Ini Daftar Tragedi Maskapai EgyptAir Selama 45 Tahun

Maskapai penerbangan nasional Mesir, EgyptAir, beberapa kali mengalami insiden seperti pembajakan maupun kecelakaan.

oleh Citra Dewi diperbarui 19 Mei 2016, 17:54 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 17:54 WIB
Maskapai penerbangan nasional Mesir, EgyptAir
EgyptAir, maskapai penerbangan nasional Mesir (Reuters)

Liputan6.com, Kairo - Pesawat EgyptAir dengan rute penerbangan Paris menuju Kairo pada Rabu 18 Mei 2016 waktu setempat menghilang dari radar. Menurut data, pesawat tersebut terbang dari Paris pukul 23.09 menuju Mesir dan menghilang sekitar pukul 02.45.

Pihak maskapai mengatakan pesawat dengan jenis Airbus A320-232 itu membawa 59 penumpang serta 10 kru, dan menghilang 80 mil (sekitar 10 menit) sebelum memasuki wilayah udara Mesir.

EgyptAir merupakan maskapai penerbangan nasional Mesir yang telah beroperasi di negara-negara Afrika utara lebih dari 84 tahun.

Berbagai peristiwa pun telah dialami maskapai tersebut, termasuk insiden seperti pembajakan, kesalahan teknis maupun pilot.

Seperti yang dilansir dari Independent, Kamis (19/5/2016), berikut beberapa insiden yang pernah dialami EgyptAir selama 45 tahun terakhir.

Maret 1972 Penerbangan dari Kairo, Mesir, menuju Aden di Yaman Selatan menabrak Pegunungan Shamsan dan menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 30 orang.

Agustus 1976 Penerbangan dari Kairo menuju Luxor dibajak oleh 3 orang bersenjata dan pada akhirnya dilakukan penyerbuan oleh pasukan komando.

Desember 1976 Sebuah pesawat EgyptAir yang terbang dari Kairo menuju Don Mueang International Airport di Bangkok menabrak kompleks industri di ibu kota Thailand.

Sebanyak 52 penumpang dan 19 orang di kawasan industri tersebut tewas karena kecelakaan tersebut. Kesalahan pilot menjadi penyebabnya.

Oktober 1982 Penerbangan dari Kairo menuju Jenewa, Swiss, mendarat 50 meter sebelum berada di landasan. Peristiwa itu menyebabkan pesawat meluncur di sebelah kiri landasan, berbalik 270 derajat dan kehilangan sayap kanannya.

Seluruh penumpang yang berjumlah 182 orang selamat, namun pesawat tersebut mengalami kerusakan parah dan tak bisa diperbaiki.

November 1985 Jet menuju Athena diserbu oleh tentara Mesir di bandara Malta setelah tiga pembajak bersenjata mengeksekusi 5 tawanan ketika pemerintah lokal menolak untuk mengisi bahan bakar pesawat.

Oktober 1993 Penerbangan menuju Yaman dibajak oleh seseorang yang membawa pisau berukuran besar. Ia ditahan ketika mendarat.

Maret 1996 Seorang pria Mesir dan anaknya membajak penerbangan menuju Luxor. Mereka mengklaim membawa bahan peledak dan mengaku membawa pesan dari Tuhan untuk disampaikan kepada pemimpin Libya, Muammar Gaddafi. Pada akhirnya pesawat dialihkan ke Libya.

Oktober 1999 penerbangan dari Los Angeles menuju Kairo yang transit di Bandara JFK New York mengalami kecelakaan di Samudra Atlantik 60 mil atau 96,5 kilometer di pesisir AS dan menyebabkan 217 penumpang tewas.

Berdasarkan investigasi, kecelakaan tersebut sengaja disebabkan oleh seorang perwira utama tanpa diketahui alasannya.

Mei 2000 Seorang pria yang mengacungkan botol jel rambut mengklaim membawa bom dan menuntut untuk dibawa ke Afghanistan. Kru pesawat berhasil melumpuhkan sang pembajak setelah ia berusaha menyerbu kokpit.

Mei 2002 Penerbangan dari Kairo menuju Tunis menabrak bukit di dekat Bandara Internasional Tunis-Carthage ketika terjadi badai pasir. Peristiwa tersebut menyebabkan 14 dari 56 penumpang pesawat tewas. Kesalahan perangkat lunak diduga menjadi penyebabnya.

Oktober 2009 Seorang pria Sudan menusuk pramugari dalam penerbangan dari Istanbul menuju Kairo. Pada akhirnya, ia berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan.

Juli 2011 Penerbangan dari Kairo menuju Jeddah, Arab Saudi, mengalami kebakaran di bagian kokpit ketika berada di Kairo. Sebanyak 7 dari 317 penumpang dan kru terluka. Pesawat yang rusak masih dapat diperbaiki.

Maret 2016 Penerbangan domestik dari Alexandria menuju Kairo dibajak oleh seorang pria dan harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Larnaca, Siprus.

Awalnya sang pembajak diduga membawa sabuk peledak, namun benda itu ternyata hanya terbuat dari ponsel. Seluruh penumpang selamat dan tak ada yang terluka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya