Guru Paksa Murid Tangani WC Tersumbat

Seorang ibu mengadu kepada pihak sekolah karena seorang guru memaksa putranya melancarkan WC tersumbat dengan tangan kosong.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 08 Des 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2015, 17:00 WIB
Guru Ini Paksa Balita Bersihkan Jamban Mampet
Sumber WESH via Daily Mail

Liputan6.com, Palm Coast - Seorang wanita bernama Tiffany Huffman mengutarakan kekesalannya kepda pihak sekolah terkait putranya yang masih berusia 4 tahun. Menurut laporan, bocah tersebut dipaksa melancarkan jamban tersumbat dengan tangannya setelah menggunakan WC tersebut.

Menurut Huffman, seorang guru di Rymfire Elementary School di kota Palm Coast menghukum putranya karena menggunakan tisu toilet secara berlebihan Minggu lalu.

Dikutip Daily MailSelasa (05/12/2015), putranya lupa mencuci tangannya-- sementara guru dan asisten kelas tidak ada yang melakukan pemeriksaan terhadap anak itu setelah dihukum.

Kata sang ibu kepada stasiun WESH, “Ia baru saja selesai buang air kecil dan BAB, jadi saya menduga semuanya masih ada di jamban ketika ia dipaksa melancarkan saluran dengan tangan kosong.”

Sang guru mengaku terhadap hukuman yang diberikan, tapi ia mengatakan bahwa jambannya bersih ketika merogohkan tangan ke dalam jamban. Namun menurut sang ibu itu tidak penting, karena murid-murid lain juga menggunakan jamban itu.

Katanya, “ ini membahayakan kesehatannya. Aku menyadari belakangan bahwa ada sejumlah luka di tangannya. Bakteria, atau apapun bisa berkembang biak pada luka itu.

Sumber Google Maps via Daily Mail

Huffman mengatakan bahwa kejadian itu juga telah mempermalukan putranya yang sekarang sudah tidak lagi bersekolah di sana,

“Ia merasa semua orang sedang menontonnya melakukan hukuman itu. Ia merasa terhina,” ungkapnya.

Di lain pihak, Flager County School District telah mengeluarkan pernyataan yang berbunyi bahwa penyidikan telah dimulai dan mereka akan menanggapi keluhan tersebut dengan serius.

Sejak kejadian itu, pihak sekolah menawarkan sang putra untuk ikut dalam kelas pra-TK lain, tapi hal itu mengharuskan pertukaran siswa dan dipandang tidak adil. Sementara itu guru tersebut mengatakan akan melakukan hal yang sama kepada anaknya sendiri.

Huffman membalas, “jika kau paksa anakmu sendiri untuk melakukan sesuatu yang mengerikan seperti itu, untuk apa kami menitipkan anak-anak kami kepadamu?”

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya