Liputan6.com, San Fransisco - Fans 'Back to the Future' mungkin masih menanti datangnya mesin waktu dan hoverboard sungguhan. Selagi menanti, jaket yang bisa mengeringkan sendiri, seperti yang dimiliki Marty McFly, ini bisa menjadi tambahan di lemari pakaian Anda.
Falyon Wearable Tech, sebuah startup berbasis di San Fransisco, menciptakan jaket yang bisa mengeringkan bagian dalam maupun luar hanya dalam hitungan menit. Jaket yang terinspirasi dari 'Back to the Future', dan dinamakan SDJ-01 ini, bekerja dengan sirkulasi udara tekanan tinggi melalui ruang di antara bagian luar dan lapisan dalam jaket.
Pengaturan tingkat kekencangan udara ditenagai dengan baterai yang bisa diisi ulang, terletak di kantong dalam jaket. Menurut Faylon, perlu waktu 1 - 2 menit untuk mengeringkan jaket, seperti ketika dipakai saat hujan, dengan baterai yang bisa berfungsi selama 30 menit. Kekuatan dari pengaturan udara setara dengan pengering rambut pada umumnya.
Advertisement
Jaket SDJ-01 juga memiliki tiga ventilasi, terletak di dekat garis leher, untuk melepaskan sirkulasi udara. Peletakan outlet dipertimbangkan dengan saksama, sehingga udara juga bisa mengeringkan wajah dan rambut, bahkan menjadi kipas saat udara panas, menurut Faylon.
Tak ketinggalan, jaket juga memiliki banyak kantong penyimpan untuk gawai milik Anda lainnya. Ada delapan kantong, termasuk yang khusus untuk smartphone dan tablet.
Dengan segala fitur tersebut, pemakai jaket tidak terlihat lebih besar.
Baca Juga
"Masalah terbesar yang kita miliki adalah membuat jaket tak terlalu berat dan besar, namun canggih dan punya banyak fitur di saat yang bersamaan," ungkap Aaron Coleman, desainer teknik utama di Faylon kepada Live Science. "Kami menciptakan banyak desain jaket yang berakhir rusak dan gagal sebelum mencapai momen 'eureka', dan akhirnya mendapatkan desain yang kami miliki sekarang.
Atribut teknologi tinggi ala Marty McFly ini merupakan penemuan yang 'menyalakan' ide kreatif. Namun bagi Faylon, ada alasan lain yang lebih baik untuk orang-orang mempertimbangkan jaket futuristik ini, meski tidak familiar dengan Back to the Future. Menurutnya, tidak ada orang yang betah memakai pakaian basah.
"Kami ingin percaya bahwa jaket kami menyelesaikan masalah di dunia nyata," ungkapnya. "Walau terinspirasi dari Back to the Future, kami memandang SDJ-01 lebih dari sekadar pernak-pernik," ia menambahkan.
Sementara produk seperti Apple Watch dan arloji pintar lainnya semakin komersil, Falyon melihat kesempatan besar mengikuti tren teknologi yang bisa dipakai.
"Target pelanggan kami adalah orang-orang yang ingin mengeringkan jaket mereka dengan cepat dan tak keberatan pamer mengenakan teknologi yang bisa dipakai," ungkap Coleman. "Jika orang-orang tak merasa malu mengenakan Google Glass, atau bicara pada jam tangan mereka, mereka seharusnya percaya diri mengenakan atribut berteknologi yang bisa mengeringkan jaket setelah kehujanan."
Ia menambahkan, "Jaket hadir dalam beberapa warna, termasuk hitam arang, abu-abu metalik, putih titanium, biru cobalt, dan 'edisi spesial' merah dan hitan yang didesain menyerupai milik Marty McFly di Back to the Future Part II."
Faylon menggelar kampanye Kickstarter untuk membantu mendanai proyek. Perusahaan sudah mencapai US$ 13.951, melebihi target mereka yang awalnya US$ 12.000. Pada 28 Desember 2015, kampanye akan ditutup, dan perusahaan akan memasarkan produksi jaket pertama pada April.