Liputan6.com, New York - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bertemu dengan Presiden AS Barack Obama di sebuah pertemuan informal yang telah diagendakan sebelumnya, saat Sidang Umum PBB berlangsung. Ini adalah sebuah pertemuan empat mata yang jarang terjadi.
Putin mengatakan bahwa Washington dan Moskow setuju untuk bekerja sama dalam menyelesaikan konflik di Suriah. Pertemuan yang berlangsung selama 94 menit ini--lebih lama dari waktu yang direncakanan, dilaksanakan setelah keduanya berbicara di depan forum PBB dengan topik masa depan pemimpin Suriah, Bahsar al-Assad.
Kepada wartawan Rusia setelah keduanya bertemu, Putin mengatakan Obama dan dirinya, setidaknya punya beberapa kesamaan gagasan dalam menyelesaikan empat tahun konflik Suriah.
Advertisement
"Kami bertemu dalam suasana sangat konstruktif, seperti berbicara bisnis dan terbuka satu sama lain," kata Putin seperti dikutip dari The Guardian, Senin 28 September 2015.
"Kami punya beberapa kesamaan dan perbedaan," tutur Putin.
"Saya pikir ada banyak cara dan jalan agar kami bisa kerja sama untuk menuntaskan masalah ini," tambahnya.
Sebelumnya, ia menolak keras permintaan Obama dan Presiden Prancis, Fracois Hollande yang meminta Assad turun dari kursi presiden selama mereka melancarkan operasi militer terhadap ISIS.
"Saya hormati kolega saya, Presiden AS dan Presiden Prancis. Namun, saya pikir mereka bukan orang Suriah, jadi mereka tak pantas memutuskan siapa yang harus memimpin Suriah," kata Putin beberapa waktu lalu.
Namun, setelah pidatonya di Sidang Umum PBB yang dimulai Senin 28 September waktu New York, AS, Putin sedikit 'melunak' dengan mengakui bahwa harus ada reformasi politik di Damaskus sebagai bagian dari solusis Suriah. Meskipun, ia masih mengindikasikan bahwa Assad tetap harus dilibatkan.
Sejauh ini, Obama belum ada komentar mengenai pertemuan kedua negara ini.
Salah seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada ABCNews, pertemuan itu sangat "produktif" dan "fokus", namun diwarnai dengan ketidaksetujuan posisi Assad dalam mencari solusi perdamaian Suriah.
Hubungan AS dan Rusia dewasa ini begitu membingungkan, sehingga pelaksanaan pertemuan ini boleh dikatakan 'kontroversial' seperti siapa yang lebih dulu meminta pertemuan dilaksanakan, topik apa yang seharusnya dibicarakan, hingga mengatur posisi duduk Obama dan Putin selama di Sidang Umum PBB. Baca: Sengkarut Pertemuan Obama-Putin dan Kegigihan Rusia Bantu Suriah
(Rie/Mut)