'Lahirnya' 2 Pulau Baru di Laut Merah

Dua pulau baru muncul di Laut Merah di Timur Tengah. Kemunculan dua pulau itu berkaitan dengan letusan gunung api sesudahnya.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 29 Mei 2015, 17:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2015, 17:01 WIB
Menyaksikan Kelahiran Dua Pulau Baru
Dua pulau baru muncul di Laut Merah di Timur Tengah.

Liputan6.com, Laut Merah - Dua pulau baru muncul di Laut Merah di Timur Tengah. Kemunculan dua pulau itu berkaitan dengan letusan gunung api sesudahnya.

Dikutip dari Arstechnica, peristiwa letusan dan kelahiran pulau-pulau kecil ini sebetulnya berkaitan dengan letusan gunung berapi pada tahun 2011 dan 2013. Namun video tersebut menyebar di dunia maya beberapa saat belakangan ini.

Laut Merah berada di antara Afrika dan Semenanjung Arab. Laut itu memiliki serangkaian pulau kecil yang dikenal dengan Kepulauan Zubair.

Secara geologis, diketahui bahwa benua Afrika bergerak perlahan-lahan dan memisahkan diri pada sepanjang Celah Afrika Timur yang memiliki banyak gunung berapi. Sebaliknya, Semenanjung Arab memisahkan diri dari benua Afrika di sepanjang Laut Merah.

Sebelum abad 20, gunung berapi di Kepulauan Zubair sempat meletus di tahun 1700-an dan 1800-an. Lalu pada tahun 2007 muncul di pulau baru di salah satu gugusan kepulauan itu.

Pada Desember 2011, terjadilah letusan di pulau yang sekarang dinamai Pulau Sholan.

Para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology, yaitu Wenbin Xu, Joel Ruch, dan Sigurjon Jonsson memanfaatkan pencitraan satelit dan alat ukur elevasi untuk memantau kelahiran pulau-pulau tersebut.

Pada September 2013, muncul pulau ke dua yang lebih besar, Pulau Jadid, 8 kilometer dari Pulau Sholan. Pulau ke dua itu memiliki puncak setinggi 186 kilometer di atas permukaan laut, dengan luas pulau sekitar 0,7 kilometer persegi.

Pulau-pulau ini tampak sedang tenang, namun pada kenyataannya tidak. Menggunakan perhitungan GPS, dasar Laut Merah dilaporkan merekah sekitar 6 milimeter setiap tahunnya.

(Alx/Tnt)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya