Black Box Pesawat Rusia yang Jatuh Ditemukan di Laut Hitam

Rekaman audio berisi percakapan terakhir antara pengendali lalu lintas udara dan pesawat dari pesawat Rusia telah diputar di media setempat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Des 2016, 14:39 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 14:39 WIB
Pesawat TU-154 Rusia
Pesawat TU-154 Rusia (Wikipedia)

Liputan6.com, Moskow - Flight data recorder atau perekam data penerbangan dari pesawat militer Rusia yang jatuh di Laut Hitam pada Minggu 18 Desember 2016 ditemukan. Informasi itu disampaikan oleh pejabat Negeri Beruang Merah.

"Ini adalah black box atau kotak hitam pertama yang diambil dari jet Tu-154, yang jatuh bersama 92 penumpang dan awak pesawat nahas," kata pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Selasa (27/12/2016).

Menurut rekaman audio berisi percakapan terakhir antara pengendali lalu lintas udara dan pesawat yang telah diputar di media Rusia, dianalisa bahwa tak ada tanda-tanda kesulitan dari penerbangan tersebut.

Suara tetap tenang sampai pesawat menghilang dari radar, dan pengendali lalu lintas udara kesulitan mengontak kembali.

Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara dekat kota Sochi. Di dalamnya mengangkut anggota paduan suara yang akan tampil untuk pasukan Rusia di Suriah, bersama dengan wartawan dan anggota militer lainnya.

"Pesawat menghilang dari radar dua menit setelah lepas landas dari Bandara Adler Sochi pukul 05.25 (02:25 GMT) pada hari Minggu menuju Latakia di Suriah," demikian dijelaskan Kementerian Pertahanan setempat.

Penerbangan dari Moskow itu mendarat di Sochi untuk mengisi bahan bakar. Sebanyak 64 anggota musik militer ensemble terkenal Alexandrov, serta salah satu tokoh kemanusiaan terkenal Rusia, Yelizaveta Glinka yang dikenal sebagai Dr Liza -- Direktur Eksekutif Amal Aid Fair.

The Alexandrov Ensemble dijadwalkan tampil untuk konser Tahun Baru di pangkalan udara Hmeimim Rusia dekat Latakia.

Pasukan Rusia tengah melakukan serangan udara guna mendukung pasukan pemerintah Suriah, yang berjuang untuk memberangus pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pesawat Kelebihan Beban?

Sejauh ini muncuk beberapa petunjuk tentang penyebab kecelakaan. Meskipun Menteri Transportasi Maxim Sokolov mengesampingkan kemungkinan serangan bom.

"Penyidik ​​sedang menyelidiki apakah itu kesalahan pilot atau kesalahan teknis yang mungkin membuat pesawat jatuh," tegas Sokolov.

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada kantor berita Interfax Rusia, bahwa pesawat mungkin kelebihan beban.

"Akun saksi dan data obyektif lainnya diperoleh selama penyelidikan menunjukkan pesawat itu tak dapat terbang tinggi karena beberapa alasan -- kemungkinan karena overload atau kesalahan teknis -- sehingga jatuh ke laut," kata sumber yang dirahasiakan identitasnya.

Pesawat Tupolev yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah model lama tidak lagi diterbangkan oleh garis udara di Rusia tapi masih digunakan oleh militer.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya