Liputan6.com, Corvallis - Baru-baru ini peneliti mencoba menguak sumber suara misterius yang terekam di Palung Mariana--palung terdalam di dunia. Mereka memperkirakan suara tersebut berasal dari seruan paus.
Dijuluki "Western Pacific Biotwang", suara tersebut kemungkinan berasal dari paus minke--salah satu jenis paus balin. Demikian menurut para peneliti yang merekam bunyi tersebut seperti dikutip dari Live Science, Kamis (19/1/2017).
Terlepas dari spesiesnya, paus tersebut memiliki rentang suara terendah 38 hertz hingga yang tertinggi 8.000 hertz. Sementara itu manusia dapat mendengar suara antara 20 hingga 20.000 hertz.
Advertisement
"Ini sangat berbeda, dengan semua bagian gila ini," ujar asisten peneliti senior bioakustika laut di Oregon State Univeristy, Sharon Nieukirk.
"Bagian frekuensi rendah mengerang merupakan khas paus balin, dan suara semacam sengau yang membuatnya benar-benar unik. Kami tidak menemukan banyak suara paus balin," imbuh Nieukirk.
Suara tersebut direkam oleh robot pelayaran otonom, yang dikenal sebagai passive acoustic ocean gliders. Alat tersebut dapat menyelam hingga kedalaman 1.000 meter di bawah permukaan air.
Para ilmuwan dapat mengarahkan alat tersebut dalam misi tunggal untuk menguping percakapan paus.
Nieukirk dan rekan-rekannya mengumpulkan data akustik di sebuah wilayah di Samudera Pasifik di sekitar Palung Mariana pada musim gugur 2014 dan musim semi 2015.
Suara sengau yang terdiri dari lima bagian itu, direkam secara reguler selama musim gugur dan semi. Para peneliti berharap, ilmuwan lain akan mengidentifikasi suara tersebut dalam kumpulan data lain sehingga mereka dapat mengonfirmasi sumbernya.
Simak suara misterius dari Palung Mariana yang direkam oleh ilmuwan:
Paus Minke Jadi Sumber Suara Misterius?
Â
Menurut deskripsi suara paus yang mereka jabarkan di The Journal of the Acoustical Society of America, Nieukirk dan rekan-rekannya mengatakan bahwa mereka menduga paus minke merupakan sumber suara tersebut.
Karena struktur suara yang kompleks, frekuensi, dan akhir suara yang menyerupai logam, para peneliti berpikir bahwa itu menyerupai panggilan spesifik yang dihasilkan oleh sekelompok paus minke kerdil dilepas pantai timur laut Australia.
Mereka menambahkan, terdapat beberapa jenis paus minke di daerah survei. Namun tidak begitu banyak yang diketahui tentang perilaku mereka, terutama vokalnya.
"Kami tak tahu banyak soal penyebaran paus di lintang rendah," ujar Nieukirk.
"Spesies ini merupakan paus balin terkecil, tidak menghabiskan banyak waktu di permukaan, memiliki tumbukan yang tidak terlalu menarik perhatian, dan sering tinggal di daerah yang sulit dilihat. Namun mereka sering mengeluarkan suara, dan membuatnya sebagai kandidat yang baik untuk studi akustik," imbuh dia.
Hingga saat ini, suara tersebut masih butuh untuk diterjemahkan. Hampir sebagian besar paus balin menggunakan suara-suara tertentu pada musim pembiakan dan pemberian makanan. Namun, suara yang baru-baru ini terekam kemungkinan memiliki fungsi yang kompleks.
"Jika ini merupakan panggilan kawin, mengapa kita mendengarnya sepanjang tahun? Itu sebuah misteri," kata Nieukirk.
"Kita perlu menentukan seberapa sering suara itu muncul di musim panas dibandingkan musim dingin, dan seberpa luas panggilan itu benar-benar tersebar," imbuh dia.
Itu bukan kali pertama paus minke telah membuat bingung ilmuwan dengan suara misterius mereka. Pada 2014, ilmuwan memecahkan misteri berumur 50 tahun.
Hal tersebut terjadi ketika mereka menemukan suara yang sering terekam di Samudra Antartika dan dijuluki "bio-duck", ternyata dihasilkan oleh paus minke Antartika.
Advertisement