Liputan6.com, Paris - Pada 24 Januari 1966 atau 49 tahun silam, sebuah pesawat maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI-101 jatuh di dekat puncak Mont Blanc di Pegunungan Alpen, Prancis. Akibatnya, seluruh penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 117 orang tewas.
BBC dalam tajuk sejarah 'On This Day' melaporkan, pesawat yang terbang dari Bombay, India menuju New York, Amerika Serikat itu jatuh saat hendak mendarat di Bandar Udara (Bandara) Internasional Cointrin Jenewa, pada pukul 08.00 waktu setempat.
Terakhir kali berkomunikasi dengan petugas Air Traffic Control (ATC) atau petugas lalu lintas udara di menara pengawas, sang kapten pilot mengatakan pesawat yang dikendalikannya berada di ketinggian 19.000 kaki atau sekitar 5.791 meter, atau lebih tinggi 514 meter dari puncak Mount blanc.
Keberadaan pesawat usai hilang kontak ini diketahui setelah tim pencari menemukan puing pesawat di barat daya Mount Blanc pada ketinggian sekitar 1.400 kaki atau 427 meter.
"Bagian lainnya ditemukan di ketinggian 50 kaki atau 15 meter hingga membuat lubang mirip kawah besar di gunung," ujar pemandu wisata Mount Blanc, Gerard Devoussoux.
Saat ditemukan serpihan-serpihan tersebut, otoritas dan media internasional melaporkan kemungkinan kecil bahwa ada penumpang yang selamat. Keluarga yang mendengar kabar tersebut langsung shock berat.
"Saya sangat terpukul mendengar kabar tersebut. Sedih sekali. Saking sedihnya, saya sudah tidak bisa menangis lagi," ujar Robert Bruce, seorang pria asal Toting, London, Inggris, yang orangtuanya berada di pesawat tersebut.
"Hidupku sendiri seperti sudah berakhir saat mendengar kabar tersebut," imbuh dia. Tapi Robert tak akan larut dalam kesedihan dan akan kembali menatap masa depan.
Selanjutnya, pencarian dilakukan secara bertahap di tengah terjangan cuaca buruk di pegunungan. Tak semua jenazah ditemukan.
Para penumpang terdiri dari sekitar 100 orang berkewarganegaraan India dan 6 lainnya berasal dari Inggris. Salah satu penumpang adalah Ketua Komisi Energi Atom India Homi Jehangir Bhabha.
Hasil penyelidikan atas kecelakaan tersebut menyatakan ada masalah pada VOR atau sistem navigasi pesawat yang membuat kapten pilot salah memperkirakan posisinya di pesawat, sehingga menabrak gunung.
Pada tanggal 24 Januari 1916, seorang pria lahir yang kemudian menjadi seorang jenderal besar, yakni Jenderal Soedirman. Kemudian pada 24 Januari 1984. Komputer Apple Macintosh yang kini punya tempat tersendiri di hati pengguna, pertama kalinya beredar di pasaran. (Riz)
24-1-1966: Pesawat Jatuh Dekat Puncak Mont Blanc, 117 Orang Tewas
Sang kapten pilot mengatakan pesawat yang dikendalikannya berada di ketinggian 19.000 kaki atau sekitar 5.791 meter
Diperbarui 24 Jan 2015, 06:00 WIBDiterbitkan 24 Jan 2015, 06:00 WIB
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ramalan Kehidupan Cinta Tiap Zodiak di April 2025, Part 1
5 Potret Memukau Pevita Pearce dengan Busana Kasual, Inspirasi Tampil Simpel Tapi Fashionable
Kepala BNPB Sebut Pengiriman Pasukan Bantuan Pasca Gempa Bentuk Solidaritas Indonesia ke Myanmar
Cara Cek Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2025 dengan Google Maps
Sumut Kehilangan Ratusan Ribu Hektare Hutan, Ini Penyebabnya
Arsenal Coba Halangi Reuni Viktor Gyokeres dan Ruben Amorim di Manchester United
Top 3: Harga Emas Melambung Gila-gilaan
Ingin Riasan Lebaran Simpel? Simak Tips Makeup Antimenor dengan Blush On Rp60 Ribuan Ala Rachel Amanda
Aturan Baru Tiket Kereta JR Pass di Jepang Banyak Diprotes Traveler
4 Tentara AS yang Alami Kecelakaan di Rawa Lithuania Ditemukan Tewas, 3 Sudah Diidentifikasi
Kopi Susu Gula Aren dan 3 Variasi Resep yang Manjakan Lidah
5 Cara Ampuh Mencegah Mabuk Perjalanan saat Arus Balik Lebaran Idul Fitri 2025