Liputan6.com, Tehran - Akhirnya, setelah beberapa dekade, Iran kedatangan pesawat terbang penumpang buatan Barat yang telah dipesan. Pemesanan Airbus itu dilakukan setelah sanksi terhadap negeri itu dihentikan pada tahun lalu.
Negara-negara dunia sepakat mengangkat sanksi terhadap Iran sebagai imbalan negeri itu menghentikan kegiatan-kegiatan terkait dengan tenaga nuklir.
Baca Juga
Pada Kamis lalu, pesawat Airbus 321 tersebut mendarat di Tehran dan disambut dengan upacara resmi yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Abbas Akhoundi.
Advertisement
[bacajuga:Baca Juga](2821544Â 2819924 2686088)
Dikutip dari BBC pada Jumat (13/1/2016), pesawat Airbus tersebut diterbangkan dari Toulouse di Prancis. Salah satu penumpang yang ikut dalam penerbangan adalah pimpinan perusahaan, Fabrice Bregier.
Menurut para koresponden, kedatangan pesawat baru itu bersifat simbolis dan mendandai kebangkitan Iran dari isolasi ekonomi selama beberapa dekade.
Televisi pemerintah Iran mengatakan bahwa kedatangan pesawat itu merupakan "momen bersejarah bagi Iran yang menandai berakhirnya era sanksi pada negeri ini."
Kemudian dikatakan, "Kedatangan Airbus perdana ini menjadi permulaan dari pengiriman pesawat-pesawat terbang lain dan menjadi renovasi bagi armada penerbangan Iran yang menua."
Perusahaan penerbangan IranAir termasuk yang tertua sedunia, demikian menurut para pakar. Selama ini mengandalkan suku cadang selundupan untuk memastikan pesawat-pesawatnya tetap bisa terbang.