Liputan6.com, Jakarta - Demo besar kembali terjadi di Jakarta. Unjuk rasa tersebut rencananya digelar pada 2 Desember 2016, besok.
Beberapa kelompok yang menginisiasi demo menyatakan, aksi mereka akan berlangsung super damai. Meski demikian, ada dugaan unjuk rasa berpotensi disusupi kelompok teror salah satunya ISIS.
Baca Juga
Menanggapi dugaan tersebut, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto angkat bicara. Upaya penyusupan tersebut memang berpotensi terjadi.
Advertisement
Namun, masyarakat tak perlu takut. Pasalnya, masalah itu sudah dapat ditangani aparat keamanan.
"Sudah saya jelaskan dompleng kemungkinan ada tapi sudah kita intercept, jaga," ucap Wiranto usai melakukan pertemuan dengan ratusan duta besar asing di kantor Kementerian Luar Negeri, Kamis (1/12/2016).
Ia pun menjelaskan, sebenarnya mudah untuk mendeteksi penyusup dari kelompok teroris di demo nanti. Wiranto mengaku telah mengetahui ciri-cirinya.
"Kala ada satu demonstrasi damai, zikir, kalau ada orang aneh masuk situ berbuat kejahatan keliatan gak? Keliatan," ucapnya.
"Jadi ada perjanjian dengan pendemo dan aparat keamanan kalau lihat yang aneh-aneh laporkan, tangkap bersama," sambung dia.
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia menangkap sembilan orang yang diduga menunggangi demo 4 November lalu. Sembilan orang tersebut diduga terlibat jaringan ISIS.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius, membenarkan hal itu. Namun, dia mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mendalami keterlibatan ISIS dalam kasus ini.
"Itu masih didalami oleh Densus 88, bahwa dalam pemeriksaan tentunya didalami mereka ikut dalam demo itu," ucap Suhardi di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Menurut dia, 9 tersangka itu mencoba untuk memperkeruh keadaan saat unjuk rasa 4 November lalu.
"Meskipun tidak bersenjata, mereka berencana melakukan langkah-langkah yang negatif seperti mendekati petugas," pungkasnya.