Liputan6.com, Texas - Gara-gara kelelahan, seorang pelari maraton di Texas merangkak hingga garis finis. Meski dengan susah payah, wanita asal Kenya itu berhasil menyabet juara tiga dalam kejuaraan lomba Austin Marathon and Half Marathon Sunday 2015.
Adegan saat ia merangkak menggunakan kedua lutut dan tangannya menarik perhatian para penonton, juga para pewarta yang hadir di sana. Tak ayal mereka pun menyemangati si pelari wanita yang kehabisan tenaga itu.
Dilansir dari Daily Mail, Selasa (17/2/2015), wanita bernama Hyvon Ngetich itu awalnya memimpin lomba maraton sejauh 23 mil. Tapi ketika kemenangan sudah di depan mata, tiba-tiba ia mengalami kelelahan akut dan atlet Kenya itu nyaris ambruk.
Pada saat garis finis mulai terlihat, tubuh Ngetich melemah. Ia terjatuh, tapi pelari berusia 29 tahun tersebut tidak rela menyerah begitu saja. Dan mengerahkan segenap sisa tenaganya untuk merangkak menuju garis penentuan tersebut.
Pandangan Ngetich tertuju ke garis finis dan dengan cepat merangkak. Seorang tenaga medis sempat mendekatinya, menawarinya kursi roda, tetapi ia menolak untuk duduk di atasnya.
Ngetich lalu melanjutkan usaha terakhirnya menuju garis finis di bawah pengawasan tenaga medis. Sementara orang-orang bersorak, menyemangati langkah terakhirnya.
Jika ada yang menawarkan bantuannya, Ngetich akan telah didiskualifikasi dari perlombaan itu.
"Pada satu titik, Ngetich sempat berhenti sesaat, kembali mengumpulkan kekuatannya," demikian dilaporkan Keye-TV.
Tepat sebelum ia mencapai garis finis, pelari Austin Hannan Steffan melintas. Mengalahkan Ngetich, membuatnya menjadi juara ketiga.
"Kau pelari dan perangkak paling berani yang pernah aku lihat dalam hidupku. Anda sangat terhormat, dan aku akan menyesuaikan hadiah uang Anda, seperti juara kedua," ungkap direktur perlombaan Austin Marathon, John Conley kepada Ngetich.
Ngetich menang dengan catatan waktu 02:34:42. Begitu pula dengan atlet Kenya pria Betram Keter yang perolehan waktunya 2:16:21. Rekan senegaranya Cynthia Jerop juga sukses dalam kompetisi itu dengan posisi di 2:54:22.
Â
Ngetich mengaku tidak menyangka bisa memenangkan lomba, melihat kondisinya saat-saat terakhir mengalami kehabisan tenaga.
"Selama dua kilometer terakhir, aku tidak ingat apa-apa. Bahkan garis finis... aku sudah tak tahu," kata Ngetich.
Namun Ngetich mengungkap mendapat kekuatan untuk melanjutkan larinya dari salah satu relawan yang mengatakan ia hampir sampai di garis finis. Berkat kemauannya yang kuat, usahanya pun tak sia-sia. Ia menang, meski hanya juara tiga.
Lomba bertajuk Austin maraton itu adalah kualifikasi untuk mengikuti ajang bergengsi bergengsi Boston Marathon. (Tnt/Mut)
Nyaris Ambruk, Pelari Maraton Merangkak Hingga Garis Finis
Saat garis finis mulai terlihat, tubuh Ngetich melemah. Ia terjatuh, lalu merangkak menuju garis penentuan tersebut. Berikut rekamannya.
Diperbarui 17 Feb 2015, 18:01 WIBDiterbitkan 17 Feb 2015, 18:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mantan Pemain Bass Slank Bongky Marcel Sebut Bunda Iffet Menjadi Pengganti Sosok Ibunya
Pegatron Operasikan Pabrik Cerdas Berbasis AI dengan 5G Telkomsel di Batam
PKS soal Perputaran Dana Judi Online di Indonesia Tembus Rp1.200 Triliun: Ganggu Perekonomian
Harga Realme C35 Terbaru April 2025, Simak Spesifikasi dan Alternatif Terbaik
Ini Senjata Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Trump
Songkolo, Sajian Begadang Khas Makassar
Reza Arap Buka Tempat Biliar Bareng Teman-teman karena Asas Pertemanan
Bursa Transfer Belum Buka, Manchester United Sudah Nyaris Amankan Rekrutan Pertama Musim Panas
Arti Makanan Halal dan Pentingnya Proses Produksi yang Sesuai Syariat
Samsung A54 Harga Lengkap dengan Spesifikasinya, Pilihan Tangguh di Kelas Mid-Range
Ribuan Calon ASN Mundur, Menaker Sebut Gara-Gara Tak Mau Pindah ke IKN
Martha Tilaar Raih Lifetime Achievement APSWC Award 2025, Thailand Dominasi Pemenang