Kisah Gelandangan yang Jadi Pahlawan dalam Teror Bom New Jersey

Gelandangan 50 tahun bernama Lee Parker dinobatkan menjadi seorang pahlawan. Ia mencegah teror bom mematikan.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 23 Sep 2016, 08:02 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 08:02 WIB
Kisah Pahlawan 'Gelandangan' Bom New Jersey
Menurut keterangan Parker saat itu dia berada tidak jauh dari lokasi tas berisi bom itu berada (Printscreen/News.com.au).

Liputan6.com, New Jersey - Hidup dua tunawisma di New Jersey berubah selamanya setelah insiden teror bom terjadi beberapa hari lalu di kota itu. Kini mereka tidak lagi hidup menggelandang di jalanan.

Keduanya tinggal di sebuah hotel mewah, mendapatkan pakaian yang layak dan baru setiap harinya, serta dapat menikmati makanan lezat.

Tidak hanya itu, tunawisma itu bahkan mendapatkan pujian dan pelukan dari banyak orang, di mana pun mereka berada.

Pria 50 tahun bernama Lee Parker itu dinobatkan menjadi seorang pahlawan oleh Wali Kota Elizabeth, Christian Bollwage, atas jasanya telah menyelamatkan warga kota dari ledakan bom.

Seperti yang dikutip dari News.com.au, Kamis (22/9/2016), Parker bersama dengan temannya Ivan White, menemukan bungkusan mencurigakan yang ternyata adalah bahan peledak, di sebuah tong sampah yang terletak 150 meter dari bar Willy's Place.

"Jika pub itu penuh dan banyak orang di sekitar daerah itu, bom itu bisa melukai dan menewaskan banyak orang," kata Bollwage.

Menurut keterangan Parker saat itu dia berada tidak jauh dari lokasi tas berisi bom itu berada.

Pria 50 tahun itu sangat menginginkan tas baru. Ketika itulah dia melihat benda tersebut di atas tempat sampah.

Menurut keterangan Parker saat itu dia berada tidak jauh dari lokasi tas berisi bom itu berada (Printscreen/News.com.au).

"Aku ingin memiliki tas baru. Lalu saat melihat benda itu di atas tempat sampah, aku berpikir aku sangat beruntung," kata Parker.

Namun dia merasa ada yang aneh dengan tas yang ditemukannya. "Aku mengira itu adalah tas berisi buku," ujar dia.

Parker dapat merasakan tas sandang belakang itu setidaknya memiliki berat sekitar 14 hingga 18 kilogram.

Dia lalu memutuskan untuk membuka tas tersebut dan melihat isi dalamnya. Ada kawat, pipa, dan kotak berlabelkan C-5 di dalam tas itu.

White yang merupakan seorang veteran Angkatan Udara AS langsung mengenali benda yang dipegang oleh temannya itu.

"Ivan mantan Angkatan, sangat beruntung ada dia di saat seperti itu," kata Parker.

Mereka lalu berlari menuju pos polisi terdekat, melapor, dan membawa 4 orang petugas bersama mereka menuju lokasi benda mencurigakan tersebut.

Setelah melihat ke dalam isi tas, polisi langsung mengetahui apa yang berada di dalamnya. Dengan perlahan polisi itu mundur. Tak lama kemudian robot penjinak bom dikerahkan.

Tanpa disengaja, robot itu memicu salah satu dari bom meledak. Untungnya tidak ada yang terluka.

Setelah kejadian tersebut, warga Elizabeth menganggap Parker dan White sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan nyawa banyak orang.

Kedua gelandangan itu pun kini sudah mendapatkan tempat tinggal permanen, disediakan oleh sebuah organisasi non-profit, The Elizabeth Coalition to House the Homeless.

"Kami sangat senang mereka bertindak seperti apa yang seharusnya dilakukan seorang warga yang taat hukum. Saya juga lega karena orang-orang menghargai usahanya," kata Jacinta Fernandes, direktur Saint Joseph Social Service Centre.

Tidak hanya mendapatkan tempat tinggal baru, Parker dan White juga mendapatkan bantuan dana sekitar US$ 19.000 dari GoFundMe, yang satu per tiga dari uang itu di berikan kepada Elizabeth Coalition to House the Homeless.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya