Liputan6.com, Rapoosal - Dua orang tewas akibat ditanduk dalam festival Jallikattu di India, di mana sejumlah banteng dilepas di tengah-tengah kerumuman dan orang-orang berusaha menjinakkannya. Puluhan orang juga mengalami luka-luka dalam festival yang digelar di Rapoosal, Tamil Nadu.
Peristiwa itu terjadi ditengah-tengah meruaknya debat akan olahraga kontroversial tersebut. Pada 2014 lalu, jallikattu dilarang oleh Mahkamah Agung India.
Baca Juga
Namun pada Sabtu 21 Januari 2017 lalu, pemerintah pusat mencabut larangan tersebut untuk sementara menyusul adanya protes besar-besaran.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Senin (23/1/2017), beberapa desa dan kota di Tamil Nadu pun menggelar festival tersebut pada 22 Januari 2017 dan menarik kerumunan besar.
Jallikattu telah lama dipraktekkan di India sebagai salah satu bidang olahraga dan merupakan bagian penting dari festival panen.
Mahkamah Agung telah melarang jallikattu dengan alasan festival tersebut kejam bagi hewan.
Namun banyak warga di Tamil Nadu yang tak setuju dengan larangan tersebut. Mereka menganggap jallikattu sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka.
Para pengunjuk rasa menyerukan agar festial itu dapat disahkan kembali sepenuhnya, bukan hanya mengizinkannya sementara.
Namun aktivis hak-hak binatang mengatakan, tontonan tersebut menyebabkan banteng yang dilepaskan ke kerumunan menjadi stres. Binatang itu dipaksa untuk menangkis orang-orang yang mencoba untuk naik ke atas mereka di festival Jallikattu.