Liputan6.com, Paramoy - Belum lama ini foto-foto seekor anak babi yang lahir dengan belalai dan telinga gajah tengah beredar di sosial media.
Dengan moncong mirip belalai gajah dan telinga terkulai membuat hewan itu terlihat seperti perkawinan silang antara gajah dengan babi.
Baca Juga
Merasa heran dan kebingungan, netizen bahkan mengomentari bahwa babi tersebut sedang berevolusi menjadi seekor gajah.
Advertisement
Menurut laporan, anak babi yang lahir di Paramoy, Kamboja itu mengidap cacat fisik yang cukup parah. Ia bahkan tidak bisa membuka matanya.
Kelangsungan hidup anak babi itu hingga kini tidak diketahui. Namun, perdebatan di dunia maya antar netizen menduga hewan tersebut mengidap mutasi langka, yang menyebabkan kecacatan fisik yang cukup parah.
Baca Juga
Sementara itu, para pencinta hewan mengungkapkan kesedihannya terhadap kondisi anak babi itu, mereka cemas moncongnya yang mirip belalai dapat menghambat proses makan hewan tersebut.
Dilansir, Inquisitr, (1/3/2016), ini bukan pertama kalinya anak babi terlahir ke dunia mirip seekor gajah. Kejadian langka itu juga ditemukan di wilayah Jilin, China pada tahun 2014.
Satu dari delapan anak babi itu mati setelah hanya bertahan dua jam di dunia karena tidak memiliki mulut, membuatnya sulit untuk bernapas dan makan.
Pada tahun 2008, seekor anak babi juga ditemukan lahir dengan keadaan yang mengherankan di sebuah desa di barat daya China, dengan wujud primata. Hewan tersebut memiliki kening lebar, moncong kecil dan mata mirip primata.
Warga dari seluruh penjuru China berdatangan untuk melihat keanehan tersebut. Hal ini menimbulkan spekulasi yang tidak mendasar seperti, persetubuhan peternak dengan hewan babi, dan sebagai hibrida antara monyet dan babi.
Meskipun begitu, para ahli telah menjelaskan bahwa batasan evolusi antara babi dan primata terlalu luas, sehingga kedua binatang tidak bisa kawin dan melakukan reproduksi.
Namun menurut laporan, hal ini bisa dilakukan oleh manusia dengan DNA manusia bisa dipadukan dengan babi di dalam laboratorium.
Menurut laporan, ilmuwan belum lama ini mengajukan izin untuk membuat hibrida manusia-babi atau yang disebut sebagai Chimera sebagai penelitian lanjutan untuk menciptakan organ manusia dari babi, agar bisa diterima tubuh pasien saat transplantasi.