Liputan6.com, New York - Seorang penyiar ramalan cuaca, John Bolaris, memiliki 'ritual' liburan ke Miami Beach di Florida yang hangat. Perjalanannya pada 2010 dirusak oleh tipuan sejumlah wanita muda yang menggasak uangnya senilai puluhan ribu dolar.
Dalam tayangan acara American Greed di CNBC, Bolaris menceritakan pengalamannya. Ternyata ada beberapa tipuan yang harus diwaspadai ketika sedang bepergian, meski trik-trik itu sejatinya bukan hal baru.
Advertisement
Baca Juga
Dirangkum dari CNBC pada Rabu (27/7/2016), berikut adalah 5 tipuan 'klasik' tersebut:
1. Pencurian Identitas
Pencurian paspor adalah salah satu modus pencurian identitas yang cukup sering terjadi, terutama paspor milik warga negara maju.
Bukan hanya melalui copet biasa, pencurian paspor ataupun informasi di dalamnya bisa juga dilakukan oleh petugas hotel atau pegawai imigrasi.
Menurut pengamatan pemerintah AS, pencurian informasi identitas bisa juga dilakukan dengan penawaran menjadi agen suatu perusahaan di negara asing, misalnya Latvia, dengan syarat memberikan informasi identitas.
Ingatlah selalu tempat meletakkan paspor, walaupun sedang tidak bepergian. Ketika sedang mendaftar di hotel atau melintas perbatasan, dokmen itu jangan sampai lepas dari pandangan mata.
Jika memerlukan visa, pastikan menggunakan agen yang memiliki reputasi dan pantaulah keberadaan paspor selama proses pengajuan visa.
Kemudian, milikilah salinan berwarna laman depan paspor, visa dan dokumen perjalanan lainnya. Simpan satu salinan pada teman atau kerabat di rumah dan bawa satu salinan lagi terpisah dari paspornya sendiri.
Tipuan Kartu Kredit
2. 'Skimming' Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit memang nyaman ketika sedang bepergian. Bahkan di beberapa lokasi terpencil ada saja toko dan restoran yang sekarang menerima alat pembayaran tersebut menggunakan mesin pembaca portabel.
Waspada, ternyata sejumlah mesin penjiplak data kartu kredit mirip dengan alat pengolah pembayaran sesungguhnya. Misalnya di Namibia. Sebisa mungkin, usahakan membayar dengan uang tunai.
Jika harus menggunakan ATM, pastikan menggunakan mesin merek terkenal dalam ruang yang terang. Lindungi papan kunci ketika menekan tombol dan waspada dengan orang tak dikenal yang menawarkan bantuan.
Beberapa bank dan perusahaan kartu kredit menawarkan layanan surel dan pesan teks setiap kali kartu digunakan. Gunakan layanan ini dan bacalah setiap pesan untuk memastikan tidak sedang dikelabui.
Advertisement
Polisi Gadungan
3. Polisi Gadungan
Roma, Italia adalah kota yang sangat bersejarah, tapi juga terkenal dengan penipu-penipu jalanan. Salah satu yang paling anyar adalah penyamun yang menyamar menjadi polisi berpakaian bebas.
Polisi gadungan ini bahkan memaksa melihat identitas untuk menangani kasus rekaan, padahal mereka menginginkan dompet berisi uang atau identitas.
Betapapun memaksa, turis berhak untuk meminta "petugas" itu memperlihatkan identitasnya—dikenal dengan "documento". Petugas yang asli wajib menunjukkannya.
Ongkos Selangit
4. Ongkos Selangit
Setelah tiba di tujuan, kemungkinan besar pelancong memerlukan seseorang untuk membawa ke hotel. Tipuan oleh taksi termasuk yang paling lazim di seluruh dunia dan dilakukan dengan semakin licin.
Salah satu tempat yang paling lazim terjadi seperti ini adalah Buenos Aires, Argentina, walaupun bisa saja terjadi di manapun.
Biasanya ada seseorang yang mengaku petugas resmi pengatur taksi yang meminta pembayaran di muka untuk memanggil taksi resmi. Pengguna menduga ongkos taksi sudah dibayar di muka, tapi ternyata kemudian ditagih lagi di akhir perjalanan.
Ada versi lain tipuan ini, yaitu ketika pengemudi taksinya yang meminta pembayaran ongkos di muka. Anehnya, ketika masih setengah jalan, taksinya mendadak 'rusak' dan pengemudi itu memanggil taksi lain untuk melanjutkan perjalanan. Tentunya bayar ongkos lagi.
Aturlah penjemputan jauh sebelum ketibaan, misalnya melalui pihak hotel atau penyedia yang jelas. Jika tidak bisa, pastikan tetap bersama dengan antrean taksi resmi di bandara. Setelah di dalam kota, hanya gunakan taksi berpanggilan radio atau atur perjalanan dengan pihak hotel.
Advertisement
Wanita Cantik
5. Mabuk Bersama Wanita Bar
Konsep tipuan wanita bar (B-girl) diduga bermula di Estonia, tapi tentu ada di mana-mana. Bahkan, tipuan sejenis ini di South Beach, Florida, juga dilakukan oleh sejumlah wanita Estonia.
B-girl biasanya tidak bekerja sendiri. Mereka menjadi bagian dari komplotan yang melibatkan bartender, pihak manajemen, dan bahkan pemilik kelab. Yang dialami oleh John Bolaris, penyiar ramalan cuaca televisi di Philadelphia, AS, bahkan melibatkan jaringan terkait mafia Rusia.
Para B-girl ini mempermainkan ego kaum pria paruh baya sehingga calon korban merasa dirinya hebat. Ia dicekoki alkohol sementara para wanita itu pura-pura menenggak vodka, yang sebetulnya air biasa. Dalam beberapa kasus, korbannya dicekoki narkoba.
Selagi mabuk, pelancong itu menandatangani berbagai belanja gila-gilaan, misalnya nilai pembelian wine hingga US$ 5.000 atau Rp 66 juta, yang harga sebenarnya hanya US $5 (Rp 66 ribu), demikian menurut suatu pengaduan polisi di Florida.
Tips setiap pembelian bisa mencapai ratusan dolar. Ketika siuman esok paginya, para B-girl itu sudah pergi.
Untuk menjaga diri, waspadalah dengan setiap tuangan minuman yang tidak dilihat sendiri. Manfaatkan layanan peringatan dari bank dan laporkan segera jika ada kejanggalan kepada bank penerbit dan polisi setempat.