Liputan6.com, Paris - Ahli keamanan penerbangan memperkirakan hilangnya pesawat EgyptAir dikarenakan adanya bahan peledak.
Ahli penerbangan Julian Bray mengatakan tidak adanya sinyal permintaan tolong sebelum kehancuran terjadi dimungkinkan karena mereka tak sempat mengaktifkannya. Dan kemungkinan besar sebab kehancuran itu adalah ledakan.
"Ini kecelakaan paling fatal karena semua telah tewas dan mereka tak sempat untuk mengaktifkan pesan darurat," kata Bray kepada Press Association seperti dilansir dari The Independent, Kamis (19/5/2016).
Advertisement
"Pesawat itu kini kemungkinan besar tenggelam di kedalaman laut Mediterania," lanjutnya.
Â
Baca Juga
Sementara itu, Will Geddes, direktur perusahaan keamanan swasta International Corporate Protection meminta masyarakat untuk waspada kalau hilangnya EgyptAir kemungkinan besar ulah teroris.
Kesimpulan itu didapat karena EgyptAir MS804 bertolak dari Paris yang dalam beberapa tahun belakangan menghadapi ancaman terorisme.
"Ada banyak kecurigaan tentang isu terorisme. Tapi harus hati-hati dalam menyimpulkannya," kata Geddes.
Namun, Geddes menekankan, apabila benar pesawat EgyptAir yang hilang itu mengirimkan sinyal belum tentu pertanda terorisme. Itu dikarenakan ledakan tidak serta merta menyebabkan pesawat itu rusak.
"Tak butuh perangkat besar -- kalau itu terkait aksi terorisme-- untuk menghilangkan tekanan dalam kabin," terangnya.
Adapun pilot Chris McGee mengatakan ada 2 kemungkinan yang membuat kapten maskapai tidak bisa mengontak menara kontrol.
"Pertama, mungkin adanya intervensi dari orang lain yang membuat pilot tak bisa memencet tombol SOS. Namun, itu situasi yang sangat-sangat jarang," kata McGee.
"Kemungkinan kedua mengatakan, suasana yang sangat tak terkendali. Mereka sibuk untuk mengendalikan penerbangan, mengatasi masalah, baru kemudian komunikasi. Jadi, pilot sibuk hingga tak bisa meminta tolong kepada menara kontrol," tutupnya.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab hilangnya pesawat EgyptAir MS804. Pihak maskapai mengklaim tidak ada kargo berbahaya dalam manifes penerbangan.Â
Pesawat EgyptAir yang hilang itu merupakan jenis Airbus A320-232 buatan tahun 2003. Membawa 59 penumpang dan 10 kru, total ada 66 orang di dalamnya. Dua di antara penumpang dilaporkan adalah balita.