Masjid di London Ini Tebarkan Kasih Jelang Natal

Toleransi beragama dipraktikkan warga muslim Kota London. Menjelang Natal, mereka menyerahkan 10 ton bantuan makanan kepada para tunawisma.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Des 2016, 17:18 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 17:18 WIB
Para relawan tengah mengumpulkan makanan yang disumbangkan umat muslim
Para relawan tengah mengumpulkan makanan yang disumbangkan umat muslim (Muslim Aid)

Liputan6.com, London - Umat muslim di Kota London menyumbangkan 10 ton makanan bagi para tunawisma. Kegiatan amal ini diselenggarakan oleh lembaga Muslim Aid dan Masjid the East London di Whitechapel, Inggris.

Alhasil pada Jumat lalu, ratusan jemaah masjid membawa makanan untuk disumbangkan. Nantinya, makanan tersebut akan diberikan kepada Crisis, sebuah lembaga amal yang fokus menangani kaum tunawisma.

Sekitar 90 persen makanan tersebut nantinya akan diterima nonmuslim.

Dilowar Khan, Direktur Eksekutif the East London Mosque, menjelaskan kegiatan amal ini dilandasi oleh rasa kemanusiaan.

"Sangat menyentuh menyaksikan begitu banyak jemaah membawa makanan ke masjid untuk disumbangkan. Ini sebuah pertanda baik dari sisi kemanusiaan," ujar Khan seperti dikutip dari Telegraph, Senin (19/12/2016). "Kita harus membangun semangat ini dan memastikan bahwa kita memberikan dukungan kepada mereka yang kurang beruntung di sepanjang tahun."

Sementara itu Pendeta Bernadette Hegarty dari Gereja St Pauls Bow Common mengatakan, memberi adalah bagian dari ajaran Kristen dan Islam.

"Penting bagi kita untuk bekerja bersama-sama, untuk melakukan apa yang kita bisa, demi mendukung saudara-saudara kita," kata Hegarty.

Jehangir Malik, Direktur Utama dari Muslim Aid mengatakan, langkah pemerintah untuk menekan pengeluaran (austerity), ditambah lagi dengan krisis perumahan yang melanda, semakin banyak orang yang berakhir di jalanan dan hidup melarat.

"Kami sebagai lembaga amal muslim ingin melakukan sesuatu untuk membantu orang-orang paling terkena dampak pada momentum Natal, tak peduli keyakinan atau latar belakang mereka," kata Malik.

"Membantu mereka merupakan salah satu rukun Islam (zakat) dan sebagaimana suhu yang terus menurun--semakin dingin--kami harus melindungi mereka yang paling berisiko terkena dampaknya," tutur Malik.

Imam besar Masjid the East London, Syaikh Abdul Qayum mengatakan, kegiatan amal ini didorong oleh keyakinan umat muslim.

"Ini adalah kewajiban bagi umat Islam untuk membantu sesama, terlepas dari perbedaan keyakinan atau latar belakang seseorang. Kasing sayang ini benar-benar mencerminkan Islam yang sesungguhnya," kata dia.

"Pada musim dingin, ketika kita menikmati kemewahan menyantap makanan hangat di rumah, sering kali kita lupa orang lain yang membutuhkan bantuan di sekitar kita."

Masjid the East London pernah menjadi sasaran serangan kebencian dari Britain First pada bulan Maret lalu. Kelompok itu melakukan protes di depan masjid dan meneriakkan kebencian terhadap Islam.

Kepala Crisis, Ian Richards menjelaskan selama Natal, lembaga yang dipimpinnya tersebut membuka pintu bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal. Mereka menyambut para tunawisma dengan penuh kehangatan, makanan, juga persahabatan.

"Mungkin ini akan mustahil tanpa kemurahan hati dari para donor. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Muslim Aid dan Masjid the East London atas dukungan mereka," kata dia.

"Makanan ini akan membantu kami mewujudkan kelangsungan hidup bagi tunawisma pada Natal tahun ini," imbuh Richards.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya