Liputan6.com, New York - Ketika membicarakan seks, masyarakat kerap memandangnya tabu dan tidak pantas. Padahal, seks menjadi bagian dari peradaban manusia.
Di masa lalu, seks bahkan bisa menjadi akses kepada kekuasaan, misalnya dalam pernikahan politik antar anggota kerajaan. Atau sebaliknya, seks dipakai sebagai cara memaksakan kekuasaan, semisal dengan keji menjadikan seseorang sebagai budak seks -- seperti yang dilakukan ISIS.
Advertisement
Baca Juga
Jadi, ada banyak aspek yang terkait. Dengan telaah berdasarkan data, seks bisa didekati berdasarkan pandangan ilmiah.
Dikutip dari Live Science pada Jumat (18/11/2016) berikut ini adalah sejumlah statistik seputar seks. Data yang ada memang mengacu kepada sumber data di Amerika Serikat, tapi gejalanya bisa terlihat di beberapa wilayah lain:
1. Infeksi
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention, setidaknya 50 persen pria dan wanita yang aktif secara seksual akan terkena infeksi HPV pada suatu masa di hidup mereka.
HPV (human papillomavirus) hadir dalam bentuk dengan risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks maupun yang berisiko rendah sebagai penyebab kutil kelamin.
Dalam 90 persen kasus, sistem imun tubuh membasmi penyakit itu dalam 2 tahun.
Teman tapi Mesra
2. Cuti Hamil
Data U.S. Census mengungkapkan bahwa sekitar 2/3 wanita yang pertama kali mendapat anak antara 2001 dan 2003 tetap bekerja ketika hamil. Sekitar 80 persen dari wanita tersebut masih bekerja kurang dari sebulan sebelum melahirkan.
Pada masa lalu, antara 1961 dan 1965, sekitar 44 persen wanita bekerja selagi hamil dan 35 persen dari yang bekerja itu masih bekerja kurang dari sebulan sebelum melahirkan.
3. Pasangan SeksÂ
Dalam konteks Amerika Serikat, data National Center for Health Statistics menyebutkan bahwa, di antara orang dewasa antara berusia antara 20 hingga 59 tahun, kaum wanita rata-rata memiliki 4 pasangan seks selama hidupnya.
Untuk kaum lelaki, rata-rata memiliki 7 pasangan seks selama hidupnya.
4. Teman Tapi Mesra
Data-data dari penelitian Wayne State University dan Michigan State University menguak bahhwa sekitar 2/3 mahasiswa memiliki hubungan "teman tapi mesra" dengan memanfaatkan tidak perlunya komitmen dalam hubungan seperti itu.
Lebih dari separuh yang melakukan seks dengan teman mengatakan mereka melakukan seks dalam segala bentuk.
Sekitar 22,7 persen mengaku hanya melakukan sanggama, sedangkan 8 persen mengaku melakukan semuanya kecuali sanggama.
Kehilangan Keperawanan
5. Pencapaian Orgasme
Bersumber kepada National Health and Social Life Survey, disebutkan bahwa 75 persen kaum pria selalu mencapai orgasme ketika melakukan seks.
Tapi hanya 29 persen wanita yang meraihnya. Selain itu, kebanyakan kaum wanita tidak bisa mencapai klimaks melalui sanggama vagina dan memerlukan rangsangan pada klitoris.
6. Tidur Bersama
Lebih nyaman tidur sendiri atau bersama pasangan? Penelitian oleh National Sleep Foundation menyebutkan bahwa sekitar 12 persen pasangan menikah mengaku tidur sendirian.
7. Kehilangan Keperawanan dan Keperjakaan
Data-data dari Kinsey Institute dan California State University menyebutkan bahwa kaum pria kehilangan keperjakaan rata-rata pada usia 16,9 tahun. Kaum wanita, rata-rata, kehilangan keperawanan pada usia 17,4 tahun.
Ternyata, sudah ada penelitian yang menungkapkan bahwa hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik (keturunan). Sifat-sifat yang diturunkan, semisal sifat impulsif, dapat membuat orang lebih ingin atau lebih sungkan melakukan seks pada usia dini.
Lemah Syahwat
8. Lemah Syahwat
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, sekitar 5 persen pria berusia 40 tahun mengalami disfungsi ereksi. Pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, hal tersebut dialami 15 hingga 25 persen kaum pria.
9. Ukuran Penis
Menurut Kinsey Institute, rata-rata ukuran panjang penis di Amerika Serikat adalah 12,7 hingga 17,8 cm dengan ukuran lingkar antara 10 hingga 15 cm. Jadi, bukan seperti yang tayang dalam film-film dewasa.
10. Melakukan Seks
Dalam buku "Why Evolution Is True" (Viking, 2009) karangan Jerry Coyne, ada pendapat tentang dorongan biologis kaum pria untuk menebarkan gen mereka.
Misalnya, ada seorang wanita Rusia pada Abad ke-18 yang memegang rekor dunia melahirkan 69 anak melalui 27 kehamilan mencakup 16 pasang anak kembar, 7 kembar tiga, dan 4 kembar empat.
Tapi, menurut Guinness Book of World Records, seorang raja Maroko memiliki "setidaknya 342 anak perempuan dan 525 anak lelaki, dan, sebelum 1721, ia disebut-sebut memiliki 700 keturunan lelaki."