Liputan6.com, Arunachal Pradesh - Sekelompok tim dari Amerika Serikat (AS) yang mengunjungi negara bagian di timur laut India, Arunachal Pradesh melapor telah menemukan 'jejak' dari era Perang Dunia II.
Diduga kuat itu adalah bagian jasad tentara AS yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada zaman tersebut.
Baca Juga
Warga dari Lower Dibang Valley kemudian menyerahkan 'jejak' dari era Perang Dunia II itu kepada tim tersebut baru-baru ini.
Advertisement
Tahun lalu tim tersebut juga menemukan beberapa bagian manusia dari daerah yang sama, dan analisa tengah dilakukan untuk mengidentifikasi temuan tersebut.
Diperkirakan hingga 400 orang Amerika bisa jadi masih berada di daerah terpencil Negeri Gangga yang berbatasan dengan Myanmar dan China.
Banyak prajurit dilaporkan hilang selama operasi Sekutu untuk memasok tentara Kuomintang Tiongkok yang berjuang memerangi Jepang.
Tim yang mengunjungi Arunachal Pradesh itu berasal dari Defence Prisoners of War/Missing in Action Accounting Agency (DPAA).
Anggota tersebut melakukan perjalanan ke beberapa lokasi hingga ketinggian 10.000 kaki (3.048 meter), di mana pesawat AS diyakini jatuh di pegunungan Himalaya.
"Ketika mendiskusikan situs tersebut dengan penduduk setempat, tim menerima sample dari bagian manusia dan tulang belulang, yang menurut saksi ditemukan dekat puing-puing pesawat jatuh," demikian disampaikan konsulat AS di kota timur Kolkata melalui pernyataan tertulis.
"Setelah tiba di lokasi, tim menemukan bagian manusia lainnya yang diyakini terkait dengan hilangnya anggota militer AS. Setelah disetujui oleh pemerintah India, bagian tersebut akan dikirim ke laboratorium DPAA dengan tujuan identifikasi," sambung pernyataan tersebut.
Pernyataan tertulis itu juga menyatakan jika tim bisa menguatkan bukti di lokasi dengan catatan sejarah dan laporan pendukung, maka dapat dilakukan ekskavasi lebih lanjut di situs tersebut dalam upaya memulihkan dan mengembalikannya ke laboratorium DPAA untuk identifikasi.
Ada lebih dari 1.300 orang hilang - terutama dari kecelakaan pesawat - di dalam dan sekitar daerah perbatasan antara India, Myanmar (juga disebut Burma) dan China -- sebuah daerah yang dikenal untuk pilot sebagai "The Hump".