India Berhasil Uji Coba Rudal Nuklir yang Dapat Jangkau China

PM India mengatakan, keberhasilan uji coba Agni V membuat setiap warga India bangga.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Des 2016, 14:40 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 14:40 WIB
Rudal berkemampuan nuklir milik India, Agni V
Rudal berkemampuan nuklir milik India, Agni V (Reuters)

Liputan6.com, New Delhi - India berhasil melakukan uji coba rudal nuklir terkuatnya pada Senin, 26 Desember 2016, demikian seperti dilaporkan Defense Research and Development Organization (DRDO) dan Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan India mengatakan, uji coba tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan rudal buatan India dan sebagai alat pertahanan.

"Keberhasilan uji coba Agni V membuat setiap warga India sangat bangga. Ini akan menambah kekuatan luar biasa untuk pertahanan strategis kami," tulis Perdana Menteri India, Narendra Modi, dalam akun Twitter-nya.

Itu merupakan kesuksesan India dalam melakukan uji coba Agni V keempat, yang merupakan rudal balistik antar benua atau biasa disebut dengan Intercontinental Ballistic Missile (ICBM). Sebelumnya, peluncuran pertama dilakukan pada 2012.

Dikutip dari CNN, Selasa (27/12/2016), uji coba yang dilakukan pada Senin lalu dilakukan melalui peluncur bergerak (mobile launcher) dari sebuah pulau di lepas pantai di negara bagian Odisha.

Peluncuran itu dilakukan di tengah-tengah meningkatnya kekhawatiran dunia akan perkembangan nuklir, khususnya terhadap apa yang telah diserukan oleh Vladimir Putin dan Donald Trump.

Donald Trump menyerukan AS untuk memperkuat dan memperluas kemampuan nuklirnya. Presiden terpilih itu mengungkapkan hal tersebut dalam akun Twitternya.

"Amerika Serikat harus memperkuat dan memperluas kemampuan nuklirnya secara luar biasa," cuitnya pada Kamis, 22 Desember 2016.

Ilustrasi nuklir India (nationalinterest)

Trump mencuit hal tersebut beberapa jam setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Negeri Beruang Merah perlu meningkatkan potensi nuklirnya. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan yang dilakukan dengan penasihat militer untuk meninjau kegiatan militer Rusia selama tahun 2016.

"Kita perlu memperkuat potensi militer dari kekuatan strategis nuklir lain, terutama dengan misil yang dipercaya dapat menembus sistem pertahanan rudal apa pun, baik yang telah ada dan akan datang," ujar Putin.

Menurut data dari Federation of American Scientists, Rusia memiliki 7.300 senjata nuklir--berada di posisi teratas, sedangkan Amerika Serikat memiliki 6.970 buah.

India memiliki senjata nuklir antara 100 hingga 200 buah. Jumlah itu lebih banyak dari Korea Utara, namun lebih sedikit dari China.

Pengembangan rudal tersebut kemungkinan paling mengkhawatirkan China. Dengan jangkauan lebih dari 5.000 kilometer, Agni V merupakan rudal dengan jarak terpanjang dan membuat Beijing berada dalam jarak terdekatnya.

Sebelum memiliki Agni V, rudal dengan jangkauan terpanjang India tidak bisa mencapai daratan China. Hal tersebut diungkap oleh mantan Kolonel Angkatan Darat India dan kolumnis di Business Standard India, Ajai Shukla.

Shukla mengatakan, rudal baru tersebut akan menjadi senjata andalan untuk mengangkal nuklir China.

"Banyak analis India meyakini Agni V dapat menyebabkan hubungan yang lebih stabil dengan Beijing, meskipun untuk melakukan penangkalan lebih efektif, mereka berkata bahwa India harus lebih mengembangkan angkatan bersenjata konvesionalnya dan kemungkinan sebuah kapabilitas serangan-kedua," ujar perusahaan analisis militer, IHS Janes's, menanggapi nuklir India.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya