Rakyat Skotlandia Tolak Merdeka, Pilih Gabung dengan Inggris

Perhitungan suara referendum Skotlandia menunjukkan kemenangan kubu 'No' untuk kemerdekaan wilayah itu. Tetap gabung dengan Inggris.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 19 Sep 2014, 12:45 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2014, 12:45 WIB
Nasib Pisah Skotlandia dan Inggris Raya Ditentukan Hari ini
Jumlah yang terdaftar untuk memilih Skotlandia akan menjadi negara independen, keluar dari Inggris Raya diperkirakan 4.285.323 orang.

Liputan6.com, Edinburgh - Rakyat Skotlandia sudah memutuskan. Mayoritas dari mereka memilih tetap bergabung dengan Inggris, alih-alih menjadi negara merdeka. Demikian berdasarkan hasil referendum yang dikeluarkan hari ini, Jumat 19 September 2014.

Sebanyak 30 dari 32 dewan distrik menyatakan 'Tidak'. Dengan jumlah suara 1.877.252 melawan 1.512.688 -- yang menjawab 'Ya' untuk kemerdekaan Skotlandia.

Perolehan suara pihak yang ingin terus gabung dengan Britania Raya melampaui jumlah yang disyaratkan yakni 1.852.828. Margin kemenangan secara nasional sekitar 55 persen melawan 45 persen.

Referendum yang dilakukan adalah titik puncak kampanye yang digelar selama 2 tahun mengenai nasib Skotlandia. Kini, dengan keputusan rakyat yang tak mau lepas dari Inggris, pembicaraan akan dilakukan dalam rangka pelimpahan kekuasaan lebih untuk wilayah itu.

Pemilih di Glasgow -- dewan distrik terbesar di Skotlandia sekaligus kota terbesar ketiga di Inggris mayoritas memilih merdeka, dengan perbedaan suara 194.779 lawan 169.347. Dundee, West Dunbartonshire, dan North Lanarkshire juga memilih "Yes".

Namun, Edinburg, ibukota Skotlandia menolak merdeka, dengan jumlah suara 194.638 lawan 123.927. Pun dengan Aberdeen City yang mayoritas menjawab, 'No', dengan selisih lebih dari 20.000 orang.

Perdana Menteri Skotlandia, Alex Salmond, yang menjadi pemimpin gerakan pro-kemerdekaan segera akan menyampaikan pernyataan dari kediaman resminya di Bute house, Edinburg. Menanggapi hasil referendum.

Dalam komentar publik pertamanya sejak hasil perhitungan suara per distrik diumumkan, Salmond dalam Twitternya menulis, "Kerja bagus untuk Glasgow, kota Commonwealth kami, dan pada rakyat Skotlandia untuk dukungan yang luar biasa."

Sementara, deputinya, Nicola Sturgeon mengaku kecewa dengan hasil perhitungan suara yang mengarah pada kekalahan kubu 'Yes'.

Hasil referendum ditanggapi bahagia Perdana Menteri Inggris David Cameron. "Saya sudah bicara dengan Alistair Darling (pemimpin pendukung pro-Inggris) dan mengucapkan selamat kepadanya atas keberhasilan kampanyenya."

PM Cameron akan segera menyampaikan pidato setekah hasil akhir diumumkan. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya