Bersihkan Area Crane Maut, China Gelontorkan Rp 40 Triliun

Badai menumbangkan crane di provinsi Guangdong China pada Rabu 13 April waktu setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Apr 2016, 16:22 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2016, 16:22 WIB
20160413-Badai Robohkan Crane di Tiongkok, 18 Tewas-Guangdong
Tim penyelamat mencari korban hilang akibat tertimpa crane di Kota Dongguang, Guangdong, Tiongkok, Rabu (13/4). Crane tersebut runtuh dan menimpa bangunan sementara dua lantai akibat badai yang menerjang kota Dongguan. (AFP/CHINA OUT)

Liputan6.com, Guangdong - Badai menumbangkan crane di Provinsi Guangdong China. Menimpa banyak orang yang sedang bekerja di lokasi konstruksi tersebut pada Rabu 14 April 2016 waktu setempat.

"18 orang tewas akibat tertimpa crane yang rubuh akibat angin kencang," kata seorang pejabat di Kota Dongguan kepada kantor berita China, Xinhua yang dikutip dari BBC, Kamis (14/4/2016).

Crane menimpa sebuah bangunan sementara dengan dua lantai yang terbuat dari kontainer pengiriman, setelah ada angin kencang berkekuatan 100 km per jam.

"139 pekerja konstruksi berada di dalam gedung saat crane rubuh pada Rabu pagi waktu setempat. Banyak yang bisa kabur," jelas juru bicara tim penyelamat, Luo Bin.

Tetapi pada Kamis ini, 18 pekerja masih berada di rumah sakit.

Dilansir dari Telegraph, empat orang tercatat dalam kondisi serius tapi stabil akibat tertimpa crane ambruk seberat 80 ton.

Sejauh ini pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Dana sebesar 20 juta yuan atau sekitar Rp 40 triliun, yang disediakan oleh perusahaan terkait untuk pemulihan dan bersih-bersih.

Kecelakaan itu paling mematikan sejak 74 orang dinyatakan tewas atau hilang, ketika sebuah gunung limbah konstruksi buatan manusia runtuh di Shenzhen pada Desember 2015. Polisi lalu menahan 11 orang karena dicurigai gagal mencegah bencana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya