Liputan6.com, Jakarta - Tahukah Anda jika masturbasi telah ada sejak lama. Meski prosesi itu kerap dipandang sebagai tanda kerusakan moral dan dituduh menyebabkan berbagai masalah seperti kemandulan, kebotakan, dan sejenisnya.
Bangsa Mesir Kuno mengaitkan masturbasi kepada kisah ejakulasi Dewa Atum yang merupakan Dewa Pencipta. Sementara bangsa Yunani Kuno masturbasi menggunakan bantuan dildo.
Advertisement
Baca Juga
Tentu saja telah banyak upaya menekan masturbasi dari masa ke masa, baik upaya dari dokter, ulama, ataupun politisi --seperti pada masa Victoria di Inggris.
Demi mencegah masturbasi, seperti dikutip dari ranker.com pada Sabtu (5/11/2016), telah diciptakan sejumlah perangkat pada akhir abad 19 dan awal abad 20 untuk keperluan itu. Berikut sejumlah perangkat yang telah diciptakan untuk mencegah masturbasi:
1. Duri Penis
Dulu masturbasi dianggap sebagai hal yang tidak sehat, bahkan sperma yang keluar ketika 'mimpi basah' disebut sebagai penyakit.
Kaum pria di masa Victoria benar-benar kasihan, coba lihat perangkat yang ada dalam gambar.
Duri penis dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit 'mimpi basah' dan terbuat dari cincin logam yang mencengkeram di dasar penis dan dipasang menggunakan klip.
Alat ini bekerja ketika pria yang memakainya mengalami ereksi. Menyakitkan, sehingga para pria pemakainya di masa Victoria yang menentukan pilihannya untuk ereksi atau tidak.
2. Sarung Penis
Pada 1906, seorang pria bernama Raphael Sohn menciptakan alat yang pada sejatinya merupakan sabuk kemurnian bagi kaum pria.
Alat itu dipasangkan menutupi penis dan dirancang agar menempel dengan ketat sehingga tidak mungkin menggerakkan penis tanpa "sangat kesakitan dan kemungkinan cacat."
Seandainya cukup beruntung sehingga bisa melepasnya, alat itu tidak bisa dipasang kembali tanpa menggunakan suatu kunci yang sangat kecil.
Jadi, kalau memasangnya dan kemudian ingin melepaskannya, orang harus merusak penisnya atau jangan pernah kehilangan kuncinya.
Advertisement
3. Bebat Spermatik Stephenson
Pertanyaan terkait berapa kali uji coba terhadap alat bernama Spermatic Truss kerap muncul. Umumnya seputar keberhasilan penggunaan media tersebut.
Untuk alat yang mendapat hak paten pada 1876 ini, yang dimaksud berhasil artinya menutup seluruh bagian penis dalam kantong sambil menariknya ke paha dan memegangnya di antara paha.
Dengan demikian, ereksi alamiah menjadi tidak mungkin lagi.
Stephenson terus mengutak-atik perangkat tersebut selama 20 tahun. Hasilnya adalah perangkat yang memiliki duri berjejer di dalam kantong sekiranya terjadi ereksi.
4. Keripik Graham
Pada 1837, seorang pendukung makanan sehat wanti-wanti tentang bahaya masturbasi, lalu kemudian menciptakan keripik untuk mengatasi bahaya tersebut.
Ketika dimakan pada pagi hari, rasa tawar keripik itu diharapkan menurunkan syahwat seharian sehingga tidak merasa perlu masturbasi.
Pria itu adalah Sylvester Graham.
Keripik Graham (Graham crackers) masih ada hingga sekarang, tapi ternyata tidak mencegah bangkitnya birahi seseorang.
Advertisement
5. Perangkat Bowen
Â
Perangkat itu sepertinya tidak berbahaya, tapi ternyata pemasangannya harus dengan cara menjepit bulu kemaluan.
Ketika penis pria menegang, sejumlah klip pada perangkat Bowen diaktifkan dan mencabuti bulu kemaluan.
Perangkat itu cukup populer hingga penemuan alat cukur listrik pada 1928.
6. Sabuk Kemurnian Wanita
Bukan hanya pria yang harus dikekang. Perangkat yang satu ini benar-benar anti-masturbasi bagi wanita sekaligus mencegah tindakan seksual.
Tapi, perangkat ini menjadi celana dalam permanen yang jorok bagi wanita pemakainya karena harus tetap dipakai saat kencing atau BAB, atau sewaktu tidur, makan, berkuda, dan lainnya.
Peran perangkat ini tidak sepele. Bayangkan, perangkat ini dipakai para istri ketika suami-suami mereka berangkat Perang Salib agar para istri tidak berselingkuh.
Kenyataannya, tercatat hanya ada sedikit alat ini sebelum abad 16. Bahkan ada keraguan perangkat itu bisa bertahan lama dalam pemakaian, apalagi karena teknologi logam pada saat itu masih belum mendukung.
Â
Advertisement
7. Perangkat Listrik Prancis
Perangkat anti-masturbasi Prancis ini secara sederhana disebut "mesin listrik anti-masturbasi".
Ditemukan di Prancis pada 1915. Pria pemakainya memasangkan cincin pada penis dan cincin itu terhubung dengan sistem kelistrikan.
Ketika penis terangsang dan membesar, mekanisme listrik pada alat ini memicu bel alarm sehingga pemakainya -- dan orang-orang pada jarak 1,6 kilometer -- mengetahui apa yang terjadi.
Masalahnya, pria pemakainya harus menggotong alat besar ini ke mana-mana.
8. Pancuran Air Dingin
Pada 1893, seorang pria bernama Frank Orth menyempurnakan suatu celana tahan air. Terdengar aneh, tapi ternyata ada saja orang yang menciptakannya.
Dia jugalah yang menciptakan perangkat anti-masturbasi dan anti mimpi basah yang bekerja menurut teori "penciutan".
Selain mengenakan celana ini, penis pria diselipkan ke dalam selubung depan yang dijepit di antara 2 tuas. Ketika pria itu tidur, kalau penisnya mengembang, maka lapisan-lapisan selubung mengalirkan air dingin.
Dengan demikian, "Air dingin itu…mendinginkan organ yang sedang bangkit, sehingga ereksi batal dan tidak terjadi pengeluaran cairan."
Perangkat Frank Orth mungkin tidak bisa bekerja dengan baik, karena secara alamiah, ketika kaum pria tertidur dalam tahap mimpi basah, maka penis memang secara alamiah harus berdiri.
Advertisement
9. Sangkar Penis
Â
Alat ini mengundang kekesalan kaum pria masa Victoria. Sebab penis mereka terpaksa dikurung dalam sangkar ini.
Sangkar ini bukanlah perangkat anti-ereksi seperti sejumlah alat yang disebut sebelumnya. Masih memungkinkan terjadi ereksi, tapi kemudian mencegah apapun setelah penis pria telanjur bangun.
10. Corn Flakes
Ternyata, nasehat Sylvester Graham dihayati dengan baik oleh seorang pegiat makanan lainnya, John Henry Kellogg. Semasa hidupnya, Dr. Kellogg yang merupakan dokter di sanitorium, menawarkan cara-cara peningkatan kesehatan melalui gizi dan olahraga.
Makanan yang dianjurkannya kebanyakan terasa tawar dan tanpa daging. Menurut Kellogg, makanan berbumbu dan manis dapat meningkatkan libido.
Ketika serpih jagung (corn flake) tercipta tanpa sengaja, Kellogg langsung menawarkannya sebagai makanan penurun syahwat karena komposisi tepung dan jagung di dalamnya, apalagi tidak berbumbu dan secara umum memang rasanya tawar.
Para pasien menyukainya karena secara alamiah jagung memang nikmat. Kellogg menjajal racikannya dan mendirikan perusahaan untuk produksi besar-besaran makanan sarapan yang menurutnya sehat dan menekan syahwat.
Advertisement