah serta sayuran segar dapat meningkatkan risiko kanker lidah. Buah dan sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk antioksidan, yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Kekurangan nutrisi-nutrisi ini dapat membuat sel-sel lidah lebih rentan terhadap mutasi dan kerusakan DNA. Sebaliknya, konsumsi berlebihan makanan olahan, tinggi lemak jenuh, dan gula tambahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker lidah.

Gejala Kanker Lidah

Mengenali gejala kanker lidah sejak dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

1. Luka atau Sariawan yang Tidak Kunjung Sembuh

Salah satu gejala awal yang paling umum dari kanker lidah adalah munculnya luka atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu. Luka ini mungkin terasa sakit dan mudah berdarah ketika disentuh atau terkena makanan tertentu. Penting untuk memperhatikan setiap perubahan pada lidah, terutama jika ada area yang terasa berbeda atau tidak nyaman dalam jangka waktu yang lama.

2. Bercak Merah atau Putih pada Lidah

Munculnya bercak berwarna merah atau putih pada permukaan lidah yang tidak hilang dalam beberapa minggu bisa menjadi tanda peringatan kanker lidah. Bercak-bercak ini mungkin terlihat seperti plak atau patch yang menebal dan memiliki tekstur berbeda dari jaringan lidah di sekitarnya. Warna dan tekstur yang tidak normal ini disebabkan oleh perubahan pada sel-sel permukaan lidah.

3. Nyeri atau Sensasi Terbakar pada Lidah

Rasa sakit atau sensasi terbakar yang persisten pada lidah, terutama jika tidak ada penyebab yang jelas, bisa menjadi indikasi adanya masalah serius. Nyeri ini mungkin terasa lebih intens saat makan makanan tertentu, terutama yang panas, dingin, atau pedas. Sensasi tidak nyaman yang berlangsung lama dan tidak merespons terhadap perawatan biasa perlu mendapat perhatian medis.

4. Kesulitan Menelan atau Berbicara

Seiring berkembangnya kanker lidah, penderita mungkin mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau minuman. Hal ini bisa disebabkan oleh pembengkakan atau perubahan bentuk lidah yang mengganggu proses menelan normal. Selain itu, kanker lidah juga dapat memengaruhi kemampuan berbicara, menyebabkan perubahan suara atau kesulitan dalam mengucapkan kata-kata tertentu dengan jelas.

5. Perdarahan Tanpa Sebab yang Jelas

Perdarahan yang terjadi pada lidah tanpa adanya cedera atau penyebab yang jelas bisa menjadi tanda adanya kanker lidah. Perdarahan ini mungkin terjadi secara spontan atau saat menyikat gigi. Darah yang keluar mungkin bercampur dengan air liur, menyebabkan air liur berwarna merah muda atau merah.

6. Mati Rasa atau Kebas pada Sebagian Lidah

Beberapa penderita kanker lidah mungkin mengalami sensasi mati rasa atau kebas pada sebagian lidah mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh tumor yang menekan saraf-saraf di lidah, mengganggu fungsi sensorik normal. Mati rasa ini mungkin disertai dengan perubahan dalam kemampuan mengecap rasa makanan.

7. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher bisa menjadi tanda bahwa kanker lidah telah menyebar. Kelenjar getah bening yang membesar mungkin terasa seperti benjolan keras di bawah rahang atau di sisi leher. Pembengkakan ini biasanya tidak disertai rasa sakit, namun bisa terasa tidak nyaman saat disentuh.

Diagnosis Kanker Lidah

Proses diagnosis kanker lidah melibatkan serangkaian pemeriksaan dan tes untuk memastikan adanya sel kanker serta menentukan stadium dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa metode yang umumnya digunakan dalam mendiagnosis kanker lidah:

1. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis

Langkah awal dalam diagnosis kanker lidah adalah pemeriksaan fisik menyeluruh dan pengambilan riwayat medis pasien. Dokter akan memeriksa rongga mulut, lidah, dan area leher untuk mencari tanda-tanda abnormalitas. Mereka juga akan menanyakan tentang gejala yang dialami, riwayat kesehatan keluarga, serta faktor risiko seperti kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol.

2. Biopsi

Biopsi merupakan prosedur kunci dalam mendiagnosis kanker lidah. Dalam prosedur ini, sampel jaringan diambil dari area yang dicurigai untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ada beberapa jenis biopsi yang mungkin dilakukan:

  • Biopsi insisi: Sebagian kecil jaringan diambil dari area yang mencurigakan.
  • Biopsi eksisi: Seluruh lesi atau tumor diangkat untuk pemeriksaan.
  • Biopsi jarum halus: Jaringan diambil menggunakan jarum kecil, terutama untuk memeriksa benjolan di leher.

Hasil biopsi akan menentukan apakah sel-sel tersebut kanker atau bukan, serta jenis sel kanker yang terlibat.

3. Pencitraan

Berbagai teknik pencitraan digunakan untuk menilai ukuran tumor dan kemungkinan penyebaran kanker:

  • CT Scan: Memberikan gambar detail dari struktur internal mulut dan leher.
  • MRI: Menghasilkan gambar detail jaringan lunak, membantu menentukan sejauh mana kanker telah menyebar.
  • PET Scan: Dapat mendeteksi penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.
  • Panoramic X-ray: Memberikan gambaran menyeluruh dari rahang atas dan bawah.

4. Endoskopi

Prosedur endoskopi, seperti laryngoskopi atau nasofaringoskopi, mungkin dilakukan untuk memeriksa area yang sulit dilihat selama pemeriksaan fisik rutin. Ini melibatkan penggunaan tabung tipis dengan kamera di ujungnya yang dimasukkan melalui hidung atau mulut untuk memeriksa tenggorokan dan pangkal lidah.

5. Tes HPV

Mengingat hubungan antara infeksi HPV dan kanker lidah, tes untuk mendeteksi keberadaan virus HPV mungkin dilakukan, terutama jika kanker ditemukan di pangkal lidah.

6. Pemeriksaan Darah

Meskipun tidak dapat mendiagnosis kanker lidah secara langsung, tes darah dapat memberikan informasi tentang kesehatan umum pasien dan membantu mendeteksi kondisi lain yang mungkin mempengaruhi pengobatan.

ilustrasi lidah
ilustrasi lidah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Stadium Kanker Lidah

Setelah diagnosis kanker lidah dikonfirmasi, dokter akan menentukan stadium kanker. Penentuan stadium ini penting untuk merencanakan pengobatan yang tepat dan memperkirakan prognosis. Sistem pementasan TNM (Tumor, Node, Metastasis) umumnya digunakan untuk kanker lidah:

1. Stadium 0 (Karsinoma In Situ)

Pada tahap ini, sel-sel abnormal hanya ditemukan pada lapisan permukaan lidah. Belum ada invasi ke jaringan yang lebih dalam. Prognosis untuk stadium ini sangat baik dengan pengobatan yang tepat.

2. Stadium I

Tumor berukuran 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lain. Kanker masih terbatas pada lidah dan belum menembus jaringan yang lebih dalam.

3. Stadium II

Tumor berukuran lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm. Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lain. Pada tahap ini, kanker mungkin sudah mulai menembus jaringan yang lebih dalam di lidah.

4. Stadium III

Salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

  • Tumor lebih besar dari 4 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lain.
  • Tumor berukuran apa pun tetapi telah menyebar ke satu kelenjar getah bening di sisi yang sama dengan tumor primer, dan kelenjar getah bening tersebut berukuran 3 cm atau kurang.

5. Stadium IVA

Kanker telah menyebar ke jaringan di sekitar lidah atau ke kelenjar getah bening, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Ini bisa meliputi:

  • Tumor yang menyerang struktur di dekatnya seperti tulang rahang, otot lidah yang dalam, langit-langit mulut, atau kulit wajah.
  • Kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah bening, dengan setidaknya satu kelenjar berukuran lebih dari 3 cm tetapi tidak lebih dari 6 cm.

6. Stadium IVB

Kanker telah menyebar secara luas ke jaringan di sekitarnya atau ke kelenjar getah bening besar di leher. Ini bisa meliputi:

  • Tumor yang menyerang struktur seperti otot pengunyah, tulang tengkorak, atau arteri karotis.
  • Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang berukuran lebih dari 6 cm.

7. Stadium IVC

Kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh, seperti paru-paru, hati, atau tulang. Ini adalah stadium paling lanjut dari kanker lidah.

Pengobatan Kanker Lidah

Pengobatan kanker lidah tergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, lokasi tumor, dan kondisi kesehatan umum pasien. Pendekatan pengobatan yang komprehensif biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa metode berikut:

1. Pembedahan

Pembedahan sering menjadi pilihan utama untuk kanker lidah, terutama pada stadium awal. Tujuannya adalah untuk mengangkat tumor beserta sejumlah jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan semua sel kanker terangkat. Jenis pembedahan yang dilakukan tergantung pada ukuran dan lokasi tumor:

  • Glossektomi parsial: Pengangkatan sebagian lidah.
  • Hemiglossektomi: Pengangkatan setengah lidah.
  • Glossektomi total: Pengangkatan seluruh lidah (jarang dilakukan).
  • Diseksi leher: Pengangkatan kelenjar getah bening di leher jika ada kemungkinan penyebaran kanker.

Setelah pembedahan, rekonstruksi lidah mungkin diperlukan untuk membantu memulihkan fungsi berbicara dan menelan.

2. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Ini bisa digunakan sebagai:

  • Pengobatan utama untuk tumor kecil.
  • Pengobatan adjuvan setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
  • Pengobatan paliatif untuk mengurangi gejala pada kanker stadium lanjut.

Teknik radioterapi modern seperti IMRT (Intensity-Modulated Radiation Therapy) dapat meningkatkan efektivitas pengobatan sambil mengurangi efek samping pada jaringan sehat di sekitarnya.

3. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Ini sering digunakan dalam kombinasi dengan radioterapi (kemoradiasi) untuk kanker lidah stadium lanjut. Kemoterapi juga dapat digunakan:

  • Sebelum pembedahan atau radioterapi untuk mengecilkan tumor (terapi neoadjuvan).
  • Setelah pembedahan atau radioterapi untuk membunuh sel kanker yang tersisa (terapi adjuvan).
  • Sebagai pengobatan utama untuk kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.

4. Terapi Target

Terapi target menggunakan obat-obatan yang secara spesifik menargetkan perubahan genetik atau molekuler dalam sel kanker. Cetuximab, misalnya, adalah antibodi monoklonal yang menargetkan reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) yang sering diekspresikan berlebihan pada kanker lidah. Terapi ini sering digunakan dalam kombinasi dengan radioterapi atau kemoterapi.

5. Imunoterapi

Imunoterapi bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang sel-sel kanker. Pembrolizumab dan nivolumab adalah contoh obat imunoterapi yang telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam pengobatan kanker kepala dan leher, termasuk kanker lidah, terutama untuk kasus yang telah menyebar atau kambuh.

6. Perawatan Paliatif

Untuk kanker lidah stadium lanjut, perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala dan efek samping pengobatan. Ini dapat meliputi manajemen nyeri, dukungan nutrisi, dan perawatan psikososial.

Efek Samping Pengobatan

Pengobatan kanker lidah dapat menimbulkan berbagai efek samping yang perlu diantisipasi dan ditangani:

1. Efek Samping Pembedahan

  • Kesulitan berbicara dan menelan
  • Perubahan penampilan
  • Infeksi luka operasi
  • Kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa atau kelemahan di area wajah

2. Efek Samping Radioterapi

  • Mulut kering (xerostomia)
  • Perubahan rasa atau kehilangan kemampuan mengecap
  • Mukositis (peradangan selaput lendir mulut)
  • Kerusakan gigi
  • Osteoradionekrosis (kerusakan tulang rahang)

3. Efek Samping Kemoterapi

  • Mual dan muntah
  • Kelelahan
  • Penurunan jumlah sel darah (anemia, neutropenia, trombositopenia)
  • Rambut rontok
  • Peningkatan risiko infeksi

Pencegahan Kanker Lidah

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker lidah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

1. Berhenti Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah paling penting dalam mencegah kanker lidah. Bagi perokok aktif, berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker lidah dan jenis kanker lainnya. Dukungan profesional dan terapi pengganti nikotin dapat membantu dalam proses berhenti merokok.

2. Membatasi Konsumsi Alkohol

Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol dapat membantu menurunkan risiko kanker lidah. Jika memilih untuk minum alkohol, lakukan dengan moderasi. Pedoman umum menyarankan tidak lebih dari satu minuman per hari untuk wanita dan dua minuman per hari untuk pria.

3. Menjaga Kebersihan Mulut

Praktik kebersihan mulut yang baik dapat membantu mencegah iritasi kronis yang mungkin berkontribusi pada perkembangan kanker lidah. Ini meliputi:

  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari
  • Menggunakan benang gigi setiap hari
  • Rutin berkunjung ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan
  • Mengganti sikat gigi secara teratur

4. Vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV dapat membantu mencegah infeksi HPV yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lidah, terutama kanker orofaringeal. Vaksinasi ini direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja, idealnya sebelum mereka aktif secara seksual.

5. Pola Makan Sehat

Mengadopsi pola makan yang kaya akan buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker lidah. Makanan ini kaya akan antioksidan dan nutrisi penting yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan. Beberapa tips untuk pola makan sehat meliputi:

  • Mengonsumsi beragam buah dan sayuran berwarna-warni
  • Memilih biji-bijian utuh daripada produk olahan
  • Membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan
  • Mengurangi makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh

6. Perlindungan dari Sinar UV

Meskipun lebih relevan untuk kanker bibir, perlindungan dari paparan sinar UV yang berlebihan juga penting untuk kesehatan mulut secara keseluruhan. Gunakan pelembab bibir dengan SPF saat berada di luar ruangan untuk waktu yang lama.

7. Menghindari Penggunaan Tembakau Tanpa Asap

Produk tembakau tanpa asap, seperti tembakau kunyah atau snus, juga dapat meningkatkan risiko kanker mulut termasuk kanker lidah. Hindari penggunaan produk-produk ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Penting untuk waspada terhadap perubahan pada lidah dan rongga mulut. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut yang berlangsung lebih dari dua minggu:

  • Luka atau sariawan yang tidak kunjung sembuh
  • Bercak merah atau putih pada lidah yang tidak hilang
  • Nyeri atau sensasi terbakar pada lidah yang persisten
  • Kesulitan menelan atau berbicara
  • Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas
  • Mati rasa atau kebas pada sebagian lidah
  • Pembengkakan atau benjolan di leher
  • Perubahan suara yang berlangsung lama

Deteksi dini sangat penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan kanker lidah. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa khawatir tentang perubahan pada lidah atau mulut Anda.

Kesimpulan

Kanker lidah merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan faktor risiko kanker lidah sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Meskipun beberapa faktor risiko seperti genetik tidak dapat diubah, banyak langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, termasuk menghindari merokok dan alkohol, menjaga kebersihan mulut, dan menjalani pola hidup sehat.

Jika didiagnosis dengan kanker lidah, penting untuk diingat bahwa pengobatan yang efektif tersedia, terutama jika kondisi terdeteksi pada tahap awal. Pendekatan pengobatan yang komprehensif, melibatkan kombinasi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi target, dapat secara signifikan meningkatkan prognosis. Dukungan dari tim medis, keluarga, dan kelompok pendukung juga memainkan peran penting dalam perjalanan penyembuhan pasien.

Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin dan kewaspadaan terhadap perubahan pada lidah dan rongga mulut adalah kunci dalam mengatasi kanker lidah. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan proaktif, kita dapat meningkatkan peluang deteksi dini dan pengobatan yang sukses, serta meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang terkena dampak kondisi ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya