'Kayak' dari Labu Seberat 370 Kilogram

Buah labu raksasa ternyata bisa dibuat menjadi perahu kayak yang bisa dipakai di sungai.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 16 Sep 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 13:11 WIB
'Kayak' Ini Terbuat Dari Buah Labu 370 Kilogram
Gambar dari The Enterprise

Liputan6.com, Taunton- Seorang pria dari Taunton di negara bagian Massachusetts memanfaatkan sebuah labu raksasa menjadi perahu kayak. Ia tak menyangka perjalanannya menggunakan sebuah labu raksasa menjadi berita.

Pada mulanya, Todd Sandstrum mengubah labu raksasa seberat 370 kilogram itu menjadi kayak karena ingin meningkatkan kesadaran anak-anak akan bidang pertanian. Dikutip dari The Enterprise, ia mengatakan, "Sudah saya bilang, kalau hal ini membuat satu saja anak kecil menjadi mawas tentang pertanian, cukup."

Pada 5 September 2015, Sandstrum berlayar dengan labu raksasa yang dalamnya telah dicungkil dan mendayung menggunakan kayuh layaknya kayak. Ia memulainya dari South Street East di Raynham dan berharap bisa menempuh 11 kilometer ke Weir Village Riverfront Park di Taunton.

Tapi perjalanan itu tidak semudah yang dibayangkan. Sandstrum berharap bisa menempuh 1,6 kilometer di sungai Taunton dalam 90 menit, tapi ia hanya menempuh 90 meter saja selama itu. Ternyata airnya dangkal.

Setelah bersusah payah melawan air dangkal, batang-batang kayu, dan bebatuan sejauh 5,6 kilometer, ia pun pindah ke sebuah ke perahu dan menarik labu raksasanya. Ia masih tidak menyangka betapa sulitnya hal yang dihadapi untuk melakukan semua itu.

Ternyata, petualangannya itu berdampak lebih. "Saya berhasil menyampaikan pesan perihal pertanian. Menggugah anak-anak untuk berani berkotor-kotor dan mengajak orang untuk membeli dan mendukung pertanian setempat."

Sandstrum rajin menyelenggarakan acara South Shore Great Pumpkin Challenge setiap tahunnya. Kegiatan pria berusia 42 tahun itu adalah untuk mengajak sekolah-sekolah setempat untuk menanam dan memelihara sebuah labu raksasa.

Ia tidak menyangka perjalanannya menjadi seheboh ini hingga masuk dalam harian setempat dan jaringan televisi. Bahkan, Discovery Channel di Kanada tak luput menyiarkannya. Boleh juga. (Alx/Rie)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya