'Maestro' Bedah Plastik Dunia Meninggal Usai Bawa Obor Olimpiade

Pitanguy meninggal dunia di usia 90 tahun atau tepatnya sehari setelah berpartisipasi dalam pesta pembukaan Olimpiade 2016.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Agu 2016, 16:33 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2016, 16:33 WIB
Sehari sebelum tutup usia, dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, ikut memeriahkan pembukaan Olimpiade 2016
Sehari sebelum tutup usia, dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, ikut memeriahkan pembukaan Olimpiade 2016 (Reuters)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Salah satu dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, tutup usia. Pria berusia 90 tahun itu meninggal dunia setelah satu hari sebelumnya ia berpartisipasi membawa obor dalam pembukaan Olimpiade 2016 yang berlangsung di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.

Seperti dilansir The Guardian, Minggu, (7/8/2016) juru bicaranya, Patricia Sallum mengatakan 'maestro' dunia bedah itu meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung di kediamannya di Rio de Janeiro.

Faktor usia, membuat kondisi kesehatan Pitanguy mulai menurun. Ini terlihat ketika ia tampil membawa obor di Olimpiade Rio 2016 dengan menggunakan kursi roda.

Salah satu keahlian Pitanguy yang mendunia adalah 'operasi memperbesar bokong warga Brasil'. Keterampilannya menggunakan pisau bedah itu telah membantu menaikkan pamor Negeri Samba sebagai tujuan populer pariwisata operasi plastik.

Tak hanya itu, ia juga turut mendongkrak Brasil menjadi salah satu negara yang paling banyak melakukan operasi.

Sepanjang kariernya, Pitanguy disebut telah banyak melayani kalangan jetset dunia, namun ia sangat berhati-hati membeberkan nama-nama kliennya. Sang dokter disebut begitu sukses sehingga ia dapat pulang - pergi dari pulau pribadi dengan menggunakan helikopter.

Namun ketenaran dan kekayaan, tak membuat Pitanguy lupa diri. Ia kabarnya juga sering mengulurkan tangan kepada korban kecelakaan yang berasal dari kalangan miskin secara gratis.

Pada awal kariernya, ia mendirikan bagian bedah di sebuah rumah sakit yang khusus menangani warga miskin. Setelah itu, langkahnya diikuti sejumlah rumah sakit lainnya melalui pemberian diskon bahkan operasi plastik gratis.

Sumbangsih pemikirannya dalam dunia bedah plastik membuat Pitanguy dinobatkan sebagai 'filsuf operasi plastik'. Ia berpendapat bahwa perawatan kecantikan dapat membantu orang dengan cara yang sama yang dilakukan oleh psikoanalisis karena bisa membantu mendobrak hambatan internal.

Dalam kata lain, perubahan yang dilakukan di luar tubuh dapat meningkatkan harga diri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya