Kim Jong-un: Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara Sangat Memuaskan

Korea Utara mengonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik dengan sukses pada Minggu 12 Februari 2017.

oleh Citra Dewi diperbarui 13 Feb 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2017, 10:00 WIB
20160825-Rudal-Balistik-Korea-Utara-Kim-Jong-un-AFP-Reuters
Pemimpin Korut, Kim Jong-un menyapa pasukannya sebelum tes tembakan rudal balistik dari kapal selam, Pyongyang (25/8). Peluncuran rudal disinyalir sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan Korsel-AS. (AFP PHOTO/KCNA)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik dengan sukses pada Minggu 12 Februari 2017 lalu, dalam sebuah uji coba. Penembakan rudal itu diawasi langsung Kim Jong-un.

Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan bahwa rudal Pukguksong-2 itu merupakan senjata strategis baru yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Unit tersebut ditembakkan dalam sudut tinggi, dengan pertimbangan keamanan negara-negara tetangga.

Menurut laporan, roket itu menggunakan mesin berbahan padat yang membuat rudal memiliki kekuatan lebih besar dan jarak lebih jauh. Kim Jong-un disebutkan sangat puas atas uji coba itu, sekaligus menambah kekuatan besar untuk negaranya.

Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan, rudal melintas ke arah timur Laut Jepang sekitar 500 km. Menurut militer Korsel, rudal jarak menengah hingga panjang antar benua itu mencapai ketinggian sekitar 550 km.

Dikutip dari BBC, Senin (13/2/2017), para ahli menduga bahwa uji coba tersebut diprogram dalam jarak lebih pendek untuk menghindari pendaratan di Jepang.

Peluncuran itu dilakukan pada pukul 07.55 waktu setempat dari pangkalan udara Panghyon di Provinsi Pyongan Utara, yang terletak di sebelah barat Semenanjung Korea.

Menanggapi uji coba itu, Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan provokasi-provokasi Korut menunjukkan bahwa rezim Kim Jong-un tidak rasional serta tergila-gila dalam pengembangan nuklir dan rudalnya.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Korsel menyebut, provokasi bersenjata itu bertujuan untuk menguji respons Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Peluncuran rudal itu terjadi di tengah momen lawatan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Amerika Serikat (AS), di mana keduanya sepakat untuk menjalin kerja sama pertahanan yang kuat demi menghadapi ancaman Korut.

Presiden Trump pada Sabtu 11 Februari malam waktu setempat mengatakan, AS sepenuhnya mendukung Jepang pasca-peluncuran rudal terbaru Korut. Sementara itu, PM Abe menegaskan bahwa uji coba rudal Korut tersebut benar-benar tidak dapat diterima.

Pada Januari lalu, Kim Jong-un mengatakan bahwa pihaknya mendekati fase uji coba rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Ia mengklaim rudal Korut itu mampu menjangkau daratan AS.

Trump pun mencemooh klaim tersebut melalui Twitter dengan menulis, "Itu tak akan terjadi".

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya