Menlu Sugiono: Indonesia Berkomitmen Memajukan Upaya Perlucutan Senjata Nuklir

Menlu Sugiono menyerukan langkah nyata untuk memperkuat stabilitas dunia dan menolak anggapan bahwa senjata nuklir menjamin keamanan.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 25 Feb 2025, 17:22 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 16:33 WIB
Menlu RI Sugiono dalam pertemuan High Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss (24/2/2025). (Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Sugiono dalam pertemuan High Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss (24/2/2025). (Dok. Kemlu RI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jenewa - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan terciptanya perdamaian serta keamanan global. Ia juga menyebut komitmen Indonesia dalam memajukan upaya perlucutan senjata.

"Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, akan terus melakukan upaya-upaya bagi terciptanya perdamaian dan keamanan global, termasuk dengan memajukan upaya-upaya perlucutan senjata," kata Menlu Sugiono dalam pertemuan High Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss (24/2/2025).

Menlu Sugiono juga menyinggung soal pentingnya upaya mengurangi ketergantungan pada senjata nuklir demi stabilitas dunia.

Menlu Sugiono menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi global yang semakin rentan akibat persaingan strategis antarnegara, mundurnya komitmen perlucutan senjata, ekspansi program nuklir, serta meningkatnya risiko konflik dan kecelakaan nuklir.

"Senjata nuklir tidak menjamin keamanan, justru menjadi ancaman," tegasnya.

Ia mendorong komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata dalam memperkuat kerangka global perlucutan senjata. Menurutnya, dunia memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk mengubah kondisi ini, dan perlu mengambil sikap tegas untuk mendorong perlucutan senjata.

 

Peran Conference on Disarmament

Menlu RI Sugiono dalam pertemuan High Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss (24/2/2025). (Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Sugiono dalam pertemuan High Level Segment Conference on Disarmament di Jenewa, Swiss (24/2/2025). (Dok. Kemlu RI)... Selengkapnya

Menlu Sugiono mendesak Conference on Disarmament (CD) untuk menjalankan mandatnya dalam merevitalisasi arsitektur perlucutan senjata global. Ia menyoroti beberapa hal penting, di antaranya:

  • Perundingan perlucutan senjata nuklir secara lebih konkret.Pembentukan instrumen hukum jaminan keamanan (negative security assurance)
  • Penguatan Kawasan Bebas Senjata Nuklir
  • Penguatan norma anti-uji coba nuklir

Sebagai satu-satunya forum multilateral yang dimandatkan oleh Sidang Majelis Umum PBB untuk merundingkan perjanjian kunci terkait perlucutan senjata, CD memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas global. Forum ini terdiri dari 65 negara anggota, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara dengan kemampuan militer signifikan, termasuk Indonesia.

Sejak dibentuk pada 1978, CD telah merundingkan sejumlah perjanjian penting, seperti:

  • Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT) – perjanjian non-proliferasi senjata nuklir.
  • Convention on the Prohibition of Biological Weapons (BWC) – larangan pengembangan dan penyimpanan senjata biologis.
  • Convention on the Prohibition of Chemical Weapons (CWC) – larangan penggunaan senjata kimia.
  • Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT) 1996 – larangan uji coba nuklir.
  • Partisipasi Indonesia dalam forum ini semakin mempertegas komitmen negara terhadap diplomasi multilateral demi perdamaian dunia.

Melalui upaya konkret di tingkat internasional, Indonesia terus berperan dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan bebas dari ancaman senjata pemusnah massal.

Infografis 3 Fase Gencatan Senjata Hamas dan Israel
Infografis 3 Fase Gencatan Senjata Hamas dan Israel. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya