Langka, Bocah 15 Bulan 'Hamil' Janin Kembarannya

Dokter menemukan ada stuktur berbentuk tulang dan jaringan seperti organ di dalam perut Nisha.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 11 Agu 2016, 06:15 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2016, 06:15 WIB
Langka, Bocah 15 Bulan 'Hamil' Janin Kembarannya
Dokter menemukan ada stuktur berbentuk tulang dan jaringan seperti organ di dalam perut Nisha (Wikipedia)

Liputan6.com, Tamil Nadu - Bocah perempuan itu terus menangis selama berminggu-minggu. Ia merasa sakit perut serta sulit makan dan minum.

Nisha, 15 bulan, memiliki ukuran perut yang berbeda dengan anak seusianya. Bagian tengah tubuhnya itu terus tumbuh besar, seperti layaknya seorang wanita hamil.

Awalnya, orangtua gadis kecil itu tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap kondisi anak mereka. "Nisha memang memiliki perut yang sedikit besar dari ukuran biasanya sejak kecil," kata sang ibu, Sumanthi.

Namun, perut bocah 15 bulan mereka terus membesar, hingga akhirnya Nisha menangis dan mengeluh sakit hingga tidak bisa makan dan minum.

Melihat kondisi putrinya yang kian memburuk, Sumanthi dan suaminya, Raju, akhirnya membawa Nisha ke rumah sakit Sri Ganapathy, di Tamil Nadu, selatan India.

Mereka menduga ada tumor yang tumbuh membesar dalam perut bocah perempuan itu.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (10/8/2016), dokter awalnya menyangka ada kista di dalam perut Nisha. Namun, setelah melakukan pemindaian (scan), para dokter anak di pusat kesehatan pribadi itu terkejut bukan kepalang.

Dari layar monitor, dapat dilihat bagian bertulang, mengapur, dan berstruktur seperti teratoma -- tumor yang berisi jaringan dan organ.

Bocah India itu akhirnya didiagnosa mengalami foetus in fetu atau janin dalam janin, kondisi di mana janin terjebak di dalam tubuh saudara kembarnya.

"Awalnya aku menyangka Nisha menderita sejenis kista atau tumor. Saat scan dan ultrasound dilakukan, aku sangat terkejut dengan apa yang kulihat," kata seorang dokter bedah anak, Dr Vijayagiri.

"Saat itu aku langsung menduga 'benda' itu adalah foetus in fetu dan setelah melihat beberapa referensi, kami memutuskan untuk membuangnya," tutur sang dokter.

Nisa lalu dibawa dengan segera ke dalam ruang operasi untuk mengangkat parasit tersebut dari dalam tubuhnya.

Operasi pengangkatan kembaran tersebut berlangsung selama dua jam. Posisi parasit yang menyulitkan membuat para ahli bedah harus lebih berhati-hati.

"Janin tersebut menempel di beberapa organ seperti pankreas, limpa, dan usus besar. Foetus itu juga terletak di dekat pembuluh darah. Jadi kami harus sangat berhati-hati agar tidak melukai organ lain saat membuang parasit itu," kata Dr Vijayagiri.

Pengangkatan parasit itu berjalan dengan lancar. Kini Nisha mulai pulih dan akan segera pulang ke rumah.

Orangtua Nihsa bekerja sebagai buruh. Mereka mengatakan tidak pernah melakukan check-up pada masa sebelum dan sesudah kehamilan.

"Saat lahir, perutnya memang sedikit besar. Kami mengira itu normal. Aku sangat berterima kasih kepada dokter yang telah mengangkat foetus itu," kata Sumanthi.

Foetus in Fetu merupakan sebuah kondisi yang sangat langka. Sejauh ini, baru 200 orang dilaporkan lahir dalam kondisi "mengandung" saudara kembar mereka.

Janin yang berada di dalam perut kembaran itu terus hidup dan berkembang menjadi parasit yang dapat membahayakan nyawa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya