Liputan6.com, Hiroshima - Musibah tanah longsor terjadi di Jepang. Hujan deras yang mengguyur pinggiran kota barat Hiroshima diyakini menjadi penyebabnya.
"Sedikitnya 27 orang, termasuk beberapa anak-anak tewas ketika tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras terjadi. Jumlah korban kemungkinan bertambah," kata polisi seperti dimuat Reuters, Rabu (20/8/2014).
Sepuluh orang juga dilaporkan hilang, setelah hujan setara satu bulan turun dalam semalam dan membuat lereng yang tergerus air selama beberapa minggu terakhir jatuh.
"Ada hujan dan guntur sepanjang malam, terdengar begitu keras, aku takut untuk pergi ke luar," kata seorang warga kepada Fuji TV. "Tetes air yang terasa seperti besar besar. Aku belum pernah melihat hal seperti ini."
"Dalam 24 jam, curah hujan sekitar 240 mm (9 inci) mengguyur daerah tersebut. Sampai Rabu pagi. Tingkat yang setara memecahkan rekor untuk senilai satu bulan hujan dalam bulan Agustus," jelas Badan Meteorologi Jepang.
Baca Juga
Setelah itu, longsor pun terjadi. Tak lama kemudian, helikopter datang mengevakuasi mereka yang masih selamat, sementara petugas penyelamat mencari korban lain dengan menggali lumpur dan tumpukan batu di wilayah pemukiman sekitar 5 km dari pusat kota Jepang.
Di antara mereka yang ditemukan adalah dua bersaudara berusia sebelas dan dua tahun, yang rumahnya tertimbun longsor saat mereka tidur.
Dalam penggalian tersebut, terlihat tas sekolah anak berwarna merah tertutup lumpur, bersama dengan puing-puing. Di wilayah terparah, rumah-rumah terdorong hingga 100 meter dari posisi semula. Lumpur yang tebalnya setinggi lutut menghambat upaya penyelamatan.
"Guyuran hujan membuat jalan di depan rumah saya berubah menjadi sungai," ucap seorang pria berusia 70 tahunan kepada televisi nasional NHK.
Ahli manajemen bencana mengungkapkan, tanah di daerah itu merupakan media yang mudah menyerap air lalu tiba-tiba kendur dan akhirnya meluncur dan menimbulkan bahaya.
Kota-kota di Jepang sering dibangun di area pegunungan, sehingga rawan longsor.
Kekuatan longsor bahkan menghancurkan jalan aspal, sementara aliran lumpur menutupi lingkungan sekitarnya. mengubah rumah menjadi tumpukan puing-puing dengan ketinggian hingga tiga meter. Lebih banyak hujan kemungkinan terjadi di Jepang barat pada Rabu ini.
Mendapati kabar musibah itu, Perdana Menteri Shinzo Abe bergegas mengakhiri liburan musim panasnya dan kembali ke Tokyo. Ia pun menyatakan akan mengirimkan beberapa ratus personel militer untuk membantu upaya penyelamatan.
Insiden tanah longsor yang menelan korban juga terjadi pada tahun 1999, menewaskan 31 orang di Hiroshima. Longsor kali ini juga terjadi di enam di area yang sama. (Ein)
Advertisement