Liputan6.com, Beijing - Pekan lalu, warga Tiongkok menikmati libur panjang selama 8 hari. Momentum itu dimanfaatkan untuk berlibur atau bahkan pulang kampung.
Efeknya, terjadi kemacetan luar biasa di jalanan-jalanan China. Editorial The Beijing News meminta para pengendara agar sabar dan waspada di jalan.
Dikutip dari South China Morning Post pada Sabtu (8/10/2016), akhir masa liburan panjang itu kembali diwarnai kemacetan parah.
Advertisement
Baca Juga
Jutaan warga yang bepergian menuju tempat-tempat wisata selama liburan "pekan emas" bukannya malah meraih ketenangan seperti yang didambakan. Macet di mana-mana.
Tapi, ada saja warga yang mencoba bersantai di tengah kemacetan, misalnya melakukan peregangan atau merokok. Foto-foto dalam sejumlah media menggambarkan barisan panjang warga kencing di jalur darurat di jalan raya.
Rekor kemacetan jalan raya kali ini membuat macet yang lazim di Beijing jauh lebih mendingan.
Lie Ge, komentator China Central Television menuliskan artikel dalam Global Times sebelum mulainya liburan yang dipenuhi kemacetan tersebut. Ia memperingatkan kemacetan jalan yang diduga akan sangat parah karena beberapa jalan layang tol digratiskan.
"Inilah pertama kalinya jalan-jalan layang China tidak berbayar dan jelas akan menimbulkan kemacetan…banyak orang yang memanfaatkan yang gratis."
The Beijing Times melaporkan pada Senin lalu bahwa di Shenzhen yang banyak dihuni pekerja migran sebuah keluarga terjebak di jalan selama 7 jam hanya untuk bisa keluar dari kota.
Kata seorang pengemudi lain yang suntuk, "Kalau situasi berlanjut, mungkin saya harus menghabiskan waktu 8 jam di jalan."
Harian Daily Sunshine di Shenzhen menyebutkan tentang tantangan berat bagi pengelola jalan layang.
"Sepengetahuan kami, seorang wanita hamil kehilangan bayinya karena jalan macet, seorang pekerja migran kehilangan kesempatan bertemu ayahnya terakhir kali karena jalan macet…"
The Beijing News, yang telah menduga kisruh di jalan-jalan bakal terjadi, mencoba menjelaskan alasan kemacetan.
"Kemacetan jalan raya menunjukkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan aturan baru (jalan tol gratis). Mereka tidak terbiasa dan itulah sebabnya mereka tergesa-gesa memanfaatkannya"