Liputan6.com, Jakarta - 3 Juli 1987 atau 29 tahun silam menjadi hari penentuan nasib bagi Jenderal Gestapo (Kepolisian Nazi) Klaus Barbie. Pria yang dijuluki "si Penjagal dari Lyon" ini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Prancis. Dia dinyatakan bersalah atas pembantaian ratusan warga Yahudi.
Seperti dimuat BBC on This Day, Majelis Hakim yang beranggotakan 12 orang ini menyatakan Barbie harus bertanggung jawab atas 341 kasus kemanusiaan. Lelaki berusia 73 tahun itu dinyatakan telah mendeportasi 842 orang, sebagian besar Yahudi ke kamp Nazi di Jerman.
Baca Juga
Satu di antara rentetan 'dosa' yang dilakukan Barbie, yakni memaksa 44 anak dari desa pertania di Lyon ke Jerman. Mengirim bocah-bocah berdosa itu kepada kematian di kamp Nazi. Total ada 373 orang yang mati atas ulah Barbie.
Advertisement
Salah satu keluarga korban yang menghadiri sidang berharap hukuman terberat untuk Barbie. Namun sanksi yang dijatuhkan dianggap tak setimpal dengan kejahatannya yang dianggap telah menghilangkan banyak nyawa orang. Ia hanya divonis bui seumur hidup.
Sementara itu, pengacara Barbie, Jacques Verges mengatakan, kliennya hanyalah jadi kambing hitam. Menurut dia, Pemerintah Prancis yang seharusnya bertanggung jawab. "Prancis menyalahkan Barbie dan melepas semua tanggung jawabnya kepada klien saya."
Editor koran Prancis Le Monde, Andre Fontaine mengatakan, vonis ini menjadi sangat penting bagi masyarakat internasional agar lebih sadar dan mengetahui seperti apa sejarah yang telah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya, Jenderal Barbie telah dua kali dijatuhi hukuman mati. Namun kemudian dia lolos dari jeratan sanksi itu, lantaran melarikan diri dan menyamar dengan menggunakan nama khas Bolivia.
Dia yang tengah buron kemudian ditemukan oleh pengacara Serge Klarsfeld pada tahun 1972, hingga akhirnya diekstradisi Pemerintah Bolivia dan diadili Pengadilan Prancis.
Klaus Barbie lahir 25 Oktober 1913 di Jerman. Sejak remaja ia bergabung ke Nazi di bawah naungan organisasi Hitler Youth. Kemudian pada 1935, ia gabung ke pasukan khusus Nazi, SS. Pada 1942-1944, ia naik jabatan sebagai Kepala Gestapo Departemen IV di Lyon.
Barbie dikenal sebagai sosok jenderal bengis yang menyiksa tahanan secara sadis di penjara. Dan dianggap bertanggung jawab atas kematian 4.000 orang dan 7.500 korban deportasi lainnya selama perang. Dia meninggal di penjara Lyon pada 25 September 1991.
Sejarah lain mencatat pada 3 Juli 1988, Kapal tempur Angkatan Laut AS USS Vincennes (CG-49) menembak jatuh Iran Air Penerbangan 655 di atas Teluk Persia, menewaskan seluruh 290 penumpangnya.
Kemudian pada 3 Juli 201, Partai Pheu Thai memenangkan mayoritas dengan 265 kursi, dengan pemimpinnya Yingluck Shinawatra, menjadi perdana menteri wanita pertama dalam sejarah Thailand.