Ini Fakta di Balik Kisah Snow White?

Snow White selama ini dipercaya sebagai sebuah dongeng, namun bisa saja itu merupakan kisah nyata.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 12 Agu 2016, 23:30 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 23:30 WIB
Snow White
Mengagumkan, putri-putri cantik Disney menjelma dalam bentuk manusia. Foto: Brightside.me

Liputan6.com, Waterloo - Snow White dan tujuh kurcaci adalah salah satu dongeng paling terkenal di dunia. Kisah tentang putri dan tujuh manusia kerdil itu pertama kali dipublikasikan oleh Grimm bersaudara.

Seperti banyak dongeng Grimm lainnya, cerita "Snow White" diduga sudah ada sejak Abad Pertengahan dan diteruskan dari mulut ke mulut selama beberapa abad.

Pada 1937, tayangan animasi Walt Disney membawa kisah ini ke seluruh dunia. Sejak saat itu, Snow White mendunia sebagai dongeng.

Namun demikian, dikutip dari Ancient Origins pada Jumat (12/8/2016), sebuah penelitian menyebutkan kemungkinan bahwa Snow White bukan sekadar fiksi. 

Ringkasan Cerita

Terlahir sebagai seorang putri cantik dengan kulit indah nan mulus, oleh sang ibu ia dinamai  Snow White.

Setelah kematian Ratu, ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang kejam. Dalam satu kesempatan, perempuan itu bertanya tentang kecantikannya kepada sebuah cermin ajaib.

Jawaban dari cermin itu membuatnya marah, karena yang didengarnya Snow White adalah perempuan tercantik di seluruh negeri.

Ibu tiri Snow White kemudian memerintahkan seorang pemburu untuk membawa Snow White ke hutan dan membunuhnya. Tapi pemburu itu bersimpati dan membebaskan putri cantik itu.

Snow White tiba di sebuah gubuk dan tidur di atas sebuah ranjang karena kelelahan. Ketika terbangun, ada tujuh kurcaci sedang menatapnya. Ia pun diizinkan tinggal bersama mereka asal membersihkan gubuk dan memasak.

Kisah 'Snow White' yang dianggap sebagai dongeng mungkin menceritakan tentang seorang wanita dalam dunia nyata. (Sumber Wikipedia)

Mereka tinggal dengan tenang hingga suatu hari cermin ajaib menceritakan kepada Ratu bahwa Snow White masih hidup dan masih tetap menjadi yang tercantik. Ratu kemudian menyamar menjadi nenek tua dan menghadiahi apel beracun kepada gadis itu.

Setelah satu gigitan, Snow White pun pingsan. Para kurcaci membuatkan peti mati kaca dan menempatkan Snow White di dalamnya karena mengira ia sudah meninggal.

Suatu hari, seorang pangeran tampan melintas dan melihat Snow White ada dalam peti mati kaca. Ia langsung jatuh cinta dan meyakinkan para kurcaci agar boleh membawa peti kaca itu untuk dimakamkan dengan layak.

Ketika Pangeran dan beberapa pria lain sedang mengangkut peti mati tersebut, mereka terjegal oleh akar-akar pohon. Bagian apel beracun terlepas dari tenggorokan Snow White.

Ia terbangun dan Pangeran langsung menyatakan cintanya. Mereka kemudian menikah dan berbahagia selamanya.

Margarete von Waldeck

Pada 1994, seorang ahli sejarah Jerman bernama Eckhard Sander menerbitkan "Schneewittchen: Marchen oder Wahrheit?" dan mengaku telah mengungkapkan kisah yang mungkin mengilhami cerita Snow White.

Menurut Sander, tokoh Snow White didasarkan kepada kehidupan Margarete von Waldeck, seorang wanita ningrat Jerman yang lahir pada 1533 sebagai keturunan Philip IV.

Pada usia 16 tahun, Margarete dipaksa ibu tirinya yang bernama Katharina dari Hatzfekd agar pindah ke Wildungen di Brussels. Di sana, Margarete jatuh cinta kepada pangeran yang pada kemudian hari menjadi Raja Pihilip II di Spanyol.

Orangtua Margarete tidak menyetujui hubungan itu karena "tidak menyenangkan secara politis". Margarete meninggal mendadak pada usia 21 tahun dan ada dugaan ia telah diracun.

Catatan sejarah menunjuk kepada Raja Spanyol yang juga menentang hubungan romantis itu. Ia diduga mengirim agen untuk membunuh Margarete.

Kisah 'Snow White' yang dianggap sebagai dongeng mungkin menceritakan tentang seorang wanita dalam dunia nyata. (Sumber Wikipedia)

Lalu, dari mana tujuh kurcaci itu? Ayah Margarete memiliki beberapa tambang tembaga yang mempekerjakan anak-anak seperti setengah budak. Kondisi yang buruk menyebabkan banyak pekerja anak meninggal dalam usia muda.

Mereka yang tetap hidup biasanya kerdil dan memiliki tungkai yang bengkok karena kurang gizi dan kerja fisik yang berat. Dengan demikian, mereka dijuluki "kurcaci-kurcaci yang malang".

Tentang apel beracun, Sander berpendapat bahwa kisah ini berasal dari kejadian historis di Jerman saat seorang pria tua ditangkap karena membagikan apel beracun kepada anak-anak yang dianggapnya telah mencuri buah miliknya.

Maria Sophia von Erthal

Tidak semua orang yakin dengan pendapat Sander. Menurut sebuah kelompok penelitian di Lohr, Bavaria, kisah Snow White merujuk kepada Maria Sophia von Erthal yang lahir pada 15 Juni 1729 di Lohr-am-Main, Bavaria.

Ia adalah putri dari tuan tanah abad 18 yaitu Pangeran Philipp Christoph von Erthal dan istrinya, Baroness von Bettendorff.

Setelah Baroness meninggal dunia, Pangeran itu menikahi Claudia Elisabeth Maria von Venningen, seorang Countess dari Reichenstein yang disebut-sebut tidak menyukai anak tirinya.

Istana yang dulunya tempat tinggal mereka dulu pernah menjadi tempat bagi sebuah "cermin bicara", yaitu sebuah mainan akustik yang dapat bicara. Cermin itu sekarang berada di Museum Spessart.

Cermin bicara. Kisah 'Snow White' yang dianggap sebagai dongeng mungkin menceritakan tentang seorang wanita dalam dunia nyata. (Sumber Manfred Scherer/Spessart Museum)

Cermin buatan tahun 1720 oleh Pabrik Cermin Elektorat Mainz di Lohr itu mungkin berada dalam istana ketika ibu tiri Maria tinggal di sana.

Para kurcaci dalam kisah Maria kabarnya dengan Bieber, sebuah kota pertambangan yang berada di sebelah barat Lohr. Kota itu dikelilingi 7 pegunungan.

Lorong-lorong terkecil pertambangan hanya bisa dimasuki oleh para pekerja tambang terpendek dan seringkali melibatkan orang-orang kerdil. Para pekerja tambang mengenakan topi berwarna terang.

Kelompok penelitian Lohr berpendapat bahwa peti mati kaca itu berkaitan dengan mahakarya kaca yang terkenal di daerah itu. Sedangkan apel beracun mengacu kepada semak belukar beracun yang banyak tumbuh di Lohr.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya