Sikat Gigi Berteknologi Tinggi Ini Bisa Rekam Bagian Dalam Mulut

Dengan kemajuan teknologi, sekarang kita bisa menonton bagian dalam mulut ketika sedang menyikat gigi.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 23 Mei 2016, 14:17 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 14:17 WIB
Penampakan Isi Mulut Ketika Menggosok Gigi
Dengan kemajuan teknologi, sekarang kita bisa menonton bagian dalam mulut ketika orang sedang menyikat gigi. (Sumber Onvi via Chicago Tribune)

Liputan6.com, Wilmette - Kabar gembira bagi para penggemar selfie. Inovasi melahirkan sebuah sikat gigi berteknologi tinggi yang membuat siapa saja bisa selfie dengan menonjolkan gigi dan bagian lain di dalam mulut.

Sikat gigi canggih itu dilengkapi dengan kamera mini video sehingga memungkinkan pemakainya melihat bagian dalam mulut melalui aplikasi pada telepon pintar. 

Dikutip dari Chicago Tribune pada Senin (23/5/2016), sikat gigi dengan pemancar Bluetooth ini dikembangkan oleh Craig Kohler, seorang dokter gigi di Kota Wilmette, AS.

Untuk satu sikat gigi dibanderol dengan harga US$400 atau setara dengan Rp 5,4 juta. Diskon khusus diberikan kepada para pembeli pertama, yakni seharga $100 atau setara dengan Rp 1,36 juta jika berkenan inden sejak Kamis 19 Mei lalu.

Para ahli mempertanyakan manfaat teknologi tinggi pada sikat gigi itu, namun Kohler memberikan alasan bahwa kamera dan sinar dari sikat gigi itu memungkinkan pengguna "untuk melihat mulut dengan cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya."

"Untuk membersihkan bagian belakang gigi dan geraham, serta melihat kondisi gusi," lanjutnya.

Dengan kemajuan teknologi, sekarang kita bisa menonton bagian dalam mulut ketika orang sedang menyikat gigi. (Sumber Onvi via Chicago Tribune)

Terlalu Mahal?

Namun demikian, orang mempertanyakan harga sikat gigi keluaran perusahaan Onvi milik Kohler itu. Seorang analis di lembaga penelitian pemasaran, Ryan Tuttle mengatakan, harga sikat gigi tersebut merupakan tantangan tersendiri dalam penjualan.

"Gagasannya menarik. Tapi saya kira harganya bisa menjadi kendala. Angka US$400 merupakan jumlah yang cukup besar untuk sebuah sikat gigi," ujar Ryan.

Menanggapi hal itu, Kohler mengatakan para pemakainya akan menghemat biaya melalui pencegahan atas perawatan gigi yang mahal. Kohler yakin bahwa harga yang ia tawarkan masuk akal.

Dokter gigi dengan pengalaman 35 tahun itu mengatakan resolusi kameranya lima kali lebih bagus daripada yang ada di dokter gigi dan resolusi videonya pun ia klaim dua kali lebih bagus.

Sekarang ini, Kohler tak hanya mencatat semua prosedur di kliniknya, namun ia juga membahas video bersama para pasien. Menurutnya, para pasien menghargai keberadaan perangkat yang memungkinkan melihat bagian dalam mulut mereka ketika sedang menggosok gigi di rumah.

"Ketika orang mengerti, mereka biasanya merawat dengan lebih cermat," kata dia

Kohler sudah menanamkan modal lebih dari $1 juta atau setara Rp 13,6 miliar untuk gawai seberat 156 gram itu. Perusahaannya berencana memasarkan produk sikat gigi canggih itu di triwulan pertama tahun 2017.

"Sekitar 80% orang tidak menggosok gigi secara cukup waktu, setidaknya pada salah satu bagian mulut," kata Manajer senior komunikasi di perusahaan Proctor & Gamble Oral Health, Kris Parlett.

Di akhir tahun ini, Proctor & Gamble berencana meluncurkan sikat gigi pintar terbarunya, Oral-B Genius. Harganya berkisar antara $200 dan $220 atau setara dengan Rp 2,7 dan Rp 3 juta.

Sikat gigi Oral-B itu nantinya akan tersambung dengan aplikasi yang berfungsi menunjukkan pengguna jika mereka harus menambah waktu penggosokan pada bagian tertentu.

Aplikasi tersebut menggunakan kamera pada gawai pengguna dan dipadukan dengan sensor untuk melacak daerah yang sedang digosok.

Sementara itu, Prophix juga akan melacak apakah penggosokan cukup sering dan cukup.

Alice Boghosian, Penasehat Konsumen di American Dental Association mengatakan bahwa gawai itu mungkin menarik, tapi belum tentu berguna bagi perawatan gigi.

"Jika ada sejenis gawai yang mengingatkan seseorang untuk menggosok gigi secara benar, tentu baik juga. Tapi hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan sikat gigi manual."

Kohler yakin bahwa harganya masuk akal. Dokter gigi dengan pengalaman 35 tahun itu mengatakan resolusi cuplikan gambarnya 5 kali lebih bagus daripada yang ada di dokter gigi dan resolusi videonya 2 kali lebih bagus.

Sekarang ini Kohler mencatat semua prosedur di kliniknya dan membahas video bersama para pasien. Menurutnya, para pasien menghargai keberadaan perangkat yang memungkinkan mereka melihat ketika sedang menggosok gigi di rumah.

Kohler melanjutkan, "Ketika orang mengerti, mereka biasanya merawat dengan lebih cermat."

Kohler sudah menanam modal lebih dari $1 juta (Rp 13,6 miliar) untuk gawai seberat 156 gram itu. Perusahaannya berencana mengirimkan produk-produk pertamanya di triwulan pertama tahun 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya