Pasca-Teror Paris, Prancis 3 Hari Berkabung

Corinne menjelaskan, sesaat setelah teror Paris terjadi, Hollande dan sejumlah menteri kabinetnya langsung menggelar rapat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Nov 2015, 20:41 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 20:41 WIB
150 Orang Tewas dalam Penembakan dan Ledakan Bom di Paris
Serangan teror di Paris telah menewaskan 150 orang di Paris. Presiden Hollande pun harus dievakuasi saat peristiwa tersebut terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - 7 Rangkaian aksi teror di 6 lokasi berbeda di Paris, Prancis, Jumat 13 November malam diduga menewaskan lebih dari 150 orang. Karena itu, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan 3 hari berkabung nasional pasca-insiden tersebut.

Duta Besar Prancis untuk RI Corinne De Breuze ‎mengatakan, saat ini negeri Menara Eiffel itu menyatakan dalam situasi darurat. Sejumlah tempat publik, seperti sekolah di sana diliburkan 3 hari.

"Hari ini Presiden Francois Hollande menyatakan 3 hari berkabung nasional. Itu sebabnya institusi-institusi dan sekolah-sekolah di sana ditutup 3 hari," ujar Corinne di Kantor Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2015) malam.


Corinne menjelaskan, sesaat setelah teror Paris terjadi, Hollande dan sejumlah menteri kabinetnya langsung menggelar rapat, menyikapi serangkaian aksi teror‎ itu. Dia juga meminta agar penjagaan di Prancis diperketat.

"Keadaan darurat telah dinyatakan di Prancis. Ini berarti presiden meminta penjagaan di perbatasan diperketat. Dan kini kontrol di perbatasan sudah dilakukan secara sistematis," tegas dia.

7 Teror melanda di 6 titik di Paris, Prancis pada Jumat 13 November malam waktu setempat. Teror ini disebut-sebut menewaskan lebih dari 150 orang. Sementara sekitar 200 orang mengalami luka-luka. (Rmn/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya