Liputan6.com, Tulsa - Seorang petugas polisi di Tulsa, Oklahoma, Betty Shelby, didakwa melakukan kejahatan pembunuhan tingkat pertama kepada seorang pria berusia 40 tahun.
Menurut laporan Jaksa Tulsa County, Steve Kurnzweiler, Shelly menembak Terence Crutcher minggu lalu, setelah SUV yang dikendarai pria itu berhenti dan menghalangi jalan.
"Kami meninjau fakta-fakta dari tuduhan ini. Merupakan tanggung jawab kita untuk menentukan apakah pengajuan tuntutan pidana pada Shelby dibenarkan secara hukum," kata Kurnzweiler.
Advertisement
Surat perintah penangkapan dan pengaturan penyerahan diri telah dibuat untuk Shelby. Namun belum ada informasi pasti yang menyatakan kapan perempuan itu akan meyerahkan diri.
Baca Juga
Keluhan pidana yang ditujukan kepada Shelby didasarkan atas 'ketakutan polwan itu yang mengakibatkan tindakan tidak masuk akal', menembak mati Crutcher .
Menurut Kurnzweiler, seperti dikutip dari CNN, Jumat (23/9/2016), tindakan yang dilakukan Shelby tidak sah dan tidak diperlukan. Polisi wanita itu seharusnya tidak menembak Crutcher karena tidak bekerjasama dengan 'perintah' Shelby.
"Kami akan senang jika hukuman setimpal dijatuhkan. Kami akan dan terus mencari cara untuk menyelesaikan kasus ini hingga Shelby mendapat hukuman," kata pengacara keluarga Crutcher.
Pengacara itu juga mengatakan berterima kasih kepada Departemen Kepolisian Tulsa karena telah memberikan informasi penting.
"Hari ini kami berterima kasih kepada TPD, kepada Chief Jordan karena telah memberikan informasi kepada petugas District Attorney. Dan kami senang karena hukuman akan diberikan pada Shelby," kata pengacara Domario Solomon-Simmons saat jumpa pers.
Sementara itu saudara kembar Crutcher mengatakan bahwa hukuman yang akan diterima Shelby merupakan sebuah 'kemenangan'.
"Semuanya berhenti di sini. Kami ingin menghentikan aksi brutal polisi. Kami tahu bagaimana sejarahnya," ujar saudari kembar Crutcher.
Menurut keterangan petugas informasi publik, Susan Witt, kemungkinan hukuman kejahatan tingkat pertama yang akan diterima oleh Shelby adalah dipenjara selama 4 tahun hingga seumur hidup.
Sementara itu gubernur Marry Fallin menyatakan bahwa keputusan untuk menghukum Shelby dapat membawa 'perdamaian' bagi keluarga Crutcher dan warga Tulsa.
"Semua orang harus tenang dan kita harus ingat bahwa dalam sistem keadilan kita, petugas Shelby masih 'bersih' hingga dibuktikan bersalah," kata Fallin.
Belum ada komentar apapun dari pengacara Shelby, terkait dengan ancaman hukuman penjara yang mungkin akan diterima kliennya itu.
Namun sang pengacara, Scott Wood, mengatakan bahwa Shelby menyangka Crutcher bertingkah aneh dan mengabaikan perintahnya. Dia takut pria 40 tahun itu mungkin memiliki senjata.
Kejadian yang bisa membuat Shelby kehilangan pekerjaan itu terjadi pekan lalu tepatnya pada Jumat 16 September 2016, di sebuah jalan raya Tulsa.
Dia kala itu sedang menuju lokasi kejahatan. Saat sedang menuju lokasi polwan itu melihat SUV berhenti dan menghalangi jalan.
Shelby lalu menghentikan mobilnya di belakang SUV yang diketahui milik Crutcher. Dia lalu menghampiri pria yang berdiri di pinggir jalan itu untuk berbicara kepadanya.
Namun Crutcher tidak merespons. Pria itu malah berbicara kepada dirinya sendiri. "Aku mencoba berbicara padanya, tapi dia hanya bergumam dan berbicara pada dirinya sendiri," kata Shelby dalam penjelasan surat sumpahnya.
Crutcher kemudian berjalan menjauhi Shelby menuju mobilnya, dengan kondisi tangan di atas kepala.
Menurut rekaman video dari kamera dashboard mobil polisi dan helikopter, Crutcher terlihat berjalan menuju sisi samping SUV-nya.
Saat tiba di jendela mobilnya, tidak terlihat apakah jendela mobilnya terbuka atau tertutup, dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan dia memiliki senjata.
Tidak tahu apa yang terjadi saat Shelby memutuskan untuk menembak mati pria itu.